#

Do’a dan Keinginan Tahun Ini: Menikah!

Post a Comment

 

Sumber gambar: pixabay.com

Menikah adalah satu kata dengan seribu sensasi yang mengalir di dalamnya. Tidak jarang kita temui orang memiliki do’a dan keinginan agar tahun ini bisa menikah dengan seseorang terbaik pilihan-Nya.

Harapan-harapan tersebut biasanya dipenuhi dengan kesadaran untuk menyempurnakan separuh agamanya. Yang mana ini berarti bahwa ia sadar untuk mematuhi imamnya setelah menikah nanti.

Tapi, apakah tindakannya setelah menikah mencerminkan kesadarannya saat akan menikah tadi? Apakah setelah menikah masing-masing dari mereka (baik pihak laki-laki maupun perempuan) berusaha maksimal untuk menjalankan peran dan kewajibannya?

Setidaknya, apakah mereka sudah mengetahui hak kewajiban masing-masing? Ataukah justru masing-masing hanya sibuk untuk terus meminta agar haknya dipenuhi?

Dari beberapa pertanyaan di atas sepertinya wajar saja jika keinginan menikah itu menjadi tanda tanya besar bagi sebagian besar orang. Pembahasan tentang menikah pun sebenarnya tidak akan ada habisanya, baik itu yang membahas tentang hal-hal sebelum, saat, ataupun setelah pernikahan itu terjadi.

Hal yang Perlu Dibahas Sebelum Menikah

Ketika sudah berencana untuk melangsungkan pernikahan, orang akan fokus mencari berbagai persiapannya. Mulai dari dekor, catering, rias, gaun, dan berbagai pemikiran umum lainnya.

Padahal ada hal yang jauh lebih penting dari semua itu. Termasuk sejauh mana ilmu dan persiapan kamu untuk menghadapi gelombang di dalam sebuah pernikahan. Apalagi ketika mempertimbangkan bahwa pernikahan bukan hal sepele yang hanya berlangsung satu atau dua hari saja.

Ketika pernikahan sudah terjadi, maka orientasinya adalah ia akan dijankan seumur hidup bersama orang yang menjadi pilihanmu. Untuk menjalaninya tentu ada pembahasan serius antara kedua belah pihak. Ingatlah bahwa menikah bukan hanya tentang menyatukan dua kepala.

Menikah itu lebih dari sekedar menyatukan dua insan, karena ia juga menyatukan dua keluarga. Maka dari itu kesepahaman antara sepasang kekasih harus disamakan dan dikuatkan bersama terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar sepasang pengantin tadi bisa melalui berbagai ujian pernikahannya bersama-sama dengan baik.

Lalu apa saja sih yang perlu dibahas sebelum menikah? Yuk simak hal-hal yang perlu dibahas sebelum menikah berikut ini.

Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan

Sudah pasti sepasang kekasih yang akan melangsungkan pernikahan ini berasal dari keluarga yang berbeda, bukan? Maka budaya dan pola pikir diantara keduanya juga pasti akan memiliki perbedaan.

Berangkat dari perbedaan inilah, kemudian sebaiknya mereka mencoba menyamakan frekuensi.

Bagaimana caranya? Caranya yaitu dengan mengkomunikasikan mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pasangannya kelak. Selain itu bahas juga tentang hal-hal yang disukai dan tidak disukai, agar pasangan lebih paham tentang bagaimana ia harus bertindak dan memenuhi hak pasangannya.

Visi dan Misi

Ketika membahas visi misi dalam berumah tangga, usahakanlah untuk membahasnya lebih detail dari yang umumnya diutarakan oleh orang-orang yang akan menikah. Bahaslah visi misi yang realistis dengan perencanaan yang matang.

Permasalahan

Cobalah untuk menghadirkan topik-topik diskusi yang membahas tentang permasalahan-permasalahan di dalam suatu rumah tangga. Tanyakanlah kepada pasanganmu tentang pendapat dan solusi dari permasalahan itu.

Dari sini kalian bisa menilai apakah hubungan itu layak untuk dilanjutkan ke jenjang pernikahan atau tidak. Kamu harus bersiap dengan jawabannya. Apapun itu, cobalah untuk lebih realistis dan menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan berikutnya.

Kehamilan

Sebagian orang berfikir bahwa pembahasan kehamilan hanya perlu dilakukan setelah menikah. Padahal persiapan kehamilan ini perlu dilakukan oleh kedua belah pihak sejak sebelum akad.

Mengapa demikian? Jawabannya yaitu karena setelah melangsungkan akad, biasanya mereka tidak akan tahan menunggu waktu lama untuk melakukan hubungan intim. Kondisi inilah yang harus dipersiapkan sejak sebelum akad.

Tentu setiap pasangan mengharapkan keturunan dengan kualitas terbaiknya, bukan? Untuk mendapatkan kualitas terbaik, maka harus dilakukan persiapan fisik, psikis, dan spiritual yang terbaik pula.

Dari segi kesehatan tubuh, kedua pihak harus sama-sama mempersiapkan fisiknya. Misalnya dengan memenuhi asupan gizi yang dibutuhkan, rajin olahraga, istirahat cukup, tidak merokok ataupun minum-minuman beralkohol.

Dari segi psikis dan spiritual bisa dilakukan dengan membekali ilmu dengan berbagai ilmu seputar niat menikah, persiapan pernikahan, kehamilan, menyusui, seni berinteraksi, beribadah, dll. Selain itu latihlah diri untuk membiasakan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baik yang sesuai dengan tuntunan syariat.

 

Hal-hal di atas sebaiknya kamu bahas sebelum pernikahan berlangsung. Karena dari hasil komunkasi itulah kamu bisa memutuskan langkah berikutnya yang harus diambil. 


Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment