#

IBU AGEN PERUBAHAN KELUARGA

Post a Comment

IBU AGEN PERUBAHAN KELUARGA

_Melinda Nurimannisa_Tugas 13_Leadership Class 2_Bengkel Diri Level 2_

 

SAMAKAN FREKUENSI

  1. Wanita adalah Tiang Negara. Apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara, dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara. (Pepatah Arab)
  2. Perempuan juga memiliki peran yang krusial dalam keluarga. Jika ingin menghancurkan suatu keluarga, maka setan akan datang pada si istri/si ibu terlebih dahulu. Setan akan berusaha membuat bagaimana caranya si ibu/si istri ini tidak bahagia, bagaimana mencabut keikhlasannya, membuat dia merasa gundah gulana dalam hatinya dll karena sesungguhnya  jika perempuan itu adalah perempuan yang kuat (perempuan yang stabil), ketika ada guncangan dalam keluarganya maka dia memiliki kekuatan untuk bisa menstabilkan kembali. Ibarat jangkar dalam kapal maka istri yang kuat ini dapat menahan ombang ambing ombak dilautan.

 

MEMBEDAH KELUARGA DALAM SYSTEM THINKING

  1. Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang kompleks misal permasalahan keluarga maka kita tidak bisa memandang permasalahan dalam keluarga itu seperti cara pandang yang biasa (cara pandang yang linear).  Misal jika A maka B, jika C maka D. Permasalahan yang terjadi didalam keluarganya biasanya adalah masalah yang kompleks maka yang bisa digunakan untuk mengatasinya adalah system thinking teori.
  2. Didalam system thingking theory:

a. Tujuan: jika suatu keluarga sudah memiliki tujuan yang kuat maka sistem tersebut akan lebih kuat. Tujuannya >>> Saling menjaga

 b. Interaksi (kualitas hubungan/relationship antar elemen): untuk saling menjaga ini butuh interaksi. Words create worlds. Kata-kata yang kita keluarkan bisa menghasilkan hasil yang berbeda. Ibu paling banyak bicara maka kualitas interaksi keluarga ini maka sedikit banyak bertumpu pada si ibu. Sesungguhnya dengan kekuatan kata-kata ini maka kita (sebagai ibu) memiliki peluang dan tanggung jawab agar setiap kata yang kita katakana adalah kata-kata yang baik. Saran untuk wanita >>> jangan bicara ketika marah, karena biasanya ketika marah apa yang kita keluarkan adalah apa yang tidak kita inginkan dan biasanya yang kita keluarkan adalah hal-hal yang tidak kita pikirkan konsekuensianya. Misal jika kita marah dengan anak lalu kita bilang Iiih susah banget sih dibilangin maka itu yang akan tertanam, itu yang akan membentuk sistem si anak bahwa aku tuh susah dibilangin. 

-          Berhati-hatilah dengan kata-kata yang keluar dari mulut kita dan berhati-hatilah dengan kata-kata yang ada dipikiran kita. Jadi kontrolnya ada dalam diri sendiri. Jadi kalo merasa ada banyak yang salah dalam keluarga coba ibu evaluasi kata-kata apa yang ibu ucapakan dan pikirkan pada diri sendiri, pada suami, dan pada anak-anak. Apakah kata-kata yang ada dipikiran dan ucapan adalah kata-kata yang baik, yang kita inginkan, dan positif semua atau tidak.

-          Sebagai ibu kita hanya boleh mengucapkan perkataan yang benar karena sesungguhnya kunci parenting ada pada 2 hal yaitu ketakwaan dan mengucapkan perkataan yang benar. Karena untuk bisa mengucapkan perkataan yang benar ini harus memiliki pondasi ketakwaan yang kuat. (Lihat QS. An Nisa: 9)

c. Elemen itu sendiri

 

KETIKA REALITA TAK SEINDAH SOSIAL MEDIA

  1. Manajemen ruhiyah, hati, & pikiran. Dimulai dari hati dan pikiran. Ruh yang tangguh, hati, dan pikiran yang jernih, akan lebih jelas dalam melihat berbagai tantangan yang dihadapi. Ketika berada pada suatu lingkungan maka kita punya 2 pilihan yaitu mewarnai atau diwarnai dan apakah kita ingin memiliki mental korban (kufur, beralasan, disappointed, hatred, anger, blaming, negativity, regret) atau mental pemenang (progresif, solutif, proaktif, ikhlas, syukur, hikmah, positivity, kreatif). Sebagai orang dewasa kita selalu punya kekuatan untuk memutuskan hendak dibawa kemana, apakah kita hendak membawa masa lalu itu atau kita mau memutuskannya dan berproses menjadi lebih baik.
  2. Menginisiasi perubahan dimulai dari diri sendiri (Menjadikan diri sendiri sebagai inspirasi). Satu-satunya hal yang bisa kita control adalah diri kita sendiri.  Kita tidak bisa mengontrol kondisi/orang lain, tapi kita selalu bisa mengontrol respons diri atas sesuatu hal. Ada pepatah yang mengatakan “Jika kita ingin peserta itu 100% maka kita harus 200%” >>> Jika kita ingin menjadi agen perubahan maka kita harus menjadi 200% berubah terlebih dahulu baru kita bisa mengharapkan dia berubah 100 %. Tapi jika kita sendiri masih susah untuk memberikan perubahan 200% dan konsisten untuk menjadikan situasi menjadi lebih baik maka jangan menuntut orang lain untuk berubah.
  3. Memahami bagaimana menjadi KATALISATOR perubahan dan menjadikan diri kita sebagai KATALISATOR perubahan. Berubah, apalagi mengubah orang lain memang bukan hal yang mudah. Namun ada cara yang bisa kita lakukan untuk menstimulasi orang lain agar ikut berubah bersama kita. Perubahan itu akan powerful dan konsisten jika itu berasal dari kemauan diri sendiri untuk berubah. Langkah menjadi katalisator:

-          Memahami Manusia: The Iceberg Model >>> Apa yang muncul di permukaan adalah hasil dari sistem yang mengakar di dalamnya. Kalau mau membuat perubahan yang lebih permanen, harus bisa menyentuh dan mengubah “mental models” yang ada di bagian paling dalam.

-          Memahami 3 pintu intervensi: Ilmu, Relasi, dan Konteks

  1. Sabar dan Shalat (Lihat QS. Al Baqarah: 158)

 

CONTOH MENGUBAH MENTAL MODELS YANG ADA DI BAGIAN PALING DALAM

Saya menyadari bahwa saya tidak memanage waktu dengan baik jika tidak membuat to do list harian adalah karena saya memiliki keyakinan/pemikiran/perasaan bahwa kesehatan itu aset yang harus di prioritaskan dan aktivitas harian selalu unpredictable

Oleh karena itu, jika ingin berubah menjadi orang yang mampu memanage waktu dengan baik dan benar, Saya harus mengganti keyakinan/sistem ini dengan kesehatan memang aset yang harus diprioritaskan dan aktivitas harian yang unpredictable itu bisa diatur sedemikian sehingga aktivitas itu dan aktivitas pada to do list harian yang dijadwalkan tetap terlaksana karena menjadi orang baik dan benar itu butuh pembiasaan dalam waktu yang tidak singkat sehingga harus diperbaiki sedini mungkin Dan karenanya, saya akan berusaha melakukan: membuat planning harian sebelum tidur, mengoptimalkan waktu, membuat target yang terukur, memperbaharui niat dan mengevaluasi daily activity disetiap kali saya malas, membuang waktu, dan futur

 

 


Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment