#

Jadilah Pribadi yang Kuat Sejak Usia Dini

Post a Comment
1000 hari pertama kehidupan
Mungkin Anda sering mendengar nasihat tentang jadilah pribadi yang kuat agar bisa menguatkan orang lain. Menjadi pribadi kuat tidak bisa dibentuk dalam waktu singkat. Perlu waktu yang panjang untuk menjadikan seseorang itu menjadi pribadi yang kuat

Anda perlu membentuknya sedini mungkin, yaitu sejak 1000 hari pertama kelahiran. Saat sudah kuat, Vie akan tahu cara menyelesaikan masalah yang rumit.

Toddler merupakan fase yang diwarnai dengan eksplorasi lingkungan secara intensif untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan intelektual. Pada dasarnya anak-anak perlu mendapatkan stimulasi perkembangan sedini mungkin pada setiap kesempatan agar tumbuh kembangnya optimal.

Namun bagi orang tua yang bekerja, interaksi optimal saat bersama dengan anak agaknya akan memiliki lebih banyak kendala dibandingkan dengan mereka yang fokus mengurus rumah tangganya. Kondisi ini menuntut orang tua untuk menentukan pola asuh dalam menjaga tumbuh kembang anak.

Jadilah Pribadi yang Kuat !!!

Sejak tahun 2020, Indonesia mengalami bonus demografi dengan kondisi proporsi penduduk usia produktif dengan rentang usia 15 sampai 64 tahun memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan yang non-produktif. Kondisi bonus demografi ini membuat pembangunan manusia menjadi kunci penting untuk mewujudkan visi Indonesia 2045. 

Anda dapat menjadikan anak cucu menjadi pribadi yang kuat dengan cara memperkuat jaringan otaknya. Berikut adalah cara menguatkan jaringan otak di 1000 Hari Pertama Kehidupan.

1. Penuhi Nutrisi Tumbuh Kembangnya

1000 Hari Pertama Kehidupan diawali sejak pembuahan sampai usia 2 tahun. Rentan waktu ini merupakan periode emas yang sekaligus menjadi masa kritis di awal kehidupan seseorang.

Pada saat ini otak sedang mengalami perkembangan yang pesat, sehingga situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya sangat rentan mempengaruhi struktur otak dan kemampuan kognitif. Anda perlu mengetahui apa saja nutrisi 1000 hari kehidupan pertama yang perlu dipersiapkan untuk memenuhinya.

Selama proses kehamilan, asupan nutrisi ibu hamil harus memadai untuk dirinya dan janin. Pada masa kehamilan, sang ibu juga sedang mempersiapkan dirinya untuk proses melahirkan dan menyusui.

Pada bulan-bulan awal kelahiran, bayi perlu mendapatkan nutrisi makro dan mikro yang cukup. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi sekaligus cara menyalurkan kasih sayang serta stimulasi refleks isap dan stimulasi seluruh organ yang terbaik untuk si bayi.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 30 tahun, bayi yang mendapat ASI selama 12 bulan mengalami peningkatan IQ 3,7 poin pada usia 30 tahun, durasi pendidikan lebih lama 1 tahun dan penghasilan per bulan lebih tinggi (lebih tinggi 167 USD pada tahun 2012) dibandingkan bayi yang mendapat ASI kurang dari 1 bulan.

Kekurangan makro nutrisi seperti protein, lemak (termasuk long- chain polyunsaturated fatty acid (LC-PUFA) dan karbohidrat berpotensi menciptakan IQ rendah dan disregulasi perilaku. Contoh nutrisi mikro yang perlu dipenuhi untuk 3 bulan pertama yaitu zat besi, zink, yodium, tembaga, selenium, vitamin A, vitamin B, vitamin K, asam folat, dan choline. Defisiensi zat besi akan berdampak pada berkurangnya fungsi kognitif untuk jangka panjang.

Sementara itu, defisiensi yodium akan berakibat mulai dari penurunan IQ, keterbelakangan mental berat dan permanen. Anak balita membutuhkan Zink yang akan berperan pada lebih dari 100 enzim dan dan faktor transkripsi, maka defisiensi zink akan berpotensi terjadi prevelensi stunting,

Setelah bayi mencapai usia lebih dari 6 bulan, berilah makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat waktu, cukup kalori, protein, vitamin, mineral, higienis, dan tekstur yang sesuai dengan tumbuh kembangnya. Pemberian MP-ASI juga dibersamai dengan pemberian ASI sampai usianya 2 tahun.

Bayi akan mengalami tumbuh kembang yang pesat pada 1000 HPK, sehingga ia membutuhkan protein, kalsium, dan vitamin D untuk membentuk massa tulang dan mencegah rikets. LC-PUFA, terutama DHA dan karetonoid dibutuhkan untuk perkembangan otak dan mata.

Berdasarkan sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa berat badan bayi lahir dipengaruhi oleh pendidikan ibu, usia kehamilan ibu saat bayi lahir, pendapatan keluarga, dan LILA (lingkar lengan atas) ibu saat hamil.

Kerap kali dunia membuat kaitan erat antara status sosial ekonomi rendah dan pendapatan keluarga rendah, dengan pemenuhan gizi yang buruk. Padahal status gizi balita bisa saja ditanggulangi dengan berbagai alternatif yang bisa meminimalisir dampak buruk dari hal tersebut.

Pada tahun 2019, pemerintah berhasil mencapai target penurunan stunting sehingga nilainya menjadi 27,67%. Selanjutnya pemerintah menargetkan penurunan stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Target penurunan jumlah stunting ini membutuhkan kerja keras dalam pencapaiannya.
cara menyehatkan otak dan saraf

2. Penuhi Kebutuhan Kasih Sayang Anak

Depkes RI tahun 2006 menyebutkan bahwa kondisi psikologis ibu yang berkaitan dengan usia, status gizi saat hamil (ukuran lingkar lengan atas), berat badan lahir anak, stimulasi keluarga, dan kondisi sosial ekonomi dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kondisi psikologis dan tingkat pendidikan yang rendah memiliki resiko besar dalam tumbuh kembang anak. Pasalnya kedua hal tersebut rentan membuat sang ibu mudah stres dan belum siap berkontribusi untuk memberi stimulus bagi tumbuh kembang si anak. Untuk menjaga kondisi psikologi agar tetap stabil, Vie bisa mencurahkan pikiran dan perasaan di blog pribadi ataupun berkunjung ke laman dari para lifestyle blogger Indonesia.

Anda perlu mengisi pola asuh dengan kasih sayang untuk menumbuhkan kepercayaan anak terhadap lingkungan dan meminimalisir deprivasi emosi. Kondisi saat Anda merasa tidak terhubung dengan lingkungan sekitar dan kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi berpotensi menyebabkan si anak menjadi gagal tumbuh.

Supaya kebutuhan kasih sayang anak terpenuhi, Anda harus memulainya dengan memenuhi kebutuhan kasih sayang pada diri Anda terlebih dahulu. Caranya yaitu memenuhi diri Vie dengan kasih sayang Allah SWT. Setelah bisa menyayangi diri sendiri maka Anda bisa memancarkan kasih sayang kepada anak dan pasangan.

3. Stimulasi Tepat Setiap Saat

Saat dilahirkan, 100 milyar sel neuron pada bayi masih sangat lemah atau bisa dikatakan belum terhubung sama sekali. Pengalaman yang dialami oleh si anak inilah yang akan menentukan hubungan antar neuron tersebut.

Sinaps atau hubungan antar neuron yang sering digunakan akan menetap, sedangkan yang jarang digunakan akan menghilang. Stimulasi yang diberikan akan mengatur ulang organisasi jaringan saraf (plastisitas otak).

Pentingnya stimulasi yang berpengaruh langsung kepada fungsi dan struktur otak menjadi dasar mengapa seorang anak harus mendapatkan stimulasi yang memadai. Apabila stimulasi yang diterima tidak memadai selama 1000 HPK, maka akan muncul berbagai dampak negatif.

Oleh karena itu Anda perlu mempersiapkan lingkungan yang sensitif dan responsif untuk memenuhi kebutuhan setiap anak. Anda juga perlu meminimalisir pengalaman negatif pada mereka, seperti screen time berlebih, kurangnya interaksi dengan orang tua, KDRT, ataupun penelantaran anak.

Anda dapat memberikan stimulasi melalui screen time yang proporsional. Pasalnya, semakin besar kuantitas penggunaan layar berhubungan dengan rendahnya kemampuan bahasa anak, risiko gangguan interaksi dan perilaku seperti ADHD.

Pada dasarnya, stimulasi 1000 HPK melalui screen time hanya digunakan untuk video chatting bagi yang orang tuanya jauh dan program belajar yang baik dengan pendampingan dari orang tua. Selebihnya, para ahli hanya merekomendasikan screen time selama 1 jam per hari untuk anak yang usianya lebih dari 2 tahun untuk meminimalisir dampak negatif dari hp ataupun gawai lainnya.

Stimulasi 1000 HPK dimaksudkan untuk memberikan rangsangan yang efisien pada semua organ sensoris (pengecapan, penglihatan, pendengaran, vestibuler, perabaan, dan penciuman). Salah satu cara multisensoris alami terbaik yang dapat dilakukan untuk memberikan rangsangan yang efisien yaitu dengan menyusui.

Saat menyusui, Ibu diharapkan dapat bercakap dengan anak sembari membelai dan menatapnya. Anda juga bisa menggunakan metode ATVV (auditory-tactile-visual-vestibular) yaitu dengan memberikan pijatan pada bayi sembari bersenandung atau bercakap lalu menimangnya. Sedangkan pada anak yang lebih besar dapat diberikan stimulasi secara interaktif atau dengan program stimulasi anak pada aplikasi Primaku yang dikembangkan IDAI.

4. Imunisasi

imunisasi lengkap
Sumber: Website Ayo Sehat-Kementerian Kesehatan

Sebagian masyarakat mempercayai bahwa imun atau sistem kekebalan seseorang dapat terbentuk secara alami oleh tubuh untuk melindungi dirinya sendiri. Namun kenyataannya kondisi seseorang tidak bisa disamaratakan. Hal ini berarti bahwa seseorang berhak memilih untuk melakukan imunisasi atau tidak.

Terlepas dari pro kontra yang beredar di masyarakat, menurut sebuah studi menyatakan bahwa periode 1000 HPK anak perlu dilindungi dengan imunisasi. Anak-anak disarankan untuk melakukan imunisasi rutin dan dilengkapi imunisasi pilihan yang telah direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan.

Selama ini, Kemenkes telah menjalankan imunisasi rutin yang lengkap bagi anak berusia 0 sampai 18 tahun. Imunisasi yang dilakukan diharapkan akan membuat tubuh lebih mampu dalam mengalahkan infeksi penyakit. Dengan begitu, semakin sulit bagi penyakit untuk menyebar dan menular kepada orang yang belum diimunisasi, sehingga dapat terbentuk herd immunity.

Uraian di atas dapat membimbing Anda dalam menjawab nasihat dari ungkapan jadilah pribadi yang kuat. Langkah awal tersebut dapat Vie terapkan dalam membentuk pribadi yang kuat. So ... JADILAH PRIBADI YANG KUAT VIE !!!


Referensi

Gunardi, Hartono. (2021). Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan: Nutrisi, Kasuh Sayang, Stimulasi, dan Imunisasi Merupakan Langkah Awal Mewujudkan Generasi Penerus yang Unggul. eJKI Vol.9 No. 1. Diakses 22 November 2023 dari Universitas Indonesia.

Laloan, Mitha Megawati, Amatus Yudi Ismanto, dan Yolanda Bataha. (2018). Perbedaan Perkembangan Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) antara Ibu Bekerja dan Tidak Bekerja di Wilayah Kerja Posyandu Puskesmas Kawangkoan.e- journal Keperawatan (eKp) Volume 6 Nomor 1. Diakses 20 November 2023 dari Universitas Sam Ratulangi. ejournal.unsrat.ac.id.

Wulandari, Umianita Risca, Uki Retno Budihastuti, dan Eti Poncorini Pamungkasari. (2017). Analysis of Life-Course Factors Influencing Growth and Development in Children Under 3 Years Old of Early Marriage Women in Kediri. Journal of Material and Child Health 02(02):137-149. Diakses 19 November 2023 dari Universitas Sebelas Maret. researchgate.net.


Imunisasi Dasar untuk Anak Usia 0-18 Tahun. (2021). Diakses pada 24 November 2023 dari https://www.biofarma.co.id/id/berita-terbaru/detail/imunisasi-dasar-anak.
Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment