#

Nasi Sawah Si Menu Warteg Kekinian Jakarta Pusat

10 comments
nasi campur

Sawah adalah tempat menanam padi yang akhirnya menghasilkan nasi. Lalu apakah hal pertama yang terlintas di benak Vie saat membaca judul tulisan ini? Vie lebih tertarik pada menu warteg kekinian atau nasi sawahnya?

Menu warteg kekinian nampaknya lebih familiar untuk setiap lapisan masyarakat dibanding tempat kuliner lainnya. Mayoritas orang akan langsung berfikir tentang harga makanan warteg yang lebih ramah kantong dibanding tempat-tempat elit.

Wajar saja jika tempat-tempat elit memberikan harga yang lebih mahal dibandingkan warteg pada umumnya. Pasalnya, mereka menawarkan berbagai hal yang sekiranya bisa memanjakan pengunjungnya.

Tentunya pengunjung tempat elit sudah paham, bahwasanya ketika memutuskan untuk ke tempat itu mereka tidak hanya membeli makanan saja. Melainkan juga membeli pemandangan, suasana, pelayanan, kehigienisan, kualitas, kenyamanan, dan berbagai fasilitas lainnya.

Terlebih lagi bagi penduduk perkotaan yang rutinitas hariannya disibukkan dengan hal-hal monoton dan dikelilingi oleh berbagai polusi. Sudah pasti ada kepenatan yang ingin mereka urai sebelum akhirnya kepenatan tersebut terakumulasi menjadi hal tidak baik dan ditambah lagi harus kembali ke rutinitasnya.

Menu Warteg Kekinian

jus terong belanda mix


Di kota besar seperti Jakarta Pusat, biaya hidup seseorang akan lebih mahal daripada di daerah pedesaan. Otomatis untuk hal makanan berat pun akan lebih banyak yang menawarkan harga dengan rate di atas Rp 20.000,00 per porsinya.

Harga itu umumnya hanya untuk makanan saja, alias belum menghitung pengeluaran untuk minumnya. Dari situ Vie bisa menghitung perkiraan kebutuhan uang untuk makan setiap bulannya. Pengeluaran seseorang tentu bukan hanya makanan pokok dan minum saja, karena masih ada banyak kebutuhan dan keinginan lainnya yang harus dipenuhinya.

Biasanya, orang-orang akan mulai kebingungan saat mendekati akhir bulan karena dompetnya yang makin menipis. Hal ini akan semakin pelik ketika dikaitkan dengan quarter life crisis.Untuk tantangan dompet yang makin menipis ini bisa Vie atasi dengan order Nasi Sawah Harapan Mulia.

Nasi Sawah Harapan Mulia

Saat pertama kali membaca nama warteg ini saya langsung berfikir apakah si owner memiliki kenangan dengan nasi dan sawah? Lalu disambung lagi dengan fikiran bahwa mungkin si owner ada kenangan dengan nasi, sawah, dan harapannya yang mulia.

Namun lamunan itu segera saya akhiri karena teringat kalau harus segera menyelesaikan proses pemesanan. Terlepas dari makna dibalik penamaan, yang jelas saya juga penasaran dengan menu warteg kekinian berjudul nasi sawah itu.

Lokasi Menu Warteg Murah Meriah

Saya order nasi sawah melalui ojek online, dimana lokasi warteg kekinian ini berada di Jalan Harapan Mulia I No. L165A, Harapan Mulya, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kebetulan untuk orderan ini saya gratis ongkir, jadi biaya yang harus dibayarkan tidak membengkak di ongkos pengirimannya.

Jika Vie ingin langsung ke lokasi, Anda bisa menjangkaunya menggunakan Transjakarta dengan rute akhir Pulo Gadung dan berhenti di Halte Rawa Selatan. Dari halte, Anda hanya perlu berjalan sekitar 350meter untuk mencapai lokasi. Berjalanlah ke arah Jalan Cempaka Putih.

Di sisi kiri Jalan Cempaka Putih ada gang ke arah Jalan Harapan Mulia I, lalu berjalanlah beberapa meter sampai alamat yang tertera di atas ditemukan. Vie juga bisa ke lokasi dengan menggunakan kendaraan pribadi dan memanfaatkan Google Map.

Menu Warung Nasi Sederhana yang Dipesan

nasi rames jawa


Saya memesan menu warteg kekinian dengan harga paling ekonomis diantara pilihan makanan berat yang ada. Menurut saya, ini adalah menu warteg komplit dengan harga paling ekonomis yang pernah dijumpai.

Awalnya saya memesan nasi sawah bungkus daun telur setengah dan jus terong Belanda dalam rangka mengganti ke yang lebih tayyib. Tapi ternyata persediaan bahan untuk membuat jus terong Belandanya sedang kosong. Akhirnya saya hanya memesan nasi sawah bungkus daun telur setengah.

Berdasarkan keterangan di aplikasi ojek online, pesanan saya ini isinya meliputi nasi, telur setengah, urap sayur, ikan asin, ayam, dan sambal gepeng (kedelai sangrai dan ditumbuk bersama rempah-rempah) dengan harga Rp 7.000,00. Yang saya terima saat itu adalah menu seperti di atas dengan tambahan abon tapi tidak ada sambalnya.

Tadinya saya kira ini akan sangat sedikit dan tidak mengenyangkan. Tapi setelah saya pindahkan isi bungkusan ke dalam piring, ternyata dia memenuhi isi piring. Menu ini memberikan banyak tawaran lauk dalam satu sajiannya.

Bumbu urapnya dibuat dengan rasa yang proporsional, tidak terlalu pedas, asin, ataupun manis. Saya kira tadinya akan sama seperti gambar, yang mana sayuran untuk urapnya terdiri dari potongan wortel dan kacang panjang. Tapi yang saya dapatkan urap dengan sayurannya berupa rebusan daun pepaya. Tetap enak sih, hanya saja tidak sesuai dengan ekspektasi awal.

Untuk rebusan telurnya pun sedang, terlihat dari warna kuning telurnya yang tidak dilapisi dengan warna gelap disekitarnya. Pesanan ini sampai di tempat saya dalam kondisi masih hangat dan pas sekali jika langsung di santap. Sayangnya saya mendiamkannya beberapa waktu sampai ia berubah menjadi dingin dan nasinya ikut dingin.

Daftar Menu

order makanan dan minuman


Menu berat di warteg ini pada dasarnya hanya satu, seperti yang sudah saya sebutkan di atas. Yang membedakan dengan tawaran lainnya yaitu dari sisi packaging dan telurnya saja.

Makanan

Nasi Sawah Bungkus Daun Telur Setengah dihargai Rp 7.000,00

Nasi Sawah Bungkus Daun Telur Satu dihargai Rp 10.000,00

Nasi Sawah Box Telur Setengah dihargai Rp 9.000,00

Nasi Sawah Box Telur Satu dihargai Rp 12.000,00

Ingkung Ayam Utuh dihargai Rp 75.000,00

Extra

Sambal gepeng dihargai Rp 3.000,00

Ayam Suwir dihargai Rp 3.000,00

Ikan Asin dihargai Rp 4.000,00

Serundeng dihargai Rp 3.000,00

Urap dihargai Rp 3.000,00

Minuman

Jus Jambu Biji, Jus Terong Belanda, Jus Buah Naga, Jus Alpukat, Jus Mangga, dan Jus Apel, masing-masing dihargai Rp 6.000,00.

Es Jeruk Peras dihargai Rp 5.000,00

Es Teh dihargai Rp 3.000,00

Konsep menu warung nasi sederhana seperti ini baru pertama kali saya jumpai. Selain harganya yang terjangkau, isinyanya pun lengkap dalam satu porsi. Menu warteg murah meriah semacam ini bisa Vie jadikan referensi jika ingin membuka usaha dibidang Food and Beverages.

Akhir Kata

Sebelum mengakhiri artikel kali ini, saya lebih merekomendasikan jika Anda langsung mengambil pesanan sendiri ke lokasi. Pasalnya pesanan saya yang semula dengan jus terong Belanda dan diganti es teh gratis itu ternyata tidak dikurangi harganya.

Seharusnya saya hanya membayar nasi sawahnya saja. Tapi ternyata ada miss komunikasi, yang akhirnya saya tetap membayar utuh (karena saya sedang malas banyak bicara). Atau alternatif lainnya yaitu Anda bisa memastikan mengenai harga saat di telpon oleh ojek online.

Saat di telpon oleh Abang ojek online, saya hanya menyampaikan kalau tidak jadi pesan jusnya karena tidak ada. Dan Bapak ojek onlinenya menyampaikan bahwa sebagai gantinya dari pihak dapur rekanan memberikan es teh gratis. Jika ditanya tentang penilaian dari menu warteg kekinian ini, maka saya akan memberikan nilai 7. Semoga bermanfaat😊











Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

10 comments

  1. Jadi kangen makanan indonesia aq..ya Allah

    ReplyDelete
  2. Wah nusantara banget kayaknya ya mbak

    ReplyDelete
  3. Namanya unik, sambel gepengnya jg keknya menggoda. Coba dekeeet, cuss nyobain deh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. huum, aku juga masih penasaran sama sambel gepengnya :(

      Delete
  4. Menarik, Mbak. Saya baru dengar nasi sawah ini. Harganya pun terjangkau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. huum...menu andalan banget nih buat dompet2 yg makin menipis :)

      Delete
  5. Baru tahu ada menu nasi sawah...ini isinya bnr2 masakan nusantara ya...sederhana namun nikmat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, apalagi kalo banyak terus makannya pas lagi anget Mba :)

      Delete

Post a Comment