#

Cara Mengakhiri Penderitaan Manusia Tanpa Mengeluarkan Banyak Biaya

Post a Comment
Dari sekian banyak berita yang beredar, sebagian besar membahas tentang hal-hal menyedihkan dan penderitaan-penderitaan yang tidak ada habisnya. Sebagian sisanya berupa informasi berfaedah yang penyebarannya tidak secepat kabar-kabar memilukan yang bercerita akan penderitaan manusia.

Saat terpapar informasi-informasi menyedihkan terus menerus, mungkin Anda juga akan merasa sedih, takut, marah, benci, dll. Kemudian ketika ada berita yang menceritakan hal-hal sebaliknya, maka Anda akan mulai membanding-bandingkannya.

Hal semacam inilah yang seringkali membuat manusia tertarik untuk fokus melihat rumput hijau tetangga dan lupa bersyukur atas dirinya. Namun tahukah Anda? Adakalanya fokus kepada orang lain dan melupakan diri sendiri juga perlu dilakukan.

Anda perlu membaca artikel tentang Founder SEFT dan Cara Praktis mengaplikasikan SEFT ini sampai tuntas untuk mendapatkan jawabannya. Setelah membaca artikel ini sampai selesai, Anda akan mengetahui kapan hal tersebut perlu di lakukan.

Artikel ini saya tulis dengan mengacu pada webinar yang telah dilangsungkan secara gratis oleh H. Ahmad Faiz Zainuddin, S. Psi, M. Sc selaku Founder sekaligus Motivator SEFT. Rekamannya bisa Anda dapatkan di YouTube.

Mengenal Founder dan Motivator SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)

motivator
Dalam perjalanan hidupnya, founder sekaligus motivator SEFT sempat disebut sebagai sohibul stres karena hampir setiap hari bawaan stresnya kumat. Anak ke-5 dari tujuh bersaudara ini, pada usia 10 tahun harus menerima kenyataan bahwa ayahnya wafat dan kemudian ibunya juga mengikuti suaminya untuk istirahat panjang.

Selama 5 tahun terakhir sebelum kepergian ibunya, H. Ahmad Faiz Zainuddin, S. Psi, M. Sc. berkesempatan untuk merawatnya. Salah satu penyebab kepergian ibunya yaitu karena harus merawat 7 orang anaknya sendiri. 

Sehingga Ibu Beliau mengalami masalah emosi lalu mulai sakit-sakitan. Untuk mendalami kondisi emosi semacam ini, Anda bisa membaca referensi terkait di jurnal pemikiran seorang ibu.

Pria kelahiran 12 Januari 1977 ini masuk psikologi UNAIR dengan maksud untuk merawat diri sendiri, lulus setelah 6 tahun karena kelebihan 30 SKS. Baginya, jika bisa membereskan masalahnya maka besar kemungkinan dirinya untuk bisa membantu menyelesaikan masalah banyak orang. Meskipun yatim piatu, namun tawaran beasiswa selalu datang saat Beliau ingin mempelajari bidang keilmuannya lebih dalam.

Beliau merupakan penulis buku best seller, "SEFT for Healing, Success, Happiness & Greatness". Sarjana Psikologi lulusan Universitas Airlangga Surabaya, jebolan Program M. Sc. In Human Resources Development dari Univ. Tech. Malaysia dan lulusan M. Sc in Technopreneurship & Innovation dari Nanyang Tech. University (Singapore).

Mendapatkan 2 Penghargaan MURI atas terapi inovatifnya (SEFT) dalam mengatasi kecanduan rokok untuk 1400 pelajar dan kecanduan Narkoba untuk 500 narapidana di LP Cipinang. Pemegang 2 HaKI atas SEFT dan HoPES serta pada tahun 2008 mendapatkan penghargaan sebagai alumni berprestasi dari Universitas Airlangga.

Belajar langsung dari Pendiri EFTTM, Gary Craig (USA), Pendiri Bodymind Integration, John Hartung (USA), EFTTM for Peak Performance, Steve Wells (Australia), serta Ketua Asosiasi Energy Psychology wilayah Asia-Pasifik, Joseph Guan (Singapore) dan Pakar Psycho Energetic Aura Technology (PEAT), Carol Saito (Italy).

Mengikuti berbagai short course dalam bidang "HR Empowerment &Innovation" di Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Australia, China, India, USA (Silicon Valley, Stanford Univ., Univ. of California Berkley, Univ. of Washington, UCLA, etc) & Canada (Univ. of British Columbia).

Dalam waktu kurang dari 6 tahun, telah berhasil mengembangkan dan memprakiekkan SEFT pada lebih dari 25.000 orang dalam terapi personal, workshop, coaching, dan training di beberapa kota di Indonesia, Malaysia, Siangapore, Hong Kong, dan Australia.

Beliau telah tampil di berbagai media di Indonesia seperti RCTI, SCTV, Smart FM, SCFM, Suara Surabaya, Kompas, Jawa Pos, Detik.com, Tempo, Nirmala, ESQ News, dll. Dan tampil di beberapa kali di radio Hongkong dan koran di Malaysia.

Pak Ahmad Faiz Zainuddin bersama alumni training SEFT-nya telah memberdayakan lebih dari 1 juta orang di Indonesia, Malaysia, Hong Kong, dan Australia, dalam gerakan "Indonesia Free from Pain and Poverty 2020". Beliau bercita-cita untuk menebarkan Holistic Happiness For All. Menebar kebahagiaan yang paripurna, dan lengkap untuk semua orang diwujudkan dengan menebarkan ilmu SEFT.

Apa yang Membuat Anda Menderita?

Sampai dengan detik ini, penderitaan apa yang dirasa telah membuat hidup Anda menjadi susah? Apakah karena cemas berlebihan, lelah menghadapi kekolotan diri sendiri dan orang tua, masalah pernikahan, atau masalah keuangan?

Sayangnya, kita sering menganggap masalahnya adalah orang lain dan orang lain menganggap diri Anda-lah masalahnya. Sehingga permasalahan ini terus berputar-putar di tempat yang sama.

Dimensi Penderitaan

Secara garis besar, ada lima dasar dimensi penderitaan. Yang mana Allah SWT tidak akan mengubah suatu kaum jika Anda sendiri tidak berusaha mengubahnya. Berikut lima dimensi penderitaan yang perlu Anda kenali.
1. Fisik : Masalah fisik seperti magh, kanker, stroke, kanker, pusing, dll.
2. Emosi : Pobia, kecanduan, berkaitan dengan perasaan, pobia, kecanduan, dll.
3. Hubungan : Ketidakcocokan dengan orang lain, anak kabur, pasangan tidak sesuai yang diharapkan, dll.
4. Finansial : Banyak kebutuhan dan pemasukan kurang, kena riba, uang tidak cukup, dll.
5. Spiritual : Merasa banyak dosa, ibadah kurang bisa menikmati, merasa hidup hanya begini begini saja, dll.

15 Monster Emosi

stres dan depresi
Jika dirumuskan, 5 dimensi penderitaan tersebut dipicu oleh 15 monster emosi
1. Sedih/berduka
2. Marah/dendam
3. Kecewa/tidak terima
4. Rasa bersalah/menyesal
5. Takut/khawatir
6. Cemburu/iri dengki
7. Benci/sakit hati
8. Malu/gengsi
9. Serakah/kecanduan
10. Trauma/phobia
11. Sombong/bangga diri
12. Malas/menunda-nunda
13. Nafsu/syahwat
14. Stress/burn-out
15. Cemas/depresi

Dua emosi terakhir (stres dan depresi) disebut oleh para pakar sebagai masalah dominan pada orang yang hidup di zaman sekarang. Semua penyakit mematikan akan semakin diperparah saat orang mengalami stres.

Stres disebabkan oleh 7 penyebab utama yaitu tekanan pekerjaan, masalah keuangan, masalah kesehatan, hubungan keluarga, kurang nutrisi, konsumsi media yang overload, dan kurang tidur. Disamping itu, depresi dan kecemasan merupakan wabah global yang menular ke seluruh dunia lewat gadget dan media sosial.
Sekarang ini ukuran kemajuan umat manusia sedang maju drastis di segala aspek, kecuali tentang kesehatan mental yang sedang merosot drastis. Semakin banyak hiburan, nyatanya semakin banyak orang depresi dan bunuh diri.
Prof. Martin Seligman (Mantan Presiden Asosiasi Psikologi Amerika)
Saat orang sudah berusaha bunuh diri, berarti itu sudah mentok masalah hidupnya. 40 juta orang Indonesia diprediksi sakit jiwa pada tahun 2020. penunjukkan kasus ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa Anda bukanlah satu-satunya orang yang bermasalah, bahkan puluhan juta orang lainnya sedang bermasalah.

Skill untuk Menaklukan 15 Monster Emosi.

You Are Not Alone .. saat dihadapkan pada suatu permasalahan, jangan pernah menganggap bahwa Anda seorang diri. Percayalah bahwa ada banyak orang yang juga sedang mengalami masalah seperti Anda.

Permasalahan terkait 15 monster emosi ini harus segera dibereskan. Setiap dari kita harus menjadi bagian dari solusi dengan cara membereskan diri sendiri lalu setelah beres baru membantu orang lain. Anda bisa menaklukkan 15 monster emosi dengan 3 cara berikut.

1. Change Your "Emotional Belief" Change Your Happiness

Ubah keyakinan emosi Anda, ubah kebahagiaan Anda. Yang membuat orang mati karena stresnya yaitu tentang keyakinan dia tentang stres. Ketika Anda bisa mengubah keyakinan Anda akan stres mapun masalah emosi maka itulah yang akan merubah kebahagiaan. Cobalah untuk reLax. ganti pemikiran yang menyebutkan bahwa itu "bermasalah" menjadi itu "tidak apa-apa"

Ketika Anda meyakini bahwa inilah hidup, kadang baik kadang tidak baik, kadang enak kadang tidak enak. Anda tidak boleh melarang diri sendiri untuk tidak boleh takut, tidak boleh stres, tidak boleh punya inner child. Jika Anda bersikeras untuk melarang hal-hal tersebut terjadi pada diri Anda, maka ketika mengalami stres maka Anda akan langsung down.

2. Spread Compassion to Spread Happiness for All

Jika saat ini masih merasa bermasalah, maka mari segera dibereskan. Anda perlu menaburkan cinta kebaikan hati kepada banyak orang agar kebaikan juga terasa pada banyak orang. Saat sedang stres, cobalah untuk melupakan diri sendiri dan cobalah untuk keluar untuk membantu orang lain meski hanya dengan hal yang paling sederhana.

Membantu ini ditujukan kepada semua orang, mulai dari anak kecil sampai orang tua, orang yang jahat sampai yang baik. misal dengan menyingkirkan halangan di jalan. Bahkan saat Anda hanya ingin sembuh dari stres dan tidak suka membantu orang lain, maka cara termanjurnya yaitu dengan cara membantu orang lain dan berhenti fokus pada diri sendiri.

Cara Spread Compassion

Do'akan dengan salam penuh cinta kepada semua orang. Cara mendo'akannya yaitu menggunakan Asslamualaikum (Semoga Anda selamat dunia akhirat) Warahmatullahi (Semoga Anda dirahmati, disayangi, dicintai Allah SWT) Wabarakatuh (Semoga Anda diberkahi Allah rezekinya, keluarganya, dan hidupnya).

Minimal do'akan 40 orang (baik yang Anda temui maupun yang lewat di pikiran Anda. Termasuk yang tidak Anda kenal maupun yang Anda benci. Do'akanlah sembari mengingat wajahnya). Anda juga bisa mendoakannya setelah sholat tahajud.

3. SEFT for Physical & Emotional Healing

Cara mempraktikkan SEFT for Physical & Emotional Healing.
a. Tuliskan masalah atau keluhan Anda secara spesifik rasanya apa, lokasinya sebelah mana, dan kasih angka tingkat kesakitan antara 1 sampai 10 sesuai rasa sakitnya. Misal kesemutan di punggung sebelah kanan 10 (sangat sakit).

b. Minum madu atau air putih ( baca basmallah, istighfar, sholawat kepada Nabi, lahaulawalawuwataillabillah, dan hamdalah)

c. Tangan kanan letakkan diatas bahu kiri pada titik yang terasa linu saat diberi pijatan, lokasinya berada disekitar jantung, sambil ditekan Anda sambil berdoa "Ya Allah, walaupun ini (rasa sakit apa, lokasi dimana) sakit tapi saya ikhlas dan saya ridho menerima sakit saya ini ya Allah dan saya pasrahkan kepada-Mu kesembuhan saya.

d. Letakkan tangan di atas paha, rasakan sakitnya (jika perlu sambil digoyang-goyang bagian yang terasa sakitnya dan sambil berdoa sembariditekan Anda sambil berdoa "Ya Allah, walaupun ini (rasa sakit apa, lokasi dimana) sakit tapi saya ikhlas dan saya ridho menerima sakit saya ini ya Allah dan saya pasarahkan kepadamu kesembuhan saya.

e. Goyangkan tempat yang sakit dan masukkan fokus ke dalam fikiran sambil sambil ditekan Anda sambil berdoa "Ya Allah, walaupun ini (rasa sakit apa, lokasi dimana) sakit tapi saya ikhlas dan saya ridho menerima sakit saya ini ya Allah dan saya pasarahkan kepadamu kesembuhan saya

f. Tapping ubun-ubun sambil fokus kan pada rasa sakit dan ditekan sembari berdoa "Ya Allah, walaupun ini (rasa sakit apa, lokasi dimana) sakit tapi saya ikhlas dan saya ridho menerima sakit saya ini ya Allah dan saya pasrahkan kepada-Mu kesembuhan saya."

g. Ulangi hal yang sama dengan melakukan tapping pada pangkal alis, samping mata, bawah mata, bawah hidung, bawah bibir, bawah leher, bawah lengan, dan bawah dada secara berurutan.

h. Istighfar lalu rasakan sakit yang tersisa, tarik nafas sebut nama Allah, keluarkan nafas ucapkan alhamdulillah, lalu minum air sisanya tadi.

i. Coba rasakan kembali rasa sakit yang sebelumnya Anda rasakan. Apakah rasa sakitnya sudah berkurang? Saya pribadi merasakan bahwa sakit yang semula di angka sepuluh, menjadi berada di angka 4 setelah mempraktikkan SEFT.

Setelah membaca seluruhnya, Anda tentu sekarang sudah tahu pasti kapan perlu fokus kepada orang lain dan melupakan diri sendiri. Agar penderitaan manusia tidak semakin berat, seseorang perlu mencoba untuk melupakan dirinya dan fokus membantu orang lain saat dirinya sendiri sedang ada masalah atau stres. 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment