#

Mertuaku Bestieku

8 comments
menantu idaman

Mertuaku Bestieku?
Seriusan bisa seperti itu kah? Pengen deh.....
Siapa sih yang tidak ingin diterima seutuhnya dengan baik oleh orang lain? Setiap orang tentu ingin mendapatkan sambutan hangat dan penerimaan yang seutuhnya.

Membicarakan perihal mertua maka secara otomatis akan berkaitan erat dengan hal yang namanya pernikahan. Apakah Anda pernah mendengar pernyataan bahwa orang tua itu hendaknya tidak hanya mencarikan anaknya pasangan yang baik. Tetapi juga mencarikannya mertua yang baik pula. Dengan begitu mereka akan menerima dan memperlakukan anak Anda sebagaimana anak kandungnya.

Pernyataan tersebut saya dapatkan dari Ibu Elly Risman. Rencananya pembahasan materi Beliau akan tayang di devie.website setelah artikel ini dipublikasikan. Agar tidak semakin melebar ke lainnya, mari kita kembali ke pembahasan awal.

Berawal Dari Sini

perjalanan dimulai

Sebelum meninggalkan Kota Jakarta pada tahun 2022, saya kembali mendatangi Masjid WTC Jenderal Sudirman. Momentum cerahnya Minggu pagi saya habiskan bersama dengan Ummu Balqis dan Bengkel Diri Jabodetabek. Ummu Balqis merupakan Founder Sekolah Bengkel Diri, dan Islamic Parenting/ Marriage Influencer.

Tiga tahun lalu Vie juga mendatangi acara Beliau bersama dengan salah seorang teman. Kebetulan saat ini dia sedang menyelesaikan S2 di Bandung dan umroh bersama ibunya.

Vie, pernahkah Anda merasa rindu untuk menuju pada kebaikan? Tidak bisa dibohongi memang, saat rindu menyapa rasanya seperti tak bisa diabaikan. Seolah dia adalah kebutuhan pokok yang jika tidak terpenuhi akan terasa hampa. Terlebih lagi pada dasarnya manusia itu baik. Maka mau tidak mau akan selalu ada kebaikan-kebaikan yang berusaha mengetuk pintu hatinya.

Alhamdulillah pagi itu kami diringankan kaki untuk melangkahkannya ke majelis ilmu. Kajian berkonsep talk show tersebut diawali dengan gelontoran pertanyaan dari moderator. Kajian khusus akhwat tersebut dihadiri dari semua usia. Baik yang masih balita maupun yang manula.

Termasuk Rana yang merupakan anak bungsu dari Ummu Balqis. Ummu Balqis menghadiri acara tersebut dengan didampingi oleh Abu Daffa dan Rana. Selama Ummu mengisi materi, Rana bersama Abu Daffa menunggu di area bermain dan membaca untuk anak, yang disediakan oleh panitia.

Pembukaan Kajian

Setelah membuka acara dengan bacaan ayat suci Al-Qur'an dan do'a, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan tegur sapa oleh Ummu Balqis. Ummu menyapa para double Lillah dan single Lillah. Beliau juga sempat meminta para peserta kajian untuk saling mendo'akan.

Ummu berharap agar setelah selesai acara, semuanya bisa semakin mengetahui dan mempraktekkan tentang bagaimana cara mengelola hati dan diri agar bisa berkolaborasi dengan mertua. Karena pada dasarnya memiliki mertua adalah efek samping ketika seseorang memutuskan untuk menikah.

Sosok mertua tidak akan ada jika seseorang tidak menikah. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, ridha tidak ridha, keberadaannya akan tetap hadir.

ummu balqis founder bengkel diri

Kedudukan Mertua

Ketika ditanya tentang bagaimana seorang menantu memposisikan kedudukan mertua, Ummu menyampaikan bahwa kita perlu memperhatikan beberapa hal berikut. Beberapa hal ini adalah bagian yang akan membuat seorang menantu memposisikan mertuanya secara proporsional.

Mindset Pernikahan

"Temukan pasangan yang menikahnya itu karena Allah SWT. Pastikan bahwa pasangan kita paham akan hal ini."
Seseorang yang akan memutuskan untuk menikah, maka harus paham tujuan dari pernikahan tersebut. Pastikan bahwa kita memilih pasangan yang tujuan menikahnya karena untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Melaui sudut pandang yang sama dengan kita inilah nantinya dapat dipergunakan dalam memandang setiap hal dalam pernikahan agar satu frekuensi.

Menikah berarti membuat keputusan untuk berpartner dengan orang lain dalam rangka membentuk suatu team work. Dalam hal ini yang dimaksudkan yaitu pasangan (suami / istri) agar keduanya bisa membuka pintu-pintu kebaikan dan keberkahan.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At Tahrim ayat 6)
Hikmah yang bisa diperoleh dari QS. At Tahrim ayat 6 yaitu manusia diminta untuk memelihara diri dan keluarganya dari api neraka. Dari sini dapat dipahami bahwasanya tujuan menikah yaitu untuk menjadi team work untuk saling menyelamatkan dari api neraka. Yang mana hal tersebut juga berarti mendorong suami untuk berbakti kepada orang tua. Keduanya (istri dan suami) tidak akan memutus tali silaturahmi antara anak dengan orang tuanya.
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Rum ayat 21)
Dari QS. Ar Rum ayat 21 mengajarkan tentang tujuan menikah yaitu agar bisa tentram. Ketentraman adalah sesuatu hal yang jauh dari ego. Tentram dapat didefinisikan tentang kebahagiaanku dan kebahagiaanmu. Hal ini berarti bahwa kebahagiaan diri sendiri dan pasangan adalah hal yang sama pentingnya. Kebahagiaan pasangan hanya akan benar-benar tercipta jika kebahagiaannya bersam orang tuanya tercapai.
"MERTUA itu SUMBER KEBERKAHAN baru. Mertua bukan ancaman."
Kehadiran mertua menjadi pembuka jendela-jendela kebaikan dan keberkahan baru untuk rezeki kita. Rezeki yang dimaksudkan yaitu tidak hanya berupa uang atau materi semata, melainkan juga rezeki berupa ketentraman, kedamaian, kebahagiaan, ketenangan, dll.
"Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuanmu dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka kamu tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An-Nisa ayat 23)
Dari QS. An-Nisa ayat 23 dapat diambil kesimpulan bahwa mertua adalah mahram selamanya. Baik ayah mertua maupun ibu mertua, maka sudah seyogyanya mereka menjadi sahabat dari seorang menantu. Mereka adalah pintu untuk dikabulkannya do'a dan keberkahan.

Kewajiban Menantu Kepada Mertua

"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. Luqman ayat 14)
Dari QS. Luqman ayat 14 tersebut dapat diambil hikmah agar kita selalu berbuat baik kepada kedua orang tua.
"Tidak ada hak yang lebih wajib ditunaikan oleh seorang wanita setelah menunaikan hak Allah SWT da Rasul-Nya, daripada menunaikan hak suami." (Ibnu Taimiyah)
Maka hak suami lebih utama untuk ditunaikan, setelah itu barulah menunaikan hak mertua. Berbuat baik kepada mertua merupakan bagian dari sunnah dan suatu kebaikan.

Allah SWT memerintahkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada kerabat terdekat. Dan yang perlu di ingat yaitu bahwa mertua adalah kerabat paling dekat yang dimaksudkan di dalam Al-Qur'an.
kewajiban menantu 

1. Menjalin Silaturahim dengan Mertua

Seorang menantu sudah sepatutnya menjalin silaturahmi dengan mertuanya.

2. Memenuhi Hak-Hak Mertua untuk Menjaga Silaturahim dengan Anaknya

Tidak memutus dan memudahkan pasangan dalam menjaga silaturahim dengan orang tuanya. Karena tidak ada dosa yang sanksinya pantas diberlakukan di dunia dan di akhirat secara langsung kecuali dosa memutus tali silaturahim. Di sinilah pentingnya memiliki pasangan yang sevisi dan semisi. Untuk yang belum menikah penting untuk menanyakan satu hal ini.
"Tanyakan kepada calon pasangan kita tentang konsep silaturahim antara dua keluarga besar berdasarkan versinya."

3. Mendo'akan Mertua

Jangan pernah lupa mendo'akan untuk orang tua dan mertua di akhir waktu sholat kita dengan tulus. Insya Allah jika mendo’akan dengan tulus maka balasannya adalah kucuran rezeki. Karena Allah SWT Maha Mengetahui siapa yang mendoakan dengan tulus dan siapa yang hanya pura-pura mendoakan. Yang mana rezeki tidak hanya berupa harta, melainkan juga ketenangan, kebahagiaan, kelapangan jiwa, kedamaian, dll.

Pada acara talk show, Ummu menyebutkan bahwa seorang sahabatnya menikahi seorang laki-laki yang orang tuanya dzalim kepadanya. Akan tetapi konsep mertua yang merupakan wasilah keberkahan Allah SWT itu sudah kokoh dalam dirinya, maka dia tetap memberikan perilaku dan harta terabaik meskipun tetap dibalas dengan kedzaliman.

Dia meyakini bahwa balasan Allah SWT terhadap sikapnya itu di luar ekspektasinya. Dia tetap tenang dan ridha meskipun mertuanya melakukan hal-hal yang tidak baik kepadanya seperti memfitnah, dll. Dia justru merasa kasihan kepada mertuanya karena sudah sesepuh itu tapi masih jauh dari Allah SWT.

Karena dia sayang kepada mertuanya, maka dia tetap selalu mencoba mendekati mertuanya. Dia menyampaikan bahwa balasannya dari Allah SWT untuknya yaitu yang dulunya tidak memiliki apa-apa kini omset bisnisnya sangat besar. Ummu juga menyampaikan bahwa sahabatnya saat ini memiliki rumah yang lebih mewah dan jumlah mobil yang dimiliki jauh lebih banyak darinya.

Tidak hanya dari segi harta, keluarganya juga diberikan kebahagian dan kedamaian yang luar biasa. Jadi ujian yang diterimanya melalui sosok mertua ini tidak seberapa dengan balasan nikmat dari Allah SWT.

4. Sering- sering Memaafkan

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun diantara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. An-Nur ayat 21)
Sering-seringlah memberikan udzur, maaf, dan bersabar atasnya. Seringkali seorang menantu dan mertua mengalami perselisihan karena hal-hal sepele. Maka jika sekiranya itu perkara sepele maka mudah-mudahkanlah untuk saling memaafkan dan bersabar.

Kenapa harus bersabar ketika menjaga keimanan? Karena sabar ketika diuji oleh orang tua adalah langkah awal untuk meminta pertolongan Allah SWT. Jika Qadarullah mendapatkan mertua yang sering menyakiti hati, maka bersabarlah terlebih dahulu.

Sabar yang dimaksukan di sini yaitu sabar yang aktif yaitu dengan memohon pertolongan Allah SWT. Sabar aktif misalnya dengan meminta agar Allah SWT melembutkan hati mertua. Penjelasan ini tersirart dalam QS. Al-Baqarah ayat 153.
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah ayat 153)

Membangun Hubungan Harmonis dengan Mertua

Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar bisa membangun hubungan yang harmonis dengan mertua dapat dilakukan dengan cara berikut.
harmonis bersama mertua 

1. Kelola Mindset yang Benar tentang Mertua

Perbaiki dulu mindset dan temukan strong why yang benar. Setidaknya ada tiga mindset yang perlu dimiliki agar bisa membangun hubungan baik dengan mertua, diantaranya yaitu

a. Berburu ridha Allah SWT

b. Berburu bekal akhirat

c. Sebagai edukasi ke anak tentang bagaimana berbuat baik kepada mertua.

Dengan demikian kita mempunyai strong why yang benar. Dimana ketika Vie berbuat baik itu bukan karena mengharapkan agar dia berbuat baik pula kepada Anda. Insya Allah dengan cara ini maka Vie akan lebih legowo. Jika mertua yang kita cintai tidak memperlakukan Vie dengan baik, maka itu urusannya dengan Allah SWT.

Jangan pernah sekalipun kita meremehkan keadilan Allah SWT. Allah SWT adalah Zat yang Maha Adil. Seandainya mertua tidak membalas dengan kebaikan, tapi yakinlah bahwa balasan Allah SWT itu adil, baik saat di dunia maupun di akhirat.

2. Punya Modal Cinta yang Cukup

Seseorang akan mudah mencintai orang lain jika dia sudah mencintai dirinya sendiri.
“Aku Berharga dan Aku Layak Disayangi”
Salah satu bentuk keberhargaan diri yaitu menjadi orang yang loveable. Merasa bahwa aku sudah memiliki cukup cinta dari Allah SWT. Dengan begitu kita sudah mencintai diri sendiri dan yakin bahwa Allah SWT sudah mencintai diri kita.

Vie mencintai mertua bukan karena mengharap cinta darinya. Vie mencintai mertua itu karena merasa sudah kelebihan cinta. Karena merasa memiliki cinta yang amat banyak dan sampai sisa, maka kelebihannya itu dibagikan kepada mertua.

Disinilah pentingnya menganggap diri sebagai sesuatu yang berharga serta memiliki value dan peran. Sebagian besar orang yang kekurangan kasih sayang maka akan menganggap value dirinya rendah. Lalu dia membutuhkan cinta orang lain agar dirinya bahagia. Dia membutuhkan cinta orang agar merasa dicintai.

Dekatilah Zat yang Maha Cinta. Dekatilah Allah SWT. Ketika sudah mendekat dan menyelesaikan simpul besar hidup kita terkait dari mana berasal, kemana tujuan hidup, bagaimana serta apa yang akan dilakukan, maka kita akan mudah untuk Lillahita’ala dan mencintai diri kita sendiri.
"Make yourself valueable and loveable"
-By Ummu Balqis-
Jadi, adakan dan penuhilah modal cinta itu dengan mendekat kepada Allah SWT daan menjwab simpul besar terkait dari mana Vie berasal, kemana tujuan hidup, apa yang akan dilakukan, dan bagaiman untuk melakukannya.

3. Bermudah-mudah Memberi Udzur

Pada umumnya yang membuat percekcokan antara menantu dan mertua yaitu karena hal-hal remeh. Apabila kita merasa bahwa permasalahan yang muncul itu berasal dari hal-hal sederhana maka berikanlah udzur yang seluas-luasnya.

4. Menurunkan Ego

Berusahalah untuk menundukkan ego. Karena jatuh cinta tidak bisa instan, ia bisa timbul karena adanya interaksi. Maka dari itu berusahalah untuk memulai merebut hati mertua dan ipar terlebih dahulu.

Mulaillah agar diri kita bisa membuat mertua jatuh cinta. Misalnya dengan cara membuat masakan untuk mertua atau memijatnya.

5. Komunikasi yang Baik

Rubahlah prasangka menjadi konfirmasi. Bagaimana caranya? Caranya yaitu dengan melakukan tabayyun kepada mertua.

6. Sabar dan Do'a

Menjalin hubungan dengan mertua dan ipar itu alasannya yaitu karena saling mencintai karena Allah SWT. Karena dua orang yang saling mencintai karena Allah SWT, maka Allah SWT akan memberi rahmat kepadanya di Padang Mahsyar. Jadikan relationship goal ini untuk mendapat rahmat-Nya di Padang Mahsyar.

Studi Kasus

berbagi pengalaman pernikahan

Penjembatan Sebelum Menikah

Ketika ditanya tentang bagaimana calon menantu menjalin hubungan dengan calon mertua yang notabene belum dilakukan akad?

Sebelum akad yang sibuk yaitu orang tuanya. Sehingga koneksi yang terjalin yaitu antar besan. Maka dari itu yang perlu dilakukan yaitu

1. Memastikan bahwa keluarganya menerma anak kita

2. Meluangkan waktu untuk menghubungi atau telpon

3. Memberi hadiah

4. Tunjukkan bahwa kita loveable. Sering-seringlah meminta saran. Mertua suka kalau keberadaannya dianggap ada. Misalnya dengan meminta saran atau memberinya hadiah.

Mengelola Perbedaan

Setiap individu memiliki keunikannya yang berbeda-beda. Perbedaan ini akan bisa dikelola dengan cara memiliki pemikiran yang luas. Kita tidak diperbolehkan memaksakan agar orang selalu setuju dengan diri kita. Untuk itu, belajarlah lebih dalam dan berusahalah untuk open our mind. Jika permasalahan yang terjadi terkait hal-hal mendasar, maka kembalikanlah kepada syariat dan tolaklah hal yang tidak sesuai syariat dengan cara yang baik dan akhlak terbaik.

Diusir Mertua

Pada dasarnya yang mencari nafkah adalah suami. Kasus kali ini yaitu tentang seorang istri yang diusir oleh mertua karena dianggap tidak membantu perekonomian keluarga. Namun karena posisi si penanya adalah sebagai teman yang dicurhati oleh si istri tersebut, maka hal yang perlu dilakukan sebagai sahabatnya yaitu dua hal berikut.
a. Ketika ada orang yang curhat, maka jangan balas dengan curhat alias adu nasib.
b. Validasi perasaan sahabatmu itu, kemudian ajak dia untuk bangkit. Sampaikan pula beberapa hal sebagai berikut:
- Jelaskan dan tanamkan pemahaman tentang Qadarullah
- Cari Hikmahnya
- Tumbuhkan Konsep Grow Up Family
- Tetapkan Goals Terbaru
- Berprasangka baik, barangkali maksud mertua itu baik.

Belum Bisa Silaturahim

Peristiwa berikutnya yaitu pernikahan yang sudah berlangsung selama 10 tahun dan saat ini sudah memiliki dua orang anak. Namun kondisi kedekatan dengan ayah mertuanya semakin renggang. Ayah mertuanya semakin menjauh.

Ketahui Pemicu Konflik

Dengan mengetahui dan memahami pemicu konflik dan cara menyelesaikannya. Ketika sudah mengetahui pemicunya, maka akan lebih mudah untuk menyelesaikan permasalahannya. 

Sadari dan pahami bahwa baik menantu maupun mertua sebenarnya sama-sama sedang beradaptasi. Terkadang kita berfikir bahwa hanya diri inilah yang sedang bergulat dengan perjuangan besar.

Faktanya, masing-masing dari kita sesungguhnya sedang bergulat dengan kondisinya masing-masing. Misalnya menantu yang sibuk mengurus anak-anak, suami dan rutinitasnya. Lalu mertua yang sedang bergulat dengan monopose syndrome dan post power syndrome

Sehingga pada dasarnya masing-masing sedang berjuang dengan pergolakannya, baik emosional maupun aspek lainnya. Pemicu konflik bisa berupa perbedaan value of life, perbedaan love language, atau perbedaan lainnya.

Pahami Ilmunya

Untuk bisa mengidentifikasi dan mendapatkan solusi terbaik, maka kita harus memahami ilmunya terlebih dahulu. Untuk itulah disinilah pentingnya untuk terus belajar dan menjadi pribadi pembelajar.

Langitkan Do'a

Langkah berikutnya yang perlu dilakukan yaitu dengan melangitkan do'a agar dilembutkan hatinya. Pada umumnya orang tidak mau saling paham. Yang mana hal ini akan berlanjut membuat seseorang menjadi malas untuk saling cinta. Maka dari itu, Vie juga perlu tahu cara membangun cinta setelah menikah.

Pengurusan Orang Tua

Saat orang tua sudah diurus oleh suami yang notabene adalah anak pertama. Akan tetapi sang adik tidak mau mengurus orang tuanya sama sekali, lalu sebagai kakak harus bagaimana? Ketika hal ini yang terjadi, maka yakinilah bahwa insya Allah inilah yang terbaik. Sesekali cobalah untuk mengedukasi adik dengan cara yang baik.

Agar mengetahui bahwa suatu cara itu baik atau tidak maka seseorang itu harus paham tentang dirinya, dari mana ia berasal dan hendak kemana tujuan hidupnya. Disamping itu ia juga tahu cara mana yang lebih Allah SWT ridhai, maka pilih dan gunakanlah cara yang lebih dekat dengan ridha dari Allah SWT.

Konflik Antara Suami dan Orang Tua

Idealnya orang yang sudah berumah tangga akan lebih terjaga privasinya ketika tidak satu rumah dengan mertua ataupun orang tuanya. Kebanyakan dari kita masih tinggal satu rumah dengan orang tua ataupun mertua, utamanya ketika di awal-awal usia pernikahan. Meskipun tidak jarang pula yang memilih serumah dengan mertua atau orang tuanya seumur hidupnya.

Pada pertanyaan ini disampaikan bahwa si penanya merasa bingung tentang bagaimana cara menghadapi suami dan orang tuanya yang selalu berselisih pendapat. Si penanya tidak tahu bagaimana cara menghadapi hal yang terus terjadi setiap harinya.

Berada pada posisi ini akan membuat seorang istri menjadi galau. Lalu bagaiamana cara merespon peristiwa tersebut? Caranya yaitu dengan bersikap diplomatis. Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu membicarakan kepada suami terlebih dahulu. Dalam menyampaikan kepada suami pun ada langkah-langkahnya, yaitu:

1. Berterima kasih kepada suami karena sudah mau menerima ibu dan terima kasih pada hal-hal lainnya;

2. Sampaikan dan bertindak dengan mengedepankan hal-hal positif terkait sikap-sikap suami kepada Orang tua;

3. Bilang kepada suami bahwa sepertinya ibu merasa sedih ketika cara penyampaian suami seperti itu. Berikan masukan kepada suami, jika ia ingin menyampaikan hal semacam itu bisa bilang ke istrinya agar si istri bisa menyamapikan ke ibunya.

4. Sampaikan bahwa hal itu dilakukan agar posisi si suami dihadapan ibu tetap oke dan baik. Hal ini dilakukan juga dalam upaya untuk mengedukasi anak-anaknya.

Setelah menyampaikan kepada suami lalu langkah berikutnya yaitu mengkomunikasikannya dengan ibu menggunakan langkah yang sama. Disamping langkah-langkah di atas, seorang anak juga bisa memperhatikan tentang beberapa hal berikut:

1. Sampaikanlah percikan-percikan cinta yang ada antara suami dan mertua;
2. Pastikan bahwa kita selalu bersyukur;
3. Terus berikhtiar dan berdo'a untuk keduanya.

Bakti Utama

Vie pernah kah berfikir kalau bakti utama seorang istri adalah kepada suaminya dan bakti utama seorang suami adalah kepada orang tuanya, lalu apakah ini berarti bahwa suami tidak mengutamakan istri? Lalu bagaimanakah nasib seorang istri? 

Ternyata hal ini masuk ke dalam daftar pertanyaan berikutnya yang ditanyakan oleh peserta kajian. Tenang ...Anda tidak perlu tersinggung dengan bahasa syariat tersebut. Pasalnya sudah ada syariat di poin lainnya yang juga melindungi si istri. Karena syariat hadir untuk melindungi semuanya. Sayangnya, perempuan kalau cemburu itu sering bertindak di luar nalar.

Semoga ringkasan materi dari kajian bersama Ummu Balqis dan Bengkel Diri Jabodetabek yang membahas Mertuaku Bestieku bisa memberikan manfaat.   

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

8 comments

  1. Masya Allah kajian mertua aja banyak bgt yg dibahas yaa. Bener mbak selain pasangan kita harus melihat juga mertuanya baik atau tidak. Alhamdulillah mertuaku rasa bestie dan seperti orang tua kandung sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya Mba ... Ikut senang dengernya

      Delete
  2. Sebagai seorang singellillah saya mendapatkan pelajaran berharga dari ringkasan kajian ini, Kak. Sevisi dan semisi menjadi poin penting yang saya tangkap di sini. Semoga bisa mendapatkan mertua rasa bestie. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin ... Semoga dimudahkan ya Kak

      Delete
  3. Bener banget, mengubah mindset tentang mertua menjadi salah satu cara basic untuk memulai hubungan yang baik dengan mertua. Alhamdullilah aku mendapat mertua yang baik dan serasa ibu kandung meskipun hanya beberapa tahun kami bersama, karena ibu berpulang beberapa tahun lalu tapi selama beliau masih ada hubungan kami baik-baik saja bahkan beliau salah satu pelindungku setelah tinggal jauh dari mama kandungku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ... Pasti nyaman banget ya Mba bisa dapet mertua yang kaya ibu kandung.

      Delete
  4. Masyaallah materi kajiannya bikin adem. Masalah antara mertua dan menantu ini klasik banget, terutama antara menantu perempuan dan mertua perempuan. Pastinya tulisan ini sangat bermanfaat bagi yang sudah maupun akan berumah tangga.

    ReplyDelete

Post a Comment