#

MENGENAL DAN MEMBANGKITKAN INNER CHILD

Post a Comment

 

MENGENAL DAN MEMBANGKITKAN INNER CHILD

_Amalia Roza Brillianty, M.Psi_Tugas 8_Psikologi 1_Bengkel Diri Level 2_

 

Pengantar

Apa yang kita pelajari dan alami (khususnya pada masa kanak-kanak) akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku saat dewasa. Ini kadang-kadang terjadi tanpa kita sadari. Misalnya saat kita dewasa muncul perilaku-perilaku tertentu yang itu membuat kita berfikir “kok bisa ya saya melakukan ini? Kok bisa ya saya seperti ini?” Nah bisa jadi itu adalah perwujudan dari pengalaman-pengalaman masa lalu yang termanifestasi pada saat kita berusia dewasa seperti sekarang. Maka dari itu kita perlu benar-benar jeli mengamati gejala-gejala perilaku yang kita tampilkaan saat kita dewasa ini ada yang janggal atau tidak. Ketika kita menemukan ada kejanggalan-kejanggalan misal hal yang tidak pernah kita lakukan tapi malah kita lakukan, sesuatu yang seharusnya kita respon biasa saja tapi kita meresponnya dengan luar biasa, maka hal ini sudah menjadi tanda tanya besar yang mana bisa jadi akarnya adalah pada inner child.

Pengertian INNER CHILD

  1. Aspek kekanak-kanakan seseorang >> pengertian ini bersifat netral << karena setiap orang pasti memiliki sisi kekanak-kanakan pada dirinya.
  2. Pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan dengan tuntas maka aspek kekanak-kanakan ini yang akan berakumulasi menjadi gangguan dikemudian hari. Apabila seseorang menjalani masa kanak-kanak dengan terpenuhinya segala kebutuhan masa kanak-kanak secara tuntas maka aspek kekanak-kanakan yang tumbuh dalam diri seseorang itu  adalah aspek kekanak-kanakan yang produktif. Sebaliknya jika kebutuhan masa kanak-kanaknya tidak terpenuhi secara tuntas bahkan menimbulkan luka psikologis tertentu maka inilah yang akan menjadi masalah (inner childnya bermasalah)

 

KEBUTUHAN KANAK-KANAK

  1. Fisik. Contoh: kebutuhan makanan, kebutuhan asupan gizi, kebutuhan bergerak, kebutuhan untuk bermain, dll
  2. Emosional. Contoh: kebutuhan untuk merasa disayang, kebutuhan afeksi, kebutuhan mendapatkan respon yang mana itu ada muatan emosionalnya dari orang-orang disekitarnya.
  3.  Eksplorasi. Anak punya rasa eksplorasi/ keingintahuan yang besar, misal anak yang suka manjat, bertanya, pegang-pegang berbagai benda itu mereka sedang memenuhi kebutuhan eksplorasinya.
  4.  Spiritual: naluri beragama itu fitrah, ketika anak melihat orang tuanya sholat lalu dia meniru mengikuti sholat, di ajari berdoa lalu dia ikut berdo’a

Apabila ke-4 kebutuhan ini terpenuhi maka anak akan berkembang sesuai usianya. Namun jika kebutuhan itu tidak terpenuhi maka akan ada lubang-lubang kosong di kehidupannya yang akan mempengaruhi kehidupannya yang akan datang.

 

 

PERAN INNER CHILD

1.       Sumber Energi Positif >>> Produktif. Sehingga sikap kekanak-kanakan kita itu bisa menjadi energi tambahan buat diri kita.

2.       Sumber Energi Negatif >>>Konflik Intra personal. Seharusnya pada usia dewasa seseorang sudah bisa mandiri tetapi sisi kekanak-kanakan yang ada pada dirinya justru memunculkan sikap tergantung pada orang lain. Atau seharusnya dia sudah bisa mengendalikan emosi tetapi sisi kekanak-kanakan yang mendominasi dirinya masih mood-moodan / masih gampang ngambek / sedikit-sedikit tersinggung maka inilah yang akan menimbulkan konflik intrapersonal di dalam diri orang itu.

 

TIGA TAHAPAN KONFLIK INTRAPERSONEL INNER CHILD

  1. Konflik intrapersonal >>> Pertentangan batin yang ada di dalam diri seseorang yang menimbulkan kegelisahan, ketidaknyamanan, permasalahan (baik berupa problem emosi, perilaku, atau social) pada tingkat tertentu dan pada tingkat ini sebenarnya individu bisa merecovery dirinya sendiri tapi ini tergantung dari keinginan dan kemauan individu yang bersangkutan (jadi pada tahap ini hanya masalah waktu saja)
  2. Konflik intrapersonal mampu menimbulkan gangguan psikologis berarti ini membutuhkan penanganan khusus. Why? Karena individu itu sendiri merasa bingung “Kok bisa ya aku ngerasa begini? Kok bisa ya aku punya masalah seperti ini? Kenapa ya kok jadi kaya gini?”.
  3. Ketika seseorang itu berada di dalam tekanan/kebingungan yang luar biasa/dahsyat yang mana membuat dia merasa tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan pada saat inilah hal yang sangat mengkhawatirkan karena potensi untuk melakukan suicide/bunuh diri terbuka lebar disini. Karena berfikirnya bahwa dengan dirinya meninggal maka masalah akan selesai. Karena orang yang frustasi akan menggiring seseorang untuk berfikiran pendek.

 

PROSES TERBENTUKNYA KONFLIK INTRAPERSONAL

  1. Pengalaman masa kecil yang belum terselesaikan dengan tuntas akan menyisakan ruang kosong dalam diri seseorang (ibarat ada benang yang terputus)
  2. Efek jangka panjang dari pengalaman traumatis tersebut tersimpan dalam alam bawah sadar individu dan sewaktu-waktu akan muncul dalam bentuk gangguan psikologis ringan sampai berat

ANALOGI

Seperti dinding dari susunan batu bata, di susunan batu batanya itu ada yang bolong tapi tetap di plester, diaci, dan dicat oleh Pak Tukang. Sekilas dinding itu terlihat baik dan rapi, tapi ketika kita coba memukulnya dengan palu. Maka dinding yang terlebih dahulu hancur adalah dinding yang batanya bolong. Begitulah diri kita, ketika ada masalah menimpa kita maka peristiwa itu akan mempengaruhi sisi bolong/ sisi rapuh diri kita. Maka untuk memahami inner child, kita harus terlebih dahulu tahu gangguan apa yang sedang kita alami dalam diri saya. Jika sudah ketemu, lalu kita runut pengalaman masa lalu yang masih terbawa sampai dewasa.

MEMBANGKITKAN INNER CHILD

Membuka lembaran lama, luka yang menyembuhkan

Membuka lembaran lama itu pedih karena seseorang itu tidak suka kalau dia harus mengingat pengalaman yang menyakitkan dan dia punya kecenderungan untuk melupakan. Tapi dalam membangkitkan inner child maka membuka luka lama itu sebenarnya seperti luka yang menyembuhkan. Maka ketika kita ingin membangkitkan inner child maka kita harus bongkar hal-hal yang pernah terjadi dalam kehidupan kita. Dalam membangkitkannya pun bertahap dan membutuhkan waktu. Ketika kita ingin menyelesaikan masalah kita dan kita menduga ada kaitannya dengan inner child, maka ada 2 syarat:

  1. Ikhlas
  2. Menjadi lebih baik di masa yang akan datang

TANAMKAN

  1. Tak ada pengalaman buruk yang tak ada hikmahnya
  2. Seburuk apapun kehidupan yang pernah dijalani percayalah bahwa Allah SWT Maha Adil
  3. Tidak ada hisab bagi kita atas peristiwa yang menimpa kita. Jadi sesuatu diluar wilayah yang kita kuasai maka kita tidak akan dimintai pertanggungjawaban jadi tidak usah menyalahkan diri sendiri. Nanti yang akan dihisab adalah bagaimana cara kita merespon hal-hal tersebut.
  4. Percaya bahwa Allah SWT itu memberi kemampuan kepada diri kita untuk merecovery/mengobati diri sendiri. Yakin bahwa aku mampu dan Allah SWT akan membantu. Daripada terus ngumpet dikubangan masa lalu lebih baik kita keluar meskipun harus berdarah-darah, sakit jelas tapi setelah itu akan lega.


 

 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment