#

Contoh Vitamin dan Aturan Konsumsinya

6 comments

vitamin suplemen untuk tubuh

Beberapa waktu belakangan ini, sudah banyak orang yang mengenal akan perlunya konsumsi vitamin. Bahkan tidak jarang yang kemudian mengandalkan suplemen herbal untuk memenuhi kebutuhan vitamin pada dirinya.

Saat akan konsumsi vitamin, penting bagi Anda untuk mengetahui kemungkinan interaksi antar suplemen yang akan dikonsumsi. Mengkonsumsi vitamin tertentu secara bersamaan dapat memengaruhi penyerapannya di dalam tubuh.

Hal tersebut bisa saja justru akan mengganggu kemanjuran dari masing-masing suplemen. Selain memperhatikan boleh tidaknya dikonsumsi bersamaan, Anda juga perlu membaca label dan protokol penggunaan suplemen vitamin.

Pasalnya ada suplemen yang perlu dikonsumsi bersama makanan. Dan ada pula suplemen yang hanya boleh diberikan beberapa kali sehari ataupun hanya boleh diberikan satu minggu sekali. Jika tidak yakin dengan dosisnya, Anda bisa menghubungi dokter untuk memastikan dosis yang tepat.

Saat melakukan pengecekan label informasi nilai gizi pada kemasan, cermatilah di bagian persentase kandungan vitamin tersebut dalam memenuhi angka kecukupan gizi harian (% AKG). Konsultasikan pada dokter yang menangani apabila Anda akan mengkosmumsi suplemen vitamin. Terutama untuk suplemen yang melebihi 100% AKG/RDA.

Apabila tidak berada di bawah pengawasan dokter, sebaiknya Anda menghindari suplemen yang melebihi 100% AKG. Pastikan juga bahwa kandungan suplemen tersebut tidak melebihi batas maksimum atau upper limit (UL).

Cara Konsumsi Vitamin Daya Tahan Tubuh

Setiap orang mungkin saja memiliki dosis kebutuhan suplemen yang berbeda. Maka dari itu, ada baiknya jika Anda berkonsultasi ke dokter. Multivitamin yang dijual di apotek pada umumnya sudah diracik dengan mempertimbangkan antara vitamin yang boleh dikonsumsi bersamaan dan yang sebaiknya diberi jeda supaya penyerapannya optimal.

Meskipun demikian, cara yang paling dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan asupan vitamin yaitu melalui asupan makanan harian. Dan suplemen hanya digunakan saat makanan benar-benar belum mencukupi kebutuhan tersebut. Supaya lebih jelas, berikut ini ada macam-macam vitamin dan contohnya, serta anjuran untuk mengkonsumsinya.
suplemen vitamin yang boleh dan tidak boleh diminum bersamaan 

Magnesium dan Kalsium

Anda disarankan agar tidak minum suplemen magnesium bersamaan dengan kalsium. Konsumsi magnesium dalam takaran yang tepat dapat membantu penyerapan kalsium, begitu pula sebaliknya. Jika terlalu banyak konsumsi kalsium pun maka akan menghambat penyerapan magnesium.

Berdasarkan hasil penelitian, perbandingan takaran kebutuhan kalsium dan magnesium yaitu 2:1. Supaya lebih yakin, Anda bisa mengkonsultasikan dengan dokter yang bertugas.

Zinc dan Antibiotik

Saat ini antibiotik sering menjadi andalan ketika sakit. Namun apabila Anda mengonsumsinya bersamaan dengan zinc, maka justru akan menghambat penyerapan untuk keduanya. Supaya penyerapannya optimal, Anda bisa memberikan jeda sekitar 4 (empat) sampai 6 (enam) jam setelah minum suplemen zinc.

Zat Besi dan Teh Hijau

Anda tidak perlu ragu akan khasiat teh hijau karena ia kaya akan manfaat. Akan tetapi, Anda perlu memberi jeda sekitar 2 (dua) jam setelah meminumnya untuk bisa mengkonsumsi zat besi.

Perhatikan pula jumlah teh hijau yang Anda konsumsi. Pasalnya, konsumsi teh hijau dalam jumlah besar dapat beresiko meningkatkan defisiensi zat besi.

Tidak disarankan untuk mengkonsumsi suplemen zat besi bersamaan dengan teh hijau. Hal ini dikarenakan komposisi epigallocatechin gallate (EGCG) pada teh hijau akan berikatan dengan zat besi dan menghambat penyerapan zat besi itu sendiri.

Vitamin C dan B12

Meminum vitamin memang bisa menyehatkan badan. Namun hal ini akan sulit tercapai jika Anda mengkonsumsi vitamin C dan Vitamin B12 secara bersamaan.

Vitamin C dosis tinggi akan mengurangi penyerapan serta metabolisme vitamin B12 pada tubuh. Jadi jika Anda baru saja meminum vitamin B12, ada baiknya untuk memberi jeda setidaknya 2 (dua) jam apabila ingin mengkonsumsi vitamin C.

Vitamin E dan Vitamin K

Terlalu banyak konsumsi vitamin E dapat meningkatkan resiko pendarahan. Disamping itu, beberapa dokter menyarankan untuk menghentikan pendarahan dengan mengkonsumsi vitamin K. Jika Anda mengkonsumsi pada waktu bersamaan, maka akan mengganggu kinerja dan menjadi tidak efektif untuk keduanya.

Vitamin yang Larut Dalam Air

Vitamin yang larut dalam air harus dikonsumsi saat perut kosong. Selain itu, vitamin yang larut dalam air lebih baik jika tidak dikonsumsi secara bersamaan dengan vitamin yang larut dalam lemak.

Macam-macam vitamin yang larut dalam air yaitu Vitamin B12, vitamin C, vitamin B, tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam pantotenat (B5), pridoksin (B6), biotin (B7, folat/asam folat (B9), dan kobalamin (B12). Sebaiknya Anda mengkonsumsi vitamin B saat pagi hari karena ia mampu membantu produksi energi. Dengan begitu, Anda bisa lebih berenergi saat melakukan aktivitas pagi hari.

Vitamin yang Larut dalam Lemak

Vitamin yang larut dalam lemak sebaiknya dikonsumsi bersamaan dengan makanan agar dapat diserap lebih optimal oleh tubuh. Akan lebih baik lagi jika makanan tersebut mengandung lemak sehat, seperti alpukat atau kacang pada salad. Contoh vitamin yang larut dalam lemak yaitu Vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Berdasarkan penelitian, dua jenis vitamin yang larut dalam lemak dapat bekerja secara sinergis ketika dikonsumsi bersamaan. Sinergi tersebut berguna untuk memastikan bahwa kalsium diserap oleh tulang dan tidak menumpuk di arteri.

Vitamin D dan vitamin K (terutama vitamin K2) sebaiknya Anda konsumsi secara bersamaan karena vitamin K2 membantu kalsium untuk berpindah dari darah ke tulang. Apabila Anda mengkonsumsi vitamin D dengan dosis tinggi tanpa diimbangin konsumsi vitamin K yang cukup, maka kalsium dapat pergi ke tempat yang salah.

Magnesium dan Vitamin D3

Manusia memerlukan kadar magnesium yang cukup supaya sintesis vitamin D dan metabolisme dapat berjalan dengan baik. Karena kebutuhan akan magnesium untuk mengubah vitamin D inilah yang membuat keduanya disarankan untuk dikonsumsi secara bersamaan. Berdasarkan uraian dari sehatq, magnesium sebaiknya dikonsumsi saat malam hari karena setelah meminumnya Anda akan mengantuk.

Zinc dengan Tembaga, Magnesium, dan Zat Besi

Kadar zinc dalam tubuh berpotensi menghambat penyerapan tembaga. Terlebih lagi jika dikonsumsi dalam jumlah besar, ia akan menyebabkan defisiensi tembaga karena cara kerja keduanya yang berlawanan. Sehingga disarankan agar Anda mengkonsumsi tembaga dan zinc dengan porsi seimbang.

Tidak hanya dengan tembaga, zinc dengan magnesium maupun zat besi juga memiliki cara kerja yang berbeda. Jika Anda mengkonsumsi mereka secara bersamaan, maka sebaiknya minumlah Zinc pada pagi hari dan suplemen lainnya pada malam hari.

Omega 3 dan Vitamin E

Omega 3 merupakan lemak esensial yang dapat melindungi diri dari tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan stroke. Sedangkan vitamin E adalah vitamin dengan kandungan antioksidan tinggi, sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sebaiknya Anda mengkonsumsi keduanya secara bersamaan, karena dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Zat Besi dan Vitamin C

Zat besi merupakan mineral penting yang menyusun hemoglobin. Berdasarkan hasil uji klinis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara orang yang mengkonsumsi zat besi bersama vitamin C dengan yang hanya mengkonsumsi zat besi saja.

Akan tetapi lebih disarankan agar mengkonsumsi zat besi dan vitamin C secara bersamaan. Pasalnya, pada artikel Sehatq menyebutkan bahwa vitamin C dapat membuat penyerapan zat besi yang lebih optimal. Selain itu zat besi juga baik dikonsumsi saat perut dalam kondisi kosong.

Itulah contoh vitamin dan aturan konsumsinya yang perlu Vie ketahui. Ada baiknya jika mulai saat ini Vie mencari referensi mengenai macam-macam vitamin dan contohnya yang tersedia pada bahan pangan. Sehingga Vie bisa memenuhi kebutuhan jumlah vitamin melalui asupan makanan harian.



Referensi

Borst, Heidi. Singlecare.com. ”What Vitamins Should Not Be Taken Together”. 2022.
Nur, Indah Sari Yanita. Sehatq.com. “Jangan Sembarangan, Ketahui Aturan Minum Vitamin yang Benar”. 2022.
Wulan, Annissa. Fimela.com. "6 Vitamin dan Suplemen yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersamaan". 2021.
Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

6 comments

  1. Kunjungan perdana ke blog ini. Terima kasih atas info dan ilmunya. Says baru tau jangan mengonsumsi zat besi dan teh hijau bersamaan. Suplemen zat besi biasanya dikonsumsi karena baru saja donor darah, sementara teh hijau bagus untuk kesehatan, diet, dan menyembuhkan penyakit sendi. Seperti halnya jangan mengonsumsi obat medis dengan obat herbal secara bersamaan. Oh ya saya follow blog ini ya. Thx

    ReplyDelete
  2. Terima kasih infonya, selama ini kurang memperhatikan hal ini jadi asal minum aja
    Sekarang harus lebih aware ya, supaya konsumsi vitamin manfaatnya bisa optimal

    ReplyDelete
  3. Wah makasih mbak atas informasinya, ternyata selama ini konsumsi vitamin bukanlah hal pokok selama asupan makanan tercukupi nutrisi dan zat gizinya, konsumsi vitamin mungkin tidak diperlukan kecuali saat kondisi tubuh sedang lemah atau jatuh sakit.

    ReplyDelete
  4. Dalam konsumsi vitamin pun kita harus tau akan manfaatnya jika minumnya digabungkan, jadi gak sembarang konsumsi jika ingin mendapatkan hasil yang baik untuk tubuh. Makasi infonya ya mba (iidyanie.com)

    ReplyDelete
  5. Ilmu baru ini, selama ini memang kalau minum vitamin itu sekali banyak saja ehehe..Jadi kalau minum vitamin itu memang sebaiknya gak bersamaan ya, jadi kaya manfaat vitamin ini gak maksimal karena adanya komsumsi vitamin ini.

    ReplyDelete
  6. Thanks ka sudah sharing. Jadi tau terkait cara konsumsi vitamin ini. Nice!

    ReplyDelete

Post a Comment