#

Tips Agar Menu Sahur Praktis Minim Garam

Post a Comment

 

Sumber gambar: pixabay.com

Garam, perasa yang bisa menciptakan sensasi gurih asin ini seolah tak bisa lepas dari masakan apapun itu. Menu sahur seringkali menggunakan garam agar cita rasa masakan menjadi tidak hambar. Seperti layaknya kehidupan yang butuh garam agar perjalanan hidup tidak menjadi hambar.

Tidak jarang kita temui banyaknya penggunaan garam yang berlebih pada makanan untuk meciptakan rasa gurih-gurih asin yang kuat. Konsumsi yang dilakukan secara intens juga berpotensi menjadikannya sebagai candu.

Hingga akhirnya tidak hanya makanan berat saja yang dibumbui dengan garam. Makanan ringan pun banyak juga dibumbui dengan perasa yang dapat menciptakan sensasi gurih asin. Padahal terlalu banyak mengkonsumsi garam dapat menjadi gerbang berbagai penyakit.

Garam yang dibahas pada artikel ini yaitu natrium. Yang mana natrium ini bisa berasal dari banyak sumber seperti mi instan, kornet, penyedap masakan, soda kue, saus tiram, dan makanan-makanan yang diawetkan.

Pada dasarnya natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dan mengatur relaksasi otot pada tubuh ketika digunakan sesuai dengan kadar normal. Namun ketika jumlahnya berlebih, maka sifatnya yang menarik dan menahan air ini membuat volume darah jadi meningkat.

Sehingga jantung bekerja lebih keras dan membuat tekanan pembuluh arteri meningkat dan berpotensi menimbulkan hipertensi. Jika hal ini terus berlanjut, kemungkinan akan menimbulkan serangan jantung, gagal jantung, dan stroke.

Melekatnya kebutuhan manusia akan garam terkadang menjadikan orang berfikir bahwa penggunaan garam dalam jumlah banyak adalah hal yang tidak bisa ditinggalkan. Padahal meskipun tidak bisa seutuhnya ditinggalkan pun penggunaan garam dapat diminimalisir. Mari simak beberapa tips berikut untuk meminimalisir penggunaan garam.

Diet Rendah Garam

Untuk meminimalisir konsumsi garam berlebih dapat dilakukan dengan melakukan diet rendah garam. Salah satunya dengan menerapkan DASH-Natrium (Dietary Approaches to Stop Hypertension-Natrium).

Diet ini dilakukan dengan membatasi konsumsi asupan garam dan menggantinya dengan banyak mengkonsumsi sayur, buah, serealia, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.

Sedangkan Depertamen Kesehatan menganjurkan diet rendah garam yang dikategorikan menjadi tiga macam yaitu diet ringan, menengah, dan berat. Orang yang melakukan diet ringan garam dianjurkan untuk mengkonsumsi garam antara 3,75 sampai 7,5 gram/hari.

Diet menengah dibatasi dengan mengkonsumsi garam sebanyak 1,25 sampai 3,75 gram/hari. Sedangkan diet berat dianjurkan untuk mengkonsumsi garam kurang dari 1,27 gram/hari.

Diet berat ini utamanya disarankan bagi penderita hipertensi. Ketika seorang penderita hipertensi menjalankan diet rendah garam, maka ia sebaiknya juga melakukan diet rendah kolesterol, diet tinggi serat, dan diet rendah karbohidrat.

Modifikasi Penggunaan Garam

Penggunaan garam dapur sebenarnya bisa dimodifikasi dengan menambahkan seledri, lada, lengkuas, kencur, cabai, pala, jahe, gula, bumbu kari, oregano, thyme, dan daun sage. Saat akan menggunakan bumbu-bumbu kering ini sebaiknya ia direndam terlebih dahulu agar aromanya lebih kentara.

Modifikasi Cara Pengolahan

Cara pengolahan makanan dapat dimodifikasi dengan menggoreng, menumis, maupun memanggangnya. Untuk menggoreng sebaiknya menggunakan minyak kelapa. Sedangkan minyak zaitun, canola, dan kedelai lebih baik jika digunakan sebagai dressing salad.

Jika ingin menggoreng menggunakan margarin, maka gunakanlah ia dengan cara mencampurnya bersama air dan memasaknya sampai mendidih. Dengan cara ini natrium pada margarin akan larut ke dalam air.

Jika ingin menggunakannya kembali, masukkanlah ia ke dalam lemari es ataupun dengan mencampurkan es batu kedalamnya. Hal ini bertujuan untuk mebuat margarin terpisah dengan air, sehingga teksturnya kembali seperti semula.

Pilih Bahan Makanan

Sebelum menjadi makanan yang siap untuk disantap, tentu pemilihan bahan makanan harus dilakukan  terlebih dahulu. Untuk itu pilihlah bahan makanan berupa sayur, buah, dan daging yang masih segar. Sehingga belum ada penambahan garam dalam proses pengawetan dan distribusinya. Selain itu pilihlah bahan-bahan makanan kemasan yang ia tidak menggunakan natrium di dalamnya.

 

Tips menu sahur praktis agar minim garam ini bisa diterapkan untuk menu berbuka maupun menu sehari-hari di luar Bulan Puasa. Pada dasarnya konsumsi natrium ataupun garam itu dibutuhkan oleh tubuh. Asalkan ia dikonsumsi dalam batas normalnya.


Sumber:

Muaris, Hindah. 2009. Yummy & Healthy Low Salt Food One Dish Meal untuk Sahur Rendah Garam. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 


Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment