#

Isi Puasa Saat Pandemi dengan Mempelajari Bahwa Puasa Adalah Detoks Terbaik

Post a Comment

 

Sumber gambar: pixabay.com


Disadari atau tidak, setelah seseorang menjalankan ibadah Puasa Ramadhan maka tubuhnya akan semakin bugar. Tentunya yang dimaksudkan yaitu puasa yang baik dan benar. Dimana perihal asupan yang dikonsumsi juga tidak sembarangan.

Meskipun Puasa Ramadhan tahun 2022 ini masih dihiasi dengan suasana pandemi. Tapi Puasa Ramadhan di tengah-tengah pandemi ini tetap bisa dilalui dengan lebih bermakna. Terutama ketika diisi dengan mempelajari ilmu yang bermanfaat.

Misalnya ilmu tentang puasa yang merupakan detoksifikasi tubuh yang paling efektif dan efisien. Mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa kebanyakan penyakit bersumber pada sistem pencernaan, terutama lambung dan usus.

Ketika terlalu banyak zat sisa yang tidak digunakan mengendap di lambung dan usus, maka kinerja dari organ detoks lainnya seperti hati, empedu, pankreas, jantung, dan ginjal pun ikut bermasalah. Untuk itulah kita perlu mengenal lebih dalam tentang teknik detoks tertua ini.

Apa saja sih yang perlu kita ketahui tentang puasa sebagai detoks tertua ini? Lalu apa sajasih  manfaat puasa bagi kesehatan? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Menekan Jumlah Radikal Bebas

Jika kita memperhatikan menu sahur dan berbuka puasa masyarakat Indonesia, seringkali yang dijumpai adalah kombinasi antara lemak, protein, dan karbohidrat. Proses pengubahan zat makanan tersebut menjadi energi ini membutuhkan oksigen. Yang mana kinerja sistem pencernaan akan semakin berat ketika mereka dikonsumsi secara bersamaan.

Ketika proses metabolisme meningkat, maka sisa metabolisme juga akan semakin meningkat. Ditambah lagi jika makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung banyak toksin, otomatis akan semakin banyak toksin yang harus dikeluarkan.

Proses metabolisme yang meningkat secara bersamaan akan membutuhkan oksigen yang lebih banyak. Terlalu melimpahnya jumlah oksigen ini justru akan menimbulkan radikal bebas yang bersifat toksin bagi tubuh.

Kemudian radikal bebas itu akan menyerang sel-sel tubuh dan menjadikannya mati sebelum waktunya. Kematian sel-sel yang belum waktunya ini kemudian bisa membuat kerja sistem organ jadi lemah. Pada akhirnya sistem imun seseorang menurun dan ia jadi jatuh sakit.

Sel-sel yang mengalami penuaan dini itu dapat dilihat dari penampilan seseorang lewat kusamnya warna kulit, mudah keriput, dan menopause dini. Namun ketika seseorang berpuasa maka asupan makanan dan minumannya dibatasi. Hal inilah yang kemudian bisa menekan jumlah radikal bebas.

Membersihkan Lambung dan Usus

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kebersihan maupun kesehatan lambung dan usus harus dijaga agar organ lainnya dapat bekerja secara optimal. Pada hari-hari biasa kita sering memasukkan banyak makanan dan minuman yang memberatkan kerja sistem pencernaan.

Namun ketika puasa maka kita dipaksa untuk membatasi asupan makanan, bahkan tidak boleh mengkonsumsi apapun selama kurang lebih 13-14 jam. Rentang waktu tersebut digunakan oleh sistem pencernaan untuk istirahat, membersihkan dirinya, dan memulihkan kondisinya kembali.

Memperbaik Fungsi Hati

Menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dr Wahjoetomo di Malang pada tahun 1994, bahwa puasa dapat bermanfaat untuk membersihkan hati. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa puasa dapat membersihkan lambung dan usus, ternyata hal ini juga berlaku bagi organ hati.

Saat puasa, hati diizinkan untuk berkativitas dengan lebih santai. Momentum ini kemudian dimanfaatkan oleh hati untuk merawat dirinya dengan membersihkan dan melakukan peremajaan sel-selnya. Namun semua hal ini tidak akan diraih bagi mereka yang selalu makan dan minum berlebihan sampai kekenyangan.

Menjernihkan Pikiran dan Menstabilkan Emosi

Menurut salah seorang ahli sufi Bila Sayf Al Din, makanan yang dikonsumsi oleh seseorang dapat memberikan nafsu dan amarah. Hal ini terjadi dengan cara memengaruhi neurotransmitter yang membawa pesan di dalam otak.

Pernyataan ini dibenarkan oleh peneliti dari Australian College of Nutriitional and Environtment Medicine yang bernama Dr Robyn Cosford. Menurut penelitiannya, otak dan usus halus selalu terhubung melalui neurotransmitter.

Sehingga pesan yang disampaikan oleh neurotransmitter akan bergantung pada kondisi sistem pencernaan. Untuk itulah kita perlu menjaga kestabilan jumlah bakteri baik yang ada pada usus. Karena keberadaan merekalah yang nantinya akan menetralisir racun, melancarkan metabolisme, dan menjaga sistem imun agar tetap berada dalam kondisi baik.

 

Empat hal yang telah dijelaskan di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya manfaat puasa bagi seseorang. Dari empat manfaat itu saja sudah bisa disimpulkan bahwa Puasa Ramadhan adalah detoks terbaik bagi kesehatan jasmani dan rohani seseorang. Semoga pengetahuan ini dapat menambah keyakinan kita atas kebesaran Allah Subhanallahuwata’ala.

 Sumber:

Hardiansyah. 2011. Puasa Sambil Detox. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment