#

Meraih Keberkahan Dalam Rumah Tangga Part 8 Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Post a Comment

Kajian Parenting Rumil Al-Hilya -Masjid Wihdatul Ummah


Part 8 

Ketika ada seorang ibu yang mengatakan, “Saya itu ngga sabaran kalo sama anak.” Maka dapat dipastikan bahwa si ibu sholatnya terbiasa  terburu-buru. Jika kita memang bersungguh-sungguh ingin melatih diri untuk menghadapi anggota keluarga yang membuat kesal, maka perbaikilah sholat kita. Perbanyaklah sholat sunnah. Di dalam Hadits At-Tirmidzi menyampaikan bahwa Allah SWT menjadikan rumah yang di dalamnya ada sholat maka bersamanya ada kebaikan.

Para ulama mengajarkan bahwa ketika adzan Sholat Subuh selesai dikumandangkan, lalu lakukanlah sholat qabliyah di rumah (jika memiliki cukup waktu) lalu Sholat Subuh berjamaah di masjid. Apabila sesampainya di masjid lalu masih memungkinkan untuk sholat tahiyatul masjid maka lakukanlah.

Apabila setelah Sholat Maghrib berjamaah di masjid lalu tidak ada kajian, maka sebaiknya sholat ba’diyah Maghrib dilakukan di rumah saja. Semakin banyak melakukan sholat sunnah di rumah, maka disitulah terjaga kebaikan di rumahnya lalu Allah SWT akan mengusir keburukan yang ada dengan kebaikan-kebaikan yang diciptakan. Akan tetapi jika ketika berada di rumah malah membuatnya tersibukkan dengan urusan dunia, maka sebaiknya sholat sunnah dilakukan di masjid.

Saat anak bandel, bisa jadi bukan hanya karena masalah psikologi pasutri. Tetapi yang paling utama adalah cek dahulu mengenai bagaimana keberkahan dan rezeki yang halal atau tidak. Harta haram yang diberikan kepada anak itu menjadi pintu masuknya setan. Ketika setan mengalir dalam tubuh, maka dia akan menjadi sponsor utama kemaksiatan yang dilakukan oleh anak. Hal yang wajar ketika ada muda mudi diajak dugem pagi buta tetap dalam kondisi prima tapi ketika berada di majelis ilmu dia justru mudah tertidur. Sesekali merasakan kantuk saat berada di majelis ilmu itu hal yang wajar, akan tetapi jika sering maka perlu dicek sumber harta dan makanan yang dikonsumsi.

Di sebuah kesempatan, Ustadz Bendri bertemu driver gojek yang bertanya beberapa hal padanya. Dia menanyakan boleh atau tidaknya menggunakan aplikasi tertentu agar mendapat keuntungan besar dengan memblokir orderan-orderan yang ada agar hanya masuk ke dia. Ustadz Bendri menjawab bahwa boleh, tapi bersiaplah untuk menerima konseskuensinya. Konsekuensinya yaitu istri menjadi sulit diatur dan anak suka melawan. Driver itu akhirnya mendapatkan jawaban atas rasa penasarannya. Kini dia mengetahui kenapa anaknya berpesan agar tidak mengirim uang bulanan dari harta haram karena si anak merasa bahwa hafalannya kini tidak  bertambah-tambah. Menurut Ustadz dari anaknya, bahwa yang pertama kali mencegah Al-Qur’an untuk menempel di otak adalah makanan. Maka dari itu yang pertama kali harus dicek adalah sumber harta ataupun makanannya.

Di lain kesempatan Ustadz Bendri menemui seorang pimpinan pesantren yang biaya administrasinya hanya mencantumkan biaya gedung dan perbaikan jalan. Sedangkan biaya makan dari perkebunan dan peternakan miliknya. Hal ini dilakukan karena dia tidak mengetahui orang tua mana yang hartanya benar-benar bersih dan harta mana yang masih terdapat keharaman di dalamnya. Jika asal dari harta yang dimakannya adalah halal makai a bisa menjadi produk terbaik yang dihasilkan di pesantern itu. Namun, jika harta yang dimakannya, maka ada kemungkinan dia menjadi bibit yang bisa merusak dirinya dan lingkungan sekitarnya.

Untuk itu jagalah asupan yang diberikan kepada tubuh, karena salah satu pencabut keberkahan adalah harta yang haram. Adam dan Hawa mesra di Surga namun rumah tangganya menjadi karam karena salah makan. Lalu Allah SWT mengeluarkan mereka dari surga dan memisahkannya di dunia. Setelah Allah SWT mengampuninya, akhirnya mereka bersatu kembali.

Saat di dalam rumah tangga mulai muncul suatu permasalahan maka hal yang pertama kali dilakukan adalah cek seberapa banyak keberkahan di dalam rumah. Ketika di rumah banyak anggota kelarga yang sakit, hutang tidak pernah selesai, berseteru terus menerus dengan pasangan, mertua ikut campur, anak melawan, dll maka periksalah sumber-sumber penghancur keberkahan.

Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadist yang diawali dengan sumpah bahwa tidaklah dua insan yang saling mencintai, mesra, akrab, dan kompak kemudian berpisah atau bercerai, kecuali dosa salah satu diantara mereka yang belum Allah SWT ampuni (khususnya dosa besar).

Ketika seseorang yang berumah tangga dilanda massalah maka bacalah doanya Nabi Adam. Dengan membaca do’a ini maka Allah SWT akan mengampun dan memperbaiki hubungan kita.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin

Robbana dholamna anfusana Doa Artinya

Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.
(Surah Al A’raf Ayah 23)

 

QnA

Q: Ketika anak usil, katanya itu karena diganggu setan.

A: Belum pernah mendengar hadits tersebut. Di zaman Rasul banyak anak yang iseng. Husein misalnya, dia iseng menaiki punggung Nabi ketika Nabi Muhammad SAW sedang sholat. Tapi Rasulullah SAW tidak pernah mengatakan bahwa karena Husein diganggu setan lalu dia menaiki punggung Rasulullah SAW. Contoh lainnya yaitu keisengan anak-anak di Madinah pada masa itu mencampurkan batu di dalam kumpulan kurma. Tapi jika ditanya apakah keisengan itu adalah pelanggaran syariat atau bentuk dari naluriah seorang anak? Hal ini tidak perlu terlalu difikirkan kaaren keisengan bisa berasala dari beberapa factor, salah satu diantaranya yaitu bentuk eksplorasi tentang kecerdasan yang sedang tumbuh. Ciri anak cerdas adalah aktif dan melakukan eksplorasi. Berbeda dengan anak yang tertekan. Anak yang tertekan lebih cenderung pasif. Anak yang iseng juga merupakan bentuk dari keakraban. Keakraban ini dimulai dengan  hal yang terkadang diluar dari bentuk formal. Sebagai contoh yaitu ketika Hamzam menanyakan kabar Umar. Lalu Umar menjawabnya dengan memukul dan bertanya apakah pukulannya sakit atau tidak. Ketika hamzah menjawab dengan sakit maka jawaban Umar berarti bahwa dia sedang dalam kondisi baik-baik saja karena pukulannya masih terasa sakit bagi Hamzah. Yang mana berarti bahwa dia dalam kondisi sehat sehingga dia masih bisa memukul dengan kuat. Selain itu, keisengan juga sebagai bentuk kejailan.

 

Part 1 

Part 2 

Part 3 

Part 4 

Part 5 

Part 6 

Part 7 

Part 8 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment