Pixabay.com
Tulisan ini di kutip dari Kajian Ilmiah Rumil Al-Hilya oleh dr. Aisah Dahlan dengan judul aslinya yaitu Dinamika Kepribadian yang Berbeda-beda dalam Pernikahan
Ciri khas “watak” diturunkan
melalu genetic. Kita mempunyai dinamika watak. Kenapa? Karena watak itu genetic/bawaan/turunan sesuai dengan surat Al-Isra’ ayat 84 >>> “Katakanlah
wahai Muhammad bahwa orang itu sesuai pembawaannya masing-masing.”
Karena sesuai pembawaan maka itu
sudah karunia Allah SWT. Kalo kromosom kita dari ayah berarti isinya tentang
pesan fisik ayah kita dan 7 leluhurnya ke atas. Kalo kromosomnya dari Ibu
berarti isinya tentang pesan fisik ibu kita dengan 7 leluhurnya ke atas. Bukan
hanya bentuk fisik dari ujung rambut sampai ujung kaki (warna rambut, warna
kulit, tulangnya, sudut matanya, dll) tapi juga watak serta tempramentalnya.
Anak keberapa yang wataknya kaya
Ibu? Apakah ibu pada saat punya anak yang wataknya sama dengan ibu terus sering
bertengkar sama dia? Kalau watak dia sama dengan Ibu dan Ibu tidak sering
bertengkar dengan dia maka Ibu hebat karena masing-masing tahu kekuatan dan
kelemahannya. Tapi kebanyakan malah bertengkar. Kenapa? Karena bagaikan
bercermin, ketika seseorang bercermin maka yang dilihat adalah salahnya/kekurangannya terlebih dahulu. Misal ih kurang ini, ih kurang pas, ih kurang rapih, ih kurang bla bla bla. Jadi ketika kita bercermin
dengan watak anak kita yang sama maka kita akan gemas sekali untuk memperbaiki
watak itu. Padahal sebetulnya kita melihat bahwa dia adalah kita makanya sering
bertengkar.
Didalam otak kita ada yang
bernama lobus parentalis yang isinya hasrat, kekuatan, kelemahan, dll. Ada
berapa jenis sebetulnya watak kita? Sebetulnya watak dasar kita ada 2 jenis, 1 karena dari turunan ayah dan 1 karena
dari turunan ibu. Apakah keduanya sama-sama
dominan? Tergantung perseteruannya pada saat telur bertemu sperma pertama
kali. Sehingga ada orang yang wataknya tidak dominan 50% dari turunan ayah - 50%
dari turunan ibu, ada juga yang wataknya dominan 70% dari turunan ayah – 30%
dari turunan ibu, dst.
Semakin umur kita masih muda maka semakin gampang
mendeteksi watak, karena masih jelas pesan dari otak yang jalan di perilaku
kita. Bagaimana caranya? Program yang ada di otak jalan ke batang otak lalu ke leher
lalu jalan ke sumsum tulang lalu jalan ke seluruh tubuh. Jadi watak itu sudah
ada sejak manusia lahir. Bahkan sebetulnya pada saat pembentukan otak dalam rahim
seorang ibu setelah selesai pembentukan wadahnya lalu Allah SWT memberikan
programnya kemudian pada saat ditiupkan ruh maka teraktifasi programnya.
Setelah teraktifasi, program yang ada di janin sudah nyala maka gerakan janin
sesuai watak janin itu. Ketika semakin berumur maka kita akan semakin banyak
belajar (belajar waktu di sekolah, belajar di kajian-kajian, belajar karena perilaku
orang-orang disekitar kita, belajar saat orang tua kita mendidik kita, budaya, pola
asuh, pekerjaan, dll) sehingga pembelajarann itu semua masuk ke dalam otak
bagian depan. Sehingga di usia-usia tua para ibu akan merasa bahwa semua watak
ada pada diri ibu. Padahal sebetulnya ada dua watak bawaan dan dua watak
pembelajaran. Tetapi walau bagaimanapun watak pembawaan itu lebih kuat dari
pada watak pembelajaran.
Program watak itu tidak bisa berubah, tetapi bisa
diukir/dibentuk/dipoles dengan pelajaran-pelajaran, ajaran-ajaran, pesan-pesan, dan peraturan-peraturan yang nanti masuk ke otak bagian depan. Sehingga kita tidak
perlu sering-sering menyalakan program kelemahan. Program kelemahan itu memang
ada di dalam otak, tapi tidak perlu menyalakan program kelemahan. Ketika ibu
bisa mengurangi untuk menyalakan program kelemahan atau bahkan bisa untuk tidak
mengaktifkan program kelemahan maka disitulah mengalir pahala bahwa kita
berikhtiar bersusah payah untuk tidak menyalakan kelemahan. Program Hasrat itu
yang pertama kali dihafalkan karena program Hasrat di neuron di lobus
parentalis itu dia besar dan banyak neuronnya.
Ada 4 tipe watak manusia:
1. Sutradara :: Pelaku :: Hasratnya mengatur :: Koleris
2. Penulis Skenario :: Pemikir :: Hasratnya Sempurna :: Melankolis
3. Penonton :: Pengamat :: Hasratnya Damai
4. Artis :: Pembicara :: Hasratnya Gembira
Ketika kita diminta untuk memilih
secara sepontan 2 dari 4 pilihan
(Sutradara, Penulis Skenario, Penonton, Artis) itu maka pilihan pertama adalah watak yang
utamanya lalu yang pilihan ke dua adalah watak kombinasinya. Tetapi karena ini
kuis cepat maka akuratnya sektar 80%.
Ada pilihan watak yang Lazim
yaitu Penulis Skenario & Penonton (atau sebaliknya), Sutradara & Artis
(atau sebaliknya), Sutradara & Penulis Skenario (atau sebaliknya), Artis & Penonton (atau sebaliknya).
Ada pilihan watak yang tidak lazim yaitu
Sutradara & Penonton (atau sebaliknya) dan Penulis Skenario & Artis
(atau sebaliknya). Dikatakan tidak lazin karena salah satunya bukan watak
pembawaan melainkan watak pembelajaran. Bisa jadi watak dari kecil adalah
pengatur tapi karena sering mengikuti kajian atau upgrade ilmu lainnya lalu
muncul watak damai, maka yang satunya adalah watak pembelajaran.
Karena menurut penelitian 88%
ketika seseorang berwatak Penulis scenario/ pemikir maka pasangannya akan
berwatak artis/ pembicara (atau sebaliknya). Dan perlu diingat bahwa perempuan
memang kosa katanya lebih banyak dari laki-laki apapun wataknya. Wanita yang
berwatak artis akan lebih banyak berbicara keluar (saat dia berbicara itulah
sebenarnya saat itu dia juga sedang berfikir) dan wanita yang berwatak penulis scenario
dia juga banyak berbicara tetapi berbicaranya di dalam otak
(introvert/berbicaranya gaya ke dalam yaitu dengan menganalisa dan berfikir
lebih dalam). Padahal sebetulnya jika dihitung kosa katanya maka jumlahnya sama
banyaknya.
Jadi coba kita deteksi watak
pasangan masing-masing.
Soulmate kita biasanya bersilang
dengan watak kita. Sehingga tidak ada satu pun watak yangsama maka kita perlu
banyak belajar untuk beradaptasi. Kalau 3 hari bertemu bawaanya emosi terus
tapi ketika 3 hari tidak bertemu maka bawaannya kok kangen banget
>>>> itulah yang dinamakan double soulmate. Namun ketika
pasangan kita ternyata memiliki kesamaan pada salah satu watak dengan kita maka
itu menjadi asik karena berarti ada persamaan. Ketika pasangan kita memiliki
watak yang sama persis dengan kita itu juga lazim tapi persentase terjadinya
biasanya sedikit.
Misal ada seseorang yang terlahir
sebagai orang pemikir atau orang sebutnya dengan melankolis lalu dia lahir dan
besar di Solo. Dari kecil diajarkan menari maka dia akan lebih halus lagi dari
pada orang melankolis yang lahir di Medan dan besar di Medan.
Yang mau kita cari adalah cara
berkolaborasi dengan watak yang ada disini.
Katanya jodoh itu takdir? Iya takdirnya
terbagi menjadi 2 yang qadhar (basic) dan yang qadha (aplikatif) . Takdir qodharnya
missal watak pemikir/melankolis itu bertakdir qodar dengan jodoh yang watak
gembira atau sanguinis atau artis. Tapi ibu boleh pilih mau sanguinis jogja
atau sanguinis bugis. Tetapi tanpa kita sadari takdir qodar mendahului untuk
mencari soulmate wataknya.
Jika ibu bertengkar terus dengan
pasangan hidup ibu dan itu karena perbedaan watak lalu ibu mau ambil keputusan
bercerai. Maka biasanya Insya Allah dapetnya wataknya yang seperti itu lagi dan cuma casing nya yang berbeda tetapi wataknya sama. Misal Ibu menikah pertama
dengan orang sanguinis jogja lalu merasa tidak klop karena tidak belajar, lalu
ingin mencari lagi yang orang Kalimantan. Kemudian ketika dapat ternyata
wataknya juga sanguinis.
Maka mitra yang terbaik adalah
mitra yang terbalik. Maka dari itu terimalah jodoh kita dengan ilmu. Karena
ketika kita menerima jodoh kita dengan ilmu akan berbeda kesadaran dan
keikhlasannya, dengan kita yang menerima jodoh karena sudah lama usia
pernikahannya.
Menjalin rumah tangga itu bagai
menjalin puzzle kehidupan. Kalau kita lihat puzzle, untuk merangkainya dengan
baik maka tidak boleh ada sisi yang sama persis. Puzzle rumah tangga itu pazzle
yang sangat besar sehingga perlu adanya guidance agar efektif dalam meletakkan
jalinan puzzle itu.
Karena kita muslim maka guidance
pertama kita adalah Al-Qu’an. Misal meskipun koleris dan suami plegmatis
tapi karena di Al-Qur’an disebut Laki-laki adalah pemimpin dalam rumah tangga
maka kita tetap hormat kepada suami. Guidance selanjutnya adalah Al- Hadist.
Biasanya orang-orang plegmatis dan melankolis itu wataknya nyaris seperti
Ibunda Khadijah ra. Untuk orang-orang yang sanguinis dan koleris itu insya
Allah nyaris seperti Ibunda Aisyah ra. Guidance berikutnya adalah
penemuan-penemuan para ulama dan ilmuan.
1. Penonton > Plegmatis
Kekuatannya
damai, tenang, diplomatis, praktis, dapat diandalkan (senang dengan pekerjaan
monoton), humoris (meskipun agak garing).
Kelemahan:
suka menunda-nunda, tidak tegas (karena mau damai dia tidak mau keras), cari
aman sendiri, tidak punya motivasi, penakut
2. Pengatur> Koleris
Kekuatannya:
pemimpin, berkemauan keras, produktif, independent, & memiliki visi.
Kelemahan:
dingin
3. Pemikir > Melankolis
Kekuatannya:
Sempurna, analitis (pemikir yang mendalam), tekun, disiplin, orientasi
target/jadwal, & berbakat.
Kelemahan:
serius, pemurung (karena semuanya pengen rapih dan tidak semua orang rapih) dan
kurang bermasyarakat (karena senang di dalam rumah dan punya ruang sendiri)
4. Pembicara > Sanguinis
Kekuatan: suka
keluar, spontan, penggembira, ramah, hangat, antusias, bersahabat, responsive, &
banyak bicara.
Kelemahan:
ceroboh, emosi labil, membesarkan masalah, tidak disiplin, & egosentris.
Biasanya melankolis
berjodoh dengan tipe sanguinis dan koleris berjodoh dengan phlegmatis. Perlu
disadari bahwa perbedaaan itulah yang membuat tertarik dan menyatu. Ada sebuah
kisah ketika awal pernikahan mereka baik-baik saja lalu semakin jauh merasa bahwa
mereka berbeda lalu ada yang merasa tertekan karena perbedaan itu. Ketika kita
tidak belajar tentang janji Allah SWT kepada orang-orang yang bersabar maka kita
tidak akan selamat. Allah SWT mempertemukan dua makhluk yang berbeda dalam
rumah tangga untuk saling melengkapi atau kelemahan wataknya bisa tertutupi
oleh pasangannya atau suapaya watak-watak itu tidak menjadi ekstrim.
Untuk
memotivasi pasangan anda, maka anda perlu mengetahui kebutuhan emosional setiap
watak.
1. Phlegmatis (Penonton)
Hasrat: Memiliki
kedamaian dalam kehidupan
Kebutuhan
Emosional:
1. Kedamaian:menginginkan kedamaian, tidak banyak tekanan, jadikanlah sesuatu itu kedengarannya mudah, tunjukkanlah
bahwa Anda siap membantu, bujukan lembut akan membuahkan hasil, bentakan membuat
kelumpuhan, membutuhkan waktu tidur lebih banyak dari pada watak yang lain, membutuhkan
waktu lebih lama untuk bangun dari tidurnya, gemerlap energinya muncul pada
saat menjelang malam, karena terlalu damai maka energinya habis untuk handle
perasaannya sehingga dia mudah lowbat. Ketika pulang dari bepergian dia akan
mencari kursi untuk beristirahat, maka biarkan dia beristirahat dulu.
2. Harga Diri. Anak yang
plhegmatis dia butuh harga diri karena sejak kecil dia adalah anak yang mengalah
dan akhirnya orang tuanya sering tidak memperhatikan karena dia ngalah. Maka
dari itu pada saat dewasa kebutuhannya adalah rasa harga diri. Ketika marah dan
sedih dia hanya diam maka dari itu dia butuh seseorang untuk mengungkapkan
perasaannya. Ketika berhadapan dengan orang seperi ini, lalu ibu ingin membantu
mengungkapkan perasaannya maka ibu tidak boleh haya menanyakannya satu kali.
Semua wanita ketika feel bad lalu ditanya 1 kali maka jawabannya tidak apa-apa,
apalagi tipe ini maka paling tidak tanyakan 5 kali. Jadikanlah orang ini
seperti berharga.
3. Keberarti dan diikut
sertakan meskipun jawabannya terserah. Dia merasa tersinggung ketika meskipun
kita tahu jawabannya terserah lalu kita malah mengatakannya “Pah ini ada 2
pilihan, Mamah tahu pasti jawabannya terserah, yaudah biar Mamah aja yang
pilih.”
4. Dengarkan pendapat mereka
dan hindari menginterupsi atau menepis komentar mereka. Ketika justru menginterupsi
dan menepis komentarnya maka dia akan merasa sangat amat sedih tapi tidak bisa
diungkapkan lalu mungkin saja dia menjadi sakit atau dia akan pergi tanpa ada
kabar.
2. Melankolis (Penulis Skenario)
Hasratnya:
Mengerjakan segalanya secara sempurna dan teratur
Kebutuhan Emosionalnya:
1. Dukungan. Mereka mudah tersinggung jika Anda menjadikan
mereka olokan ataun bulan-bulanan cerita Anda. Karena melankolis itu tipe
serius.
2. Ruang. Membutuhkan ruang
sendiri yang bisa dia atur semuanya dan jangan sentuh barang mereka. Tipe ini
punya koleksi dan dia suka melihat koleksi karena dia punya dan suka kenangan.
Dia tidak mau ada barangnya yang terbuang, untungnya jika dia ikut taklim maka
dia tahu bahwa barang-barang yang tidak terpakai sebaiknya di infaqkan sehingga
bermanfaat. Tipe ini tidak suka disentuh.
3. Ketenangan. Mereka tidak
suka kebisingan dan kekacauan makanya dia suka dirumah yang dia tahu kebersihan
dan kerapihannya. Mereka butuh tempat dimana mereka dapat menjauhkan diri dari
keluraga. Tipe ini lebih suka menghabiskan waktu bersama keluarga inti.
Pahamilah bahwa dia butuh kebutuhan emosionalnya.
4. Kestabilan. Mereka sangat
membutuhkan keteraturan dalam kehidupan mereka
(tipe orientasi waktu), meskipun harus belajar bahwa tidak semuanya
harus terjadwal dan bisa spontan. Bantulah pasangan Anda untuk menjaga
keteraturan waktunya agar dia terhindar dari stress.
3. Sanguinis (Artis)
Hasratnya:
Selalu menarik perhatian orang
Kebutuhan Emosionalnya:
1. Perhatian. Duduklah, tatap
mata mereka, dan dengarkanlah. Biasanya pasangan tipe ini adalah pemikir,
ketika dia merasa ceritanya lucu lalu dia tertawa maka kita juga harus ikut
tertawa. Jadi ketika dia bercerita, kita harus menanggapinya dengan antusias.
2. Tidak usah berusaha
memecahkan masalah mereka karena mereka hanya menginginkan perhatian Anda.
3. Mereka tidak suka jika Anda
sering-sering mengkoreksi, karena mereka akan menyangka bahwa Anda akan
menyakitinya. Sanguinis itu tipe yang tidak suka dikritik. Jika Ibu ingin memberikan
masukan atau nasehat maka pujilah dia dan gunakan kata sambung “dan” untuk
memberikan masukan.
4. Pujilah ketika tipe ini
menyelesaikan suatu aktivitas. Kalau tidak dipuji dia bisa frustasi.
5. Kasih sayang. Dia
menginginkan pelukan, pujian dan sentuhan sayang.
6. Kegiatan. Jangan abaikan
permintaan pasangan Anda untuk melakukan suatu kegiatan di luar rumah karena
itu kebutuhan emosionalnya. Karena tipe ini energinya banyak maka butuh
disalurkan ke luar rumah. Tipe ini suka pergi yang beramai-ramai.
4. Koleris (Sutradara)
Hasratnya:
Memegang kendali atau mengatur
Kebutuhan
Emosionalnya:
1. Penghargaan. Mereka senang
apabila Anda menghargai apa yang telah mereka perbuat bagi Anda. Cara tipe ini
melakukan atau memenuhi kebutuhan pasangannya itu biasanya dengan terburu buru.
Tipe ini suka dipuji tentang hasil karyanya.
2. Tindakan. Mereka senang
bekerja dan mereka berharap bahwa pasangannya juga memiliki kecepatan yang
hiper yang sama seperti mereka perlihatkan. Mereka akan segera kecewa ketika
pasangannya perlu tidur siang.
3. Peluang untuk memimpin.
Tipe ini paling tidak bisa menjadi staff dan minimal menjadi coordinator/kepala
seksi/ manager. Tipe ini selalu ingin memimpin. Jangan tantang kekuasaannya di
depan orang lain. Tipe ini jika hanya berdua dengan psangan lalu dipuji kemudian
diberi masukan maka dia akan menerimanya.
4. Sesuatu untuk dikendalikan.
Dia senang ketika ada yang bisa diatur karena mereka membutuhkan sesuatu untuk
mereka kendalikan dan sering mereka mulai dengan mengendalikan pasangan mereka.
Berikanlah pekerjaan dimana mereka dapat memegang kendali agar mereka tidak perlu
mengendalikan pasangannya.
Pada saat kelemahan disebut-sebut
maka program kelemahan itu terkases dan bekerja di tubuhnya. Maka dari itu
lebih baik sebut kekuatannya agar program kekuatannya yang berjalan. Pahamilah
kebutuhan emosi pasangan, insya Allah kehidupan kita semakin soleh. Ketika
tetap ada konflik maka segera kembalikan kepada Allah dan mohon petunjuk kepada
Allah SWT.
Ilmu baru nih bagi saya..makasih sharingnya mba :)
ReplyDeleteSama-sama Mba 😊
DeletemasyaaAllah...nyimak kajiannya dr Aisah Dahlan memang menyenangkan tpi harus fokus
ReplyDeleteNice sharing mba...makasih😊
Iya, durasinya panjang soalnya Mba 😉
DeleteSuatu ilmu baru bagi saya. menarik mba
ReplyDeleteSama Mba, ini juga ilmu baru buat saya 😉
DeleteSelain jodoh adalah cerminan dari diri kita, jodoh juga adalah pelengkap dan saling melengkapi dari kekurangan masing-masing. Terimakasih sharingnya dev, ini ilmu baru buat ku :)
ReplyDeleteSemoga kita bisa menerima jodoh kita dengan ilmu ya 😊
DeleteBaru tau nih aku makasih mba
ReplyDeleteSama2 Mba 😊
DeleteJadi lebih paham yg mana watak suami dan lebih bisa memberi kebutuhannya yg sesuai, makasih sharingnya mba
ReplyDeleteSemoga kita bisa saling memenuhi kebutuhan emosional pasangan kita ya 😊
DeleteWaah baru pernah baca tulisan detail kaya gini mba, biasanya sekedar tes dan dapat hasilnya aja hehe
ReplyDeleteKebetulan aku pas Nemu yang detail, jadi aku tulis sedetail mungkin 😅
Deletehwaaaa lengkap banget mbak, masyaa allah. jazakillah khayr 🙏💛
ReplyDelete♥️
Deletewihiiiiww aku juga pernah denger ini waktu di womenfestife maret lalu.. pas banget sama pak suami disebelah.. jadi ikutan dengerin juga.. seru yaa mbaa klo udah bahas ilmu rumah tangga dan di dengerinnya sama Pak Suami iihihiiih
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa nyimak bareng ♥️
DeleteMasyaAllah.. detail sekali ❤️
ReplyDelete♥️
DeleteWah ilmu baru, terima kasih sharingnya mba, semoga nanti bisa mengamalkan saat sudah bertemu jodoh sambil skrg diterapkan ke keluarga.
ReplyDeleteAamiin, semoga dimudahkan untuk seger bersatu dengan jodohnya ♥️
DeleteJzk Mba atas sharing ilmunya. Sangat bermanfaat sekali. Smg bisa lebih memahami suami..
ReplyDeleteAamiin ya Rabbal Alamin 😊
DeleteSamaa kita mb... Aku syuka banget Dr Aisyah dachlan, dan materi ini aq donlot dan ulang-ulang berapa kali sampe hapal ternyata Ada yg bikin resume masya Allah
ReplyDeleteIya Mba, ini udah aku download dari tahun lalu 😂. Alhamdulillah sekarang sempet nulis resumenya 😁
DeleteSll menarik klo udah dengerin dr Aisyah Dahlan 😍
ReplyDeleteSetuju Mba 😉
DeleteMasya Allah. Beliau ini memang concern dalam bidang hubungan keluarga. Suami, istri, dan anak. Banyak hal yang kadang kita lupakan dan kita pikirkan.
ReplyDeleteIya Ustadzah 😊
DeleteAlhamdulillah akhirnya dapat pemaparan detail dan jelas tentang watak di tulisan ini.. Jazakillahu khoir Mba.. :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat Mba 😊
DeleteBagus mb trimakasih banyak resumenya. :)
ReplyDeleteSama-sama Mba 😊
DeleteMasyaaAllah jazaakillahu khairan sharing ilmunya, bermanfaat sekali ini bacanya bareng pak suamik hii
ReplyDeleteAlhamdulillah ... Bisa langsung dikomunikasikan bersama pasangan berarti ya Mba 😆
DeleteLengkap sekali pembahasannya mba 😊
ReplyDeleteternyata watak itu bisa turunan ayah atau ibu yaa.. aku kira hanya dari bentukan pengasuhan dan kebiasaan, hehe..
ReplyDeleteHehe iya Mba 😊
Delete