#

SETELAH MENIKAH, LALU APA?

Post a Comment

 

SETELAH MENIKAH,

LALU APA?

Ust. Arif Rahman Lubis

Founder @teladan.rasul ; expert dibidang pranikah

 

Materi ini saya dapat dari Kajian Pranikah Online yang diselenggarakan oleh @akademipranikah.id. Pada rangkuman ini hanya saya tuliskan poin inti dari yang saya tangkap. Semoga apa yang akan saya sampaikan ini bisa terima dengan baik meskipun tidak terdapat penjelasan yang lebih detail.

 

Ada beberapa hal yang [erlu diperhatikan di awal-awal pernikahan, baik itu bulan-bulan awal atau tahun-tahun awal pernikahan. Karena setelah menikah sebuah pasangan menjadi sebuah 1 kesatuan / tim / pakaian kita. Setelah menikah, mindset pribadi itu sudah harus berubah. Seseorang yang menjadi pasangan kita maka ceritanya bukan lagi menjadi dia, tapi KITA.  Ketika kita masih menyebut atau mengaggap sebagai dia maka itu berarti bahwa pasangan kita masih kita anggap sebagai orang lain. Orang yang menjadi pasangan kita adalah tim kita. Bahkan di akhirat nanti, bagi seorang laki-laki bahwa istri menjadi tanggung jawabnya. Itu sebabnya, pada proses ta’aruf penting untuk mencari tahu seseorang yang baik agama dan mulia akhlaknya. Pasangan adalah pakaian kita yang paling tahu sampai kebagian terdalam kita, pakaian yang menutupi aib kita, yang memperindah, dan yang saling mendukung serta menguatkan kita. Untuk bisa mendapatkan kekuatan sebuah pakaian maka perlu adanya kancing – kancing yang terpasang. Kancing-kancing itu perlu kita bangun di bulan-bulan awal pernikahan untuk memperkuat rekatan antara kita dan pasangan kita.

 

Alasan kenapa banyak pasangan suami istri yang berpisah yaitu karena ada sangat banyak kebaikan-kebaikan, pahala dan ketaatan ketika berumah tangga lalu syaitan ingin memisahkannya. Untuk mendapatkannya maka ada harga yang harus dibayar, ada usaha untuk berkomunikasi, mengalah, memaafkan, dll. Usaha itu akan bernilai ibadah ketika kita meniatkan untuk meraih ridha Allah SWT. Kalau kita niatkan hanya untuk meraih cinta istri / suami maka kita akan capek karena pasangan kita  adalah manusia biasa yang kadang bisa berterimakasih dan kadang tidak. Kadang mengerti perjuangan kita dan kadang tidak. Sedangkan Allah Maha Tahu tentang usaha-usaha kita. Tapi      kalau tujuan kita adalah meraih cintanya Allah SWT, maka ketika satu langkah awal kita berusaha pun Allah SWT sudah tersenyum kepada kita, terlepas dari reaksi pasangan kita terhadap hal yang sudah kita usahakan untuk pasangan kita. 5 Hal ini adalah hal teknis, yang terpenting adalah niat kita.

 

5 HAL PENTING SETELAH AKAD
*KANCING-KANCING PAKAIAN*

1.    Menumbuhkan Cinta / Menguatkan Cinta Kasih

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan atau menguatkan cinta kasih ini. Bisa dengan: Makan minum bersama, dari wadah yang sama; Olahraga bersama ; Panggilan sayang ; Satu selimut, ; Mandi bersama ; Disisiri ; Mencium pipi istri sebelum keluar rumah ; Mesra saat mau bekendaraan ; Berjalan-jalan berdua ; Saling memberi hadiah ; Saling membantu ; Ibadah bersama (sholat berjamaah, suami memberi tausiyah, dll)

Sepakati hal-hal ini di hari-hari awal pernikahan. Fokuskan 1 bulan awal untuk menguatkan ikatan cinta kasih ini. Hal ini perlu dilakukan agar dapat meminimalisir prasangka-prasangka di dalam pernikahan. Perempuan itu manusia sejarah (wanita tidak pernah lupa baik kebaikan maupun keburukan) maka dari itu di momen-momen awal pernikahan perbanyaklah memasukkan rasa cinta kasih dan kesan-kesan terbaik kepada pasangan kita.  Hal ini perlu dilakukan agar saat kita mendapat turbulensi- turbulensi konflik dalam pernikahan, kita bisa calling perasaan cinta kasih yang pernah ada. Kalo bisa ada bucket list yang sudah dibuat pada saat akan menikah dan  buatlah juga check list 30 atau 100 hal apa saja yang akan kita berikan kepada pasangan kita di 30 hari pertama pernikahan.  Kalo hati kita dengan hati pasangan kita itu seperti ikatan (setiap 1 hal itu adalah 1 ikatan) maka ketika kita telah membangun 100 hal yang menjadi 100 ikatan itu maka akan sulit bagi setan untuk memisahkan kita dengan pasangan.

  1. Bersama Belajar Peran dan Kewajiban. Pernikahan itu permasalahan utamanya bukan tentang cinta, melainkan soal tanggungjawab dan komitmen.

Perlu mengetahui peran suami itu apa? Selain memberi nafkah, dia wajib mendidik istrinya tentang agama, menjauhkan dari api neraka, wajib memimpin keseluruhan. Suami ibarat direktur. Suami dalam hal keuangan adalah dia yang bertanggung jawab untuk mencari.

Peran istri apa? Istri ibarat manager. Istri yang akan mengelola keuangan, makanan, minuman, mengelola rumah tangga.

Permasalahannya adalah status kita tidak hanya suami / istri tetapi juga sebagai anak dan menantu maka perlu mengetahui Batasan dan peran sebagai seorang anak. Laki-laki setelah menikah dia tetap berkewajiban untuk bakti utama kepada ibunya. Sedangkan bakti terbaik seorang perempuan setelah menikah adalah kepada suaminya. Adil itu sesuai dengan porsinya. Kita juga perlu tahu batasan sebagai ipar karena ipar itu “seperti maut” yang mana ipar itu non mahrom sehingga tidak boleh melihat aurat kita. Setelah menikah kita juga perlu tahu peran dan Batasan sebagai tetangga. Maka disinilah kita perlu bersama-sama belajar peran dan tanggung jawab bersama pasangan kita.

  1. Memahami Perbedaan. Kita butuh pengetahuan bahwa setan akan menggoda kita dengan prasangka-prasangka kepada pasangan kita. Dan prasangka-prasangka ini bisa terjadi karena kekurang pahaman kita terhadap perbedaan-perbedaan kita dengan pasangan kita.
  1. Perbedaan Psikologis:

-          Cara memandang: P (meluas/multitasking/menyeluruh), L (memusat)

-          Ketika ada masalah: P (curhat), L (menyendiri/diam/focus berfikir)

-          Fokus: P (hubungan, cinta, merekatkan), L (sukses, perbaikan/menyelesaikan masalah, pekerjaan)

-          Merasa Dicintai: P (ketika merasa dihargai), L (ketika merasa dibutuhkan)

-          Nilai Kebaikan: P (besar kecil tidak masalah), L (bergantung ukuran, harga)

Saat istri ada masalah/menangis kadang yang dibutuhkan bukan solusi tapi didengarkan dan suami perlu menjauhkan hp darinya saat mendengarkan istri. Karena bagi perempuan curhat adalah solusi.  Jangan paksa suami bercerita saat dia ada masalah karena itu berat baginya dan bisa membuatnya marah.  Istri merasa special bukan berdasarkan besar kecilnya hadiah karena yang terpenting bagi istri adalah ketulusannya, namun harus sering. Tapi bagi laki-laki merasa baik / istimewa ketika hadiah itu mahal/hadiah itu keren meskipun hanya diberi 1 tahun sekali.

b.       Memaafkan dan Bertoleransi Atas Kekurangan

Sadarai dulu bahwa diri kita penuh kekurangan, begitupun pasangan.  Catatlah kebaikan-kebaikan pasangan kita sebanyak-banyaknya.  Maka dari itu menguatkan cinta kasih itu penting.  Ketika kita ada masalah dengan pasangan lalu kita bisa buka catatan kebaikan-kebaikan itu.

c.       Perbedaan Kekhasan Individu

Pada tahap-tahap awal sebaiknya kita banyak mengkomunkiasikan bersama pasangan mengenai hal-hal berikut ini agar saling mengerti: asal daerah, Pendidikan dan lingkungan sejak kecil sampai remaja/saat ini, kebiasaan-kebiasaan khusus, hal paling disukai dan paling dibenci,

  1. Perkuat Komunikasi.  Sepakati hal-hal berikut ini untuk memperkuat komunikasi:
  1. Ada waktu khusus komunikasi setiap hari (misal saat olahraga bareng dipagi hari, sesaat setelah makan pagi & malam, setengah jam sebelum tidur)
  2. Ada keterbukaan untuk musyawarah (laki-laki jangan tinggi ego, contohlah  Rasulullah yang mau mendapatkan masukan-masukan dari istri Beliau)
  1. Ada kerendahan hati untuk mencari titik temu
  2. Belajar menghargai dan mendengarkan

5.       Penyamaan dan Kesepakatan

 Dibulan-bulan awal perlu menyamakan dan menyepakati banyak hal. Contoh hal-hal yang perlu disamakan dan disepakati:

  1. Rencana jangka panjang dan pendek
  2. Keuangan
  3. Tempat tinggal: missal mau kontrak /cicil
  4. Cara mengelola rumah tangga: kalau belum ada  yang bantu tentu harus bagi tugas, tidak bisa semuanya diserahkan pada istri. Rasulullah SAW membantu istrinya dalam rumah tangganya. Yang disebut nafkah adalah sampai berupa makanan yang siap untuk dimakan/digunakan (bukan berbentuk uang), jadi yang memasak itu tanggung jawab suami tapi dia dibantu oleh istri untuk menyiapkan. Untuk itu kita perlu berbagi peran.
  5. Makanan, pakaian, dan konsumsi lainnya.
  1. Cara berbakti ke orang tua suami dan istri
  2. Hobi dan kegiatan yang disukai pribadi
  3. Pengaturan jika istri bekerja

 

Q N A

  1. Laki-laki cenderung menyendiri ketika ada masalah lalu bagaimana cara istri membangun komunikasi agar tidak terkesan posesif / banyak bertanya? || Bangunlah komunikasi itu setiap hari, terutama diwaktu santai. Kalau suami ada masalah, peran istri yaitu membiarkan/memberi waktu kepada suami atau istri bisa memberikan tawaran mau dibantu (diobrolin) / mau dipikirkan sendiri. Kalau istri jangan ditanya dulu, karena istri butuh diajak ngobrol saat ada masalah.
  2. Bagaimana menyikapi pertanyaan pasangan ta’aruf kita yang menanyakan tentang masa lalu? Bagaimana jika kita tidak mau bercerita tentang masa lalu? Point apa saja yang boleh dan tidak boleh ditanyakan tentang masa lalu pada pasangan ta’aruf kita. || Yang  perlu ditanyakan pada pasangan taaruf adalah aib yang melekat pada diri yang akan mempengaruhi diri ketika menjadi suami atau istri. Misalnya penyakit yang belum selesai. Jika ada trauma psikologis yang belum selesai harus disampaikan karena pasangan kita harus tahu. Yang terkait dengan keluarga. Khusus aib yang kaitannya dengan maksiat di masa lampau yang sudah  Allah SWT tutupi dan kita sudah bertaubat itu ada perbedaan pendapat  namun lebih cenderung pada jangan dibahas. Jika ada  yang menanyakan sudah pernah pacaran atau belum  itu boleh dijawab atau cukup dengan dijawab bahwa dulu  saya seperti umumnya orang yang belum berhijrah (ini sudah cukup), tapi kalau tidak mau menjawab juga tidak apa-apa.
  3. Bakti seorang lelaki adalah ibunya. Bagaimana mensikapi jika lelaki lebih condong kepada istri dan keluarga istri? || Kalo laki-laki caranya dengan menasihati  secara tidak langsung, mungkin dengan  membelikan buku, kirim link kajian tentang berbakti kepada orang tua secara tidak langsung, dengan mendoakan
  4. Bagaimana cara menyikapi perbedaan karakter pasangan dan perbedaan dalam keluarga pasangan yang sebelumnya tidak kita ketahui ? || Prinsip berakhlak yaitu berakhlaklah kepada seseorang sesuai dengan akhlak kita, bukan akhlak dia.  Kalau orang lain berakhlak tidak baik (mencaci) kepada kita maka kita jangan berakhlak kepada dia berdasarkan cacian dia tapi berdasar akhlak kita yaitu menghindar/menghentikan dengan baik. Dengan begitu kita sudah berusaha mempengaruhi pasangan kita dengan akhlak–akhlak kebaikan.  Kemauan untuk mengkomunikasikan dan menyepakati adalah cara menyikapinya.
  5. Bagaimana cara membangun hubungan dengan calon mertua dan jika sudah menikah dengan anaknya. Sikap kita harus bagaimana jika mertua mulai menunjukkan ketidaksukaannya. || Kalau belum menikah ya sepatutnya saja dengan sopan kepada orang yang lebih tua dan kerabat terdekat. Ketika sudah menikah tentu saja orang ini  adalah orang tua dari suami, yang mana kita perlu bantu suami untuk berbakti terbaik kepadanya. Jadi mindset kita kepada mertua adalah ini adalah orang yang suami kita itu bisa masuk surga ketika berbakti kepadanya. Jadi kalau sayang sama anaknya maka perlu membantunya agar berbakti kepada orangtuanya. Kalau ada yang tidak disukai oleh mertua maka kita harus sabar dan kita tidak boleh untuk melawannya.
  6. Kadang perempuan lebih peka kalau lelaki ada masalah dikantor. Lalu sebagai istri muncul rasa penasaran. Tapi lelaki itu tidak suka ditanya. Lalu bagaimana caranya untuk meredam rasa penasaran dan agar bisa menenangkan suami? ||Solusinya tanyakan mau di diskusikan atau tidak. Kalau dianya belum mau menceritakan jangan dipaksa. Jadi biarkan saja dulu. Itulah indahnya menikah, karena sabarnya didalam pernikahan itu menjadi pahala.  Kadang sesuatu itu bagus tapi kalau timing nya tidak tepat maka bisa menimbulkan konflik rumah tangga. Tidak selamanya seperti ini, nanti lama kelamaan juga akan paham.
  7. Bagaimana cara menyikapi diri sendiri jika setelah menikah ternyata mendapat  jodoh yang kasar (KDRT) atau tidak bertanggung jawab dalam mencari nafkah. #Ini  hanya was-was yang belum bisa saya hilangkan? || Jika kita memliki rasa takut kepada sesuatu maka jangan pikirkan  ketakutannya karena itu dari syaiton . Tapi pikirkan cara agar ketakutan itu tidak terjadi. Bagaimana agar kita tidak dapat yang KDRT? (1) Maka ta’arufnya yang benar, tanyakan pada orang sekitarnya, tanyakan kepada orang yang telah lama bersamanya/ rekan muamalah/ rekan bisnis / rekan organisasi/ orang yang pernah bersengketa dengannya. (2) Lalu istikharah. (3) Berusaha menguatkan ikatan dengan Allah SWT agar tidak was was baik itu was was tentang rezeki, jodoh, dll.
  8. Sebaiknya diawal-awal pernikah focus saling mengenal dulu lalu tahu antar pasangan lalu perencanaan soal buah hati atau bagaimana? Karena banyak pengalaman pasangan yang sudah memiliki banyak keturunan namun belum tahu karakter dari pasangnya masing-masing|| Pada bulan awal fokuskan untuk menguatkan ikatan cinta kasih. Perbanyak hal-hal yang bisa menguatkan ikatan cinta kasih, kalau bisa ada checklistnya. Dipelajari bagaimana Rasulullah mengikat hati dengan istri-istri Beliau.  Kemudian perbanyak komunkasi dan musyawarah agar kita makin paham karena perbedaan-perbedaan yang ada. Terutama perbedaan-perbedaan khusus, karena hal ini harus dikomunikasikan.
  9. Pada dasarnya kan suami itu membimbing, namun bagaimana bila setelah menikah didapati ada sesuatu hal yang belum dipahami atau dipelajari oleh suami baik itu terkait ibadah maupun hal umum.  Apakah istri boleh memberi tahu terlebih dahulu? Bagaimana cara menyampaikkannya agar suami tidak merasa digurui atau agar suami tidak tersinggung? || Pada umumnya laki-laki itu ada ego, sebagai pimpinan dia tidak mau merasa diajari atau digurui.  Saran saya, minimal istri mengetahui bahwa suami tidak suka digurui jadi jangan sampai menyampaikan didepan orang banyak, cari cara agar dia bisa tahu tanpa harus diberitahu secara langsung
  10. Bagaimana cara mengatasi masalah tentang kegalauan LDR dengan orang tua dan ketakutan setelah menikah? Karena saya akan menikah dengan WNA dan ikut tinggal  bersama suami dan keluarganya dinegaranya|| Siapkan mental terlebih dahulu sebelum menikah,  Latihan tidak satu rumah dengan orang tua missal dengan menginap dirumah teman. Kemudian kuatkan ikatan –ikatan diluar pertemuan langsung missal dengan video call. Kalau bisa disepakati dengan calon suami missal 1 tahun sekalil pulang ke Indonesia.
  11. Ketika menikah, pasangan diibaratkan seperti pakaian. Ketika kita ada problem  dengan suami, bolehkah kita curhat ke ibu kandung kita? ||Kalau misalnya masalahnya masih bisa diselesaikan dengan pasangan maka selesaikan dengan pasangan.  Misal kaitannya dengan perbedaan, pengelolaan, keuangan, psikologis itu masih bisa dikomunikasikan dengan pasangan. Jangan semua hal kita ceritakan dengan orang tua kita.  Agar orang tua kita itu mencintai menantunya juga. Kalau terlalu banyak curhat, nanti orang tua kita juga hatinya tergores yang menciptakan mental block dan menganggap menantunya tidak bisa mengurus anaknya dan jangan sampai orang tua kita mendapat kabar yang membuat orang tua kita jadi sedih.  Agar orang tua tidak memiliki pandangan yang jelek kepada anaknya dan menantunya. Usahakan berikan kabar gembira saja ke orang tua. Kalau sudah sampai kepada hal yg parah maka boleh kita sampaikan kepada orang tua untuk membantu.
  12. Jika ada kasus pernah pacaran lalu diselingkuhi lalu berhijrah setelah itu lelaki itu datang untuk melamar. Saran apa yang bisa diberikan kepada teman saya itu? || Orang yang pernah menyelingkuhi  tentu punya portofolio negatif. Kita menikah dengan seseorang itu juga dilihat track recordnya. Jika bukti dan keyakinan hati memang bisa terbukti dia meninggalkan semua itu maka bisa diterima untuk ta’aruf terlebih dahulu dan dipelajari kondisinya saat ini, namun kalo dia belum berubah maka tolak saja.

 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment