#

Fakta Unik dan Cara Mengoptimalkan Potensi Kelautan Indonesia

Post a Comment
Sumber gambar: pixabay.com

Dilansir dari situs mongabay.co.id, menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di seluruh dunia. Yang mana terdiri dari 1/3 daratan dan sisanya merupakan lautan. Hal ini diperkuat dengan fakta unik lainnya yaitu dengan prestasinya yang memiliki garis pantai terpanjang nomor dua di dunia dengan total panjang sekitar 108.000 Km.

Berdasarkan data tersebut, sebagai warga Indonesia seharusnya kita bangga akan fakta sekaligus potensi unik yang tersimpan di dalamnya. Sayangnya penduduk Indonesia belum berfokus pada potensi yang dinilai positif, mayoritas penduduk justru resah dengan kondisi ini. Terutama pada daerah-daerah yang rawan banjir, ROB, dan abrasi.

Hal yang Seharusnya Dilakukan

Dua hal yang seharusnya dilakukan untuk memaksimalkan potensi kelautan Indonesia.

1.    Menguasai Data dan Informasi Kelautan

Begitu luasnya area lautan di Indonesia terkadang membuat kita lengah akan pencurian-pencurian yang mungkin dilakukan oleh negara asing. Untuk itu, agar kelestariannya tetap terjaga maka pihak yang berwenang harus memiliki serta menyimpan seluruh data dan informasi kelautan yang ada dengan baik.

Data adalah alat penting yang dibutuhkan untuk menjaga dan mengembangkan suatu hal. Tanpa adanya data maka penjagaan dan pengembangan dari suatu hal akan berjalan pincang. Melalui data dan informasi kelautan itu pula nantinya pembangunan dibidang kelautan dapat dilakukan secara optimal.

2.    Mengharmonikan Potensi Positif dan Dampak Negatif

Setiap hal di dunia ini tentu ada sisi positif dan negatifnya. Sebagai manusia yang diberi akal untuk berfikir, maka sudah menjadi kewajiban kita untuk bisa mengharmonikan antara potensi positif dan dampak negatif dari lautan yang menyusun Negara Indonesia dengan total 2/3 bagian dari total keseluruhan area Indonesia.

Jika kita tidak bisa mengharmonikan kedua hal tersebut, maka yang ada justru keluhan-keluhan yang tak berujung. Dimana keluhan-keluhan tersebut akan memicu stress yang akhirnya berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Cara Mengharmonikan Potensi Kelautan

Bagi masyarakat dipesisir pantai yang dekat dengan garis pantai mungkin akan lebih mengetahui suka dukanya tinggal di sana. Sedangkan yang terbiasa dengan hidup yang serba aman dan nyaman mungkin belum mengetahui suka duka mereka.

Untuk itu agar tercipta keharmonian potensi kelautan dan dua kondisi yang bersebrangan tersebut, maka perlu adanya jalur informasi yang menghubungkan keduanya. Namun dalam hal ini kita hanya akan membahas hal-hal mandiri yang dapat dilakukan oleh masyarakat Indonesia, tanpa menggantungkan harapan pada instansi manapun.

1.    Publikasi

Setiap orang tentu sibuk dengan urusannya masing-masing. Namun disela-sela kesibukannya, orang akan mencari hal baru di intenet untuk menjawab solusi permasalahannya atau sekedar menyegarkan fikirannya. Hal ini dapat dijadikan peluang bagi masyarakat untuk bisa mengharmonikan potensi kelautan yang ada.

Keluh kesah yang selama ini membuat warga pesisir pantai merasa gelisah bisa diubah menjadi hal yang menggugah rasa penasaran dari seseorang untuk menguliknya lebih dalam lagi. Mereka bisa mempublikasikan aktivitas-aktivitas before after yang dilakukan di sana. Disamping itu, aktivitas harian disana juga bisa dikemas menjadi lebih menarik dalam suatu paket kegiatan.

Setiap kreativitas dan inovasi yang mereka ciptakan harus dipublikasikan melalui berbagai media. Publikasi ini dapat dilakukan di berbagai media sosial, website, media suara, dan media cetak. Setiap publikasi yang dilakukan sebaiknya dikoordinasikan terlebih dahulu dengan komunitas-komunitas yang terlibat di dalamnya.

2.    Ilmu

Untuk bisa mengharmonikan antara potensi positif dan dampak negatif dari kelautan, maka setiap orang yang terlibat di dalamnya perlu dibekali dengan ilmu. Tanpa frekuensi yang sama maka pengembangan kelautan justru bisa menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa akan tetap terjadi gesekan antara pihak satu dengan yang lain.

Akan tetapi dengan ilmu maka akan diperoleh hasil kerjasama yang lebih baik. Terkait dengan ilmu, mungkin ada baiknya jika orang-orang tertentu dikirim untuk menempuh pendidikan-pendidikan yang secara spesifik dibutuhkan untuk menjaga dan mengembangkan daerah tersebut.

Penguasaan ilmu yang baik akan menjadikan orang tersebut sebagai otak dari pembangunan area-area di sekitar pantai. Agar masyarakat dapat lebih berilmu, mereka juga bisa melakukan kerja sama dengan pihak-pihak luar yang berkompeten. Yang tentunya ketika akan mengawali kerja sama pun semua syarat dan ketentuan harus diketahui, dipahami, dan disetujui sejak awal.

Semoga beberapa uraian di atas dapat dijadikan referensi awal untuk membuka pemikiran-pemikiran lainnya yang lebih baik dan bisa diterapkan pada kondisi sesungguhnya. Hal yang harus selalu ditekankan untuk bisa mengharmonikan hal tersebut yaitu tentang kontribusi apa yang bisa diberikan oleh diri sendiri.

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment