#

Blogger: Kenapa Sih Memilih Menjadi Seorang Blogger?

4 comments
Alasan kenapa memilih menjadi seorang Blogger


Ada begitu banyak aktivitas di dunia ini. Salah satu yang bisa dijadikan pilihan aktivitas bagi mereka yang suka dunia menulis adalah sebagai blogger. Yuk simak alasan kenapa sih memilih menjadi seorang blogger sebagai pilihannya, hal ini mengingatkan bahwa bukan hanya penis saja yang memilih blogger sebagai pilihan profesinya, tapi ada alasan lain yang mendasari aktivitas ini. 

Alasan Menulis di Blog

Setiap orang selalu memiliki alasan kenapa ia memutuskan untuk melakukan hal-hal tertentu. Alasan ini bisa berasal dari tujuan hidupnya dan hal-hal mendasar yang menjadi prinsip dalam hidupnya.

Disisi lain alasan menulis di blog juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang tidak mendasar dalam hidupnya. Bukankah manusia sering terdistraksi dengan berbagai hal yang bertamu dalam hidupnya?

Jika dijawab secara jujur dan penuh kesadaran, alasan seseorang menulis di blog ini bisa jadi bukan karena strong why yang berasal dari keinginan dan kebutuhan pribadinya. Melainkan kaarena distraksi-distraksi yang hadir dalam kehidupannya.

Terlepas dari strong why yang berpondasi pada hal-hal yang diyakini dan diingini dalam kehidupan seseorang ataupun hasil dari distraksi, inilah alasan yang mendasari seseorang untuk tetap menulis di blog.

Media untuk Berbagi

Menurut saya pribadi, setiap manusia di berikan fitrah untuk menjadi pribadi yang baik. Mungkin sering dijumpai orang-orang yang menurut sebagian lainnya bahwa ia orang yang tidak baik. Tapi bukankah kita tidak pernah tahu seperti apa orang itu sesungguhnya?

Manusia terlalu unik untuk menilainya dengan cara generalisasi yang selama ini sering dilakukan. Beberapa kali saya jumpai orang-orang yang dikatakan buruk karena melakukan hal X di hadapan orang lain tapi ternyata di belakang orang itu justru melakukan hal Y.

Kembali kepada perihal yang dilakukan secara berbeda ini, terkadang hal tersebut bisa saja menjadi salah satu medianya dalam melakukan kebaikan. Begitu pula dengan menulis di blog sebagai media berbagi. Bisa jadi seseorang tidak terlihat sebagai seseorang yang suka berbagi, tapi ia memilih platform blog sebagai medianya.

Menulis di blog ini menjadi pilihan yang cukup menyenangkan saat dihadapkan pada pilihan untuk berbagi. Kita bisa berbagi banyak hal melalui tulisan. Jika pada umumnya orang lebih sering mengidentikkan berbagi dengan hal yang berkaitan dengan materi, kini kita bisa berbagi dengan media lain seperti menulis di blog ini.

Menyalurkan Omset Kata

Sebagai seorang wanita yang memiliki omset kata sekitar dua puluh ribuan lebih, pemilihan media dan cara penyalurannya perlu diperhatikan secara cermat. Alih-alih ingin menjaga kesehatan dengan cara menyalurkan omset katanya, kesalahan dalam memilih media dan cara penyalurannya justru bisa memberikan dampak negatif nantinya.

Saat ini banyak media yang bisa dijadikan alat untuk saling berbagi kata-kata. Bahkan setiap individu dibebaskan untuk memilih media dan cara yang akan digunakannya. Blog adalah media yang bisa digunakan untuk menyalurkan omset kata yang jumlahnya puluhan ribu itu.

Sebagian orang mungkin akan merasa bahwa menullis untuk menyalurkan omset kata akan sangat menguras waktu, pikiran, dan tenaga. Namun hal ini justru menjadi solusi terbaik bagi mereka yang tipikal orangnya tidak suka banyak bicara dan ingin tetap berbagi.

Menulis di blog bisa menyalurkan omset kata dengan lebih baik lagi. Pasalnya kita bisa menimbang kembali setiap hal yang akan disampaikan sebelum mempublikasikannya. Menata kata-kata ini perlu dilakukan karena terkadang ada hal-hal yang secara tidak sengaja menjadi multi tafsir saat disampaikan secara kurang bijak.

Mengasah Kemampuan

Terinspirasi dari tulisan Mba Marita Ningtyas yang memberikan pesan untuk anak-anaknya bahwa apapun profesi mereka kelak, tetaplah mengangkat pena! Ini mengingatkan saya akan tulisan seseorang yang berisi curhatan dan keluh kesahnya dalam menjalani hidup yang penuh penderitaan dan sakit parah.

Tidak sedikit yang menganggap bahwa tulisan itu sebagai ungkapan rasa tidak bersyukurnya atas pemberian yang Allah SWT tetapkan. Memang benar bahwasanya tulisan itu menyampaikan segala keluhannya yang seolah tidak pernah bersyukur atas kondisinya.

Tapi faktanya, sebagian orang lainnya justru merasa tulisan itu sebagai perantara untuk mensyukuri kehidupan mereka dan mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang serupa dengan si penulis tersebut. Iya, kita tidak pernah tahu kemana saja panah tulisan ini akan berkelana menembus setiap sisi alam semesta.

Menulis di blog bisa menjadi ajang untuk mengasah kemampuan menulis baik dari segi cara penyampaian, pemilihan kata, dan pola pikir si penulisnya. Konon katanya, sebelum seseorang menulis, ia harus membaca referensi terlebih dahulu.

Maka secara otomatis ketika seseorang akan menulis, setidaknya dia sudah membaca suatu artikel terlebih dahulu. Kemudian saat harus menuliskannya, si penulis harus tahu kata apa yang akan digunakannya dan bagaimana cara merangkai setiap kata agar menjadi satu kesatuan yang utuh.

Tidak hanya berhenti di situ, seorang penulis juga dapat melatih kepekaan emosionalnya melalui aktivitas membaca dan menulis agar tulisannya bisa merangkul semua pihak. Meskipun kita memang tidak akan pernah bisa membahagiakan semua orang, setidaknya tulisan ini bisa memberikan lebih banyak manfaat untuk orang banyak.

Bahkan pada salah satu kutipan di Novel Maryam karya Sibel Eraslan yang menyebutkan bahwa tidak mungkin seseorang mengabdi kepada Allah bersamaan dengan mengabdi kepada dunia. Pada tulisannya Beliau menyampaikan bahwa sebagai manusia kita disarankan untuk taat kepada Allag SWT dan memandang dunia sebagai hal yang remeh.

Hal itu tidak lain agar kita mendapat ketenangan hati dan ketentraman jiwa. Dengan menulis di blog, maka kita akan terus konsisten mengasah diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Yang jelas, pribadi yang lebih baik ini bukan hanya sekedar untuk mendapat pengakuan dari orang lain. Karena sejatinya, segala hal itu hanya tentang fokus kepada pribadi kita. Pribadi seperti apa yang ingin kita bentuk dan tujuan yang ingin dicapai.

 

Tips Mengelola Waktu

Waktu ibarat sebuah pedang, ungkapan ini tentu sudah sering didengar. Jika dicermati, hal ini memang benar adanya. Waktu yang kita miliki sangat berbatas, bahkan tidak ada yang tahu kapan ajal akan menjemput. Itulah sebabnya banyak orang yang sejak dini menabung pahala agar memiliki cukup bekal saat dipanggil oleh Allah SWT nantinya.

Banyak dari kita yang memiliki berbagai kesibukan tapi msih tetap bisa menuntaskan setiap amanah yang berada di pundaknya. Tidak jarang juga orang yang tidak memiliki banyak kesibukan tapi ia tetap tidak bisa menuntaskan sedikit amanah yang ada di pundaknya. Nah, beberapa tips ini bisa digunakan untuk mengelola waktu kita agar jauh lebih bermanfaat lagi.

Do’a

Senjata seorang muslim adalah do’a. Jadi, ketika ingin mengoptimalkan waktu yang dimiliki dengan hal-hal bermanfaat, maka awalilah dengan do’a dan perkataan yang baik. Perkataan dan do’a yang baik akan membawa mind set kita kepada kebaikan. Dan perlu diingat bahwa tidak ada balasan kebaikan selain kebaikan pula.

Manajemen Pikiran

TIdak berhenti di do’a, manajemen pikiran juga harus dilakukan jika ingin mengoptimalkan waktu yang dimiliki. Mengapa demikian? Karena banyak dari kita yang berhasil mengelola waktu tapi tidak melakukan manajemen pikiran dengan baik.

Alhasil meskipun sudah berhasil pindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya pun pikirannya tetap berkelana ke berbagai hal yang sebenarnya bukan waktu yang tepat untuk memikirkannya. Untuk itulah manajemen pikiran ini perlu dilakukan agar saat raga berpindah pada aktivitas selanjutnya pun tetap fokus pada apa yang dihadapannya. Tidak mudah memang, tapi hal ini perlu untuk terus dilatih.

Action

Setelah berdo’a dan melakukan manajemen pikiran, hal berikutnya yang harus dilakukan yaitu mengambil sebuah tindakan. Lakukanlah tindakan nyata yang bisa mengantarkan pada tujuanmu, meskipun hanya sebuah langkah kecil.

Setidaknya, itulah alasan kenapa seseorang memutuskan untuk menulis di blog dan memilih menjadi seorang blogger beserta tips mengelola waktu yang bisa dijadikan referensi ketika akan mendalami profesi tersebut. Semoga celoteh singkat ini bisa memberi insight baru yang bermanfaat. Untuk tips blogging lainnya juga perlu diterapkan agar blog-mu lebih berkualitas.

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

4 comments

  1. Berarti aku harus lebih mengasah kemampuan utk menyalurkan omset kata, nih. Hihi. Karena ternyata bloging pun nggak sembarang tulis kata2 aja ya, mbak. Aku masih harus banyak belajar. Biar isi postingannya juga bs lebih daging kayak mbak Devie.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya menurutku Mba. Aku juga harus banyak belajar ini biar ngga salah cara menyampaikan dan info yang dibagikan juga valid Mba.
      Mari bertumbuh bersama Mba :)

      Delete
  2. Manajemen pikiran untuk bisa tetap fokus disetiap kondisi yg sedang dihadapi, jadi kita bs memanfaatkan waktu yg dimilki dgn baik ya. terimakasih remindernya mbak devie

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, perlu terus berlatih buat manajemen pikiran kalo aku Mba :)

      Delete

Post a Comment