#

Haruskah Aku Bertahan Part 2 oleh Ustadz Bendri Jaisyurrahman

Post a Comment

 


Part 2

Bagi wanita, melihat ibunya dalam kondisi tidak berdaya ketika di dzalimi oleh ayahnya dan ibunya tetap bertahan dengan rasa sakitnya. Maka hal ini justru membuat sebagian besar anak-anak tumbuh dengan rasa kengerian dan ketakutan. Hal inilah yang harus kita antisipasi. Sehingga bertahan dalam situasi dan kondisi yang mana kita tidak berusaha menemukan solusinya, maka ini justru bisa memberikan dampak yang lebih buruk. Misalnya ketika kita berfikir bahwa seseorang bertahan demi anak-anak. Bertahan demi anak-anak mungkin adalah sebuah fitrah baik bagi seorang ayah maupun ibu. Mereka berfikir bahwa dengan tidak becerai maka si anak tidak akan merasa kehilangan ayah dan ibunya. Akan tetapi ketika bertahan hanya memunculkan peristiwa-peristiwa traumatis bagi anak, hal ini justru berpotensi merusak jiwa anak.

Ketika sang ibu bertahan demi anak namun dia tidak berusaha mencari pangkal dari permasalahannya dan apa yang harus dilakukan agar permasalahan dapat terselesaikan serta membiarkan dirinya tersiksa dan tersakiti dengan kalimat “demi anak-anak”, maka bisa jadi ini bukan menjadi solusi ataupun hal positif bagi anak-anak. Sekiranya memilih untuk bertahan, agar tidak merasa rugi maka lakukanlah bertahan itu dengan niat karena Allah SWT. Bertahan yang tidak diniatkan karena Allah SWT, maka hanya akan mendapatkan kerugian di dunia dan akhirat. Di akhirat bertahannya tidak dianggap ibadah dan di dunia bertahannya itu membuat diri tersakiti. Ada hal yang lebih esensi agar seseorang bisa memiliki energi untuk bertahan yaitu niatkan bahwa bertahannya untuk mencari ridha Allah SWT.

Mencari ridha Allah SWT maka rumusnya yaitu tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim dan yang di dzolimi. Maksud kata saudaramu yaitu orang-orang terdekat. Para sahabat pernah bertanya, “Wahai Rasulullah, kalau makna orang yang di dzalimi kami tahu. Tapi kalau orang berbuat dzalim lalu kami tolong, apakah maknanya yaitu ketika dia menyakiti lalu kami sakiti juga orang tersebut?”. Tentunya tidak, maksud dari tolonglah saudaramu yang berbuat dzalim yaitu ketika ketika kita dzalim atau pasangan atau orang terdekat kita berbuat dzalim maka tolonglah dia dengan mencegahnya untuk berbuat dzalim. Menolong untuk mencegahnya itulah yang membuat kita berada dalam pahala yang besar. Menolongnya untuk mencegahnya itulah yang membuat kita mendapat pahala yang besar.

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4


Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment