#

Bahan Kimia yang Aman dalam Kosmetik Tidak Akan Menyertakan Kelima Zat Ini

Post a Comment

 

Sumber gambar: pixabay.com


Umumnya skincare dan make up menjadi kebutuhan sekaligus sahabat setia bagi setiap kaum hawa. Pasalnya skincare dan make up merupakan hal yang mampu menunjang penampilan seseorang agar tampak lebih fresh dan menawan.

Seiring perkembangan zaman, produk-produk tersebut mengalami perbaikan dalam hal komposisinya. Jika di awal perkembangannya banyak didapati produk dengan berbagai bahan kimia berbahaya, kini sudah banyak yang bergeser ke bahan-bahan alami. Lalu sebenarnya bahan kimia apa saja yang terkandung dalam produk-produk kosmetik saat ini?

Meski sudah banyak produk yang jauh lebih aman, namun ada baiknya jika kita menghindari bahan-bahan kimia berbahaya yang sering terkandung pada produk skincare dan make up. Pengetahuan ini perlu digali dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak terjadi penumpukan racun yang semakin banyak dalam tubuh.

Sodium Lauryl Sulfate

Produk yang sering menggunakan sulfat sebagai bahan penyusunnya yaitu face wash, shampoo, dan shower gel. Sulfat atau SLS yang diguanakan dalam berbagai produk perawatan kulit berguna sebagai emulsifier dan untuk memecah kandungan minyak serta menarik air.

Fungsinya yang berperan sebagai emulsifier akan membantu suatu produk agar seluruh komposisinya tercampur secara merata. Sehingga komposisi yang memiliki sifat dasarnya seperti air dan minyak tetap bisa tercampur menjadi satu kesatuan.

SLS ini juga dapat bertindak sebagai produk untuk pembersih tubuh dengan ciri khasnya berupa busa yang melimpah. Penulisan SLS terkadang menggunakan beberapa nama lainnya seperti Sulfuric Acid, Sodium Dodecyl Sulfate, Sodium Salt, Monododecyl Ester, Sodium Salt Sulfuric Acid, dan Aquarex Me/Aquarex Methyl.

Penggunaan SLS masih dikatakan aman jika digunakan sesuai takaran keamanan pada bahan makanan dan hanya diaplikasikan dalam waktu singkat. Untuk mengetahui kapan SLS mulai tidak aman bagi tubuh yaitu ketika permukaan kulit menjadi teriritasi, kering, kesat, seperti tertarik, dan mengelupas.

Maka dari itu produk yang mengandung SLS tidak disarankan terutama bagi yang memiliki pemasalahan kulit seperti jerawat dan bentuk peradangan lainnya. Selain itu, sifatnya yang mampu mengiritasi mampu membuat rambut menjadi kering dan mudah patah jika terkandung dalam sebuah sampo.

Selain SLS ada juga komposisi yang mempunyai fungsi sama dengannya yaitu SLES. Meskipun SLES dikenal lebih aman dar SLS, namun tetap saja ia merupakan zat beracun.

 

Formaldehyde

Formaldehyde sering kali digunakan pada produk-produk cat rambut, lem bulu mata, dan sabun bayi. Penggunaan bahan kimia ini pada suatu prduk bertujuan agar membuatnya menjadi lebih awet. Namun penggunaannya juga memiliki efek samping yaitu dapat menjadi pemicu karsinogenik, iritasi, dan ruam.

Bahan kimia yang merupakan turunannya yaitu Bronopol, DMDM Hydantoin, Diazolidinyl Urea, Imidazolidinyl Urea, dan Quaternium-15. Jadi jika menemui nama-nama tersebut pada komposisi suatu produk kini bisa diketahui bahwa mereka adalah turunan dari Formaldehyde.

BHA & BHT

BHA (Butylated Hydroxyanisole) dan BHT (Butylated Hydroxytoluene) kerap kali terkandung dalam lipstick dan pelembab kulit. Kedua bahan ini merupakan antioksidan yang menyerupai vitamin E dan berfungsi sebagai stabilisator, antioksidan, pewangi, dan pengawet pada suatu produk. Akan tetapi bahan ini memiliki efek samping berupa gangguan gormon dan iritasi.

Coal-tar Dyes

Coal-tar Dyes ini sering digunakan sebagai komposisi dalam shampoo dan kosmetik. Coal-tar pada umumnya difungsikan hanya untuk mengatasi gejala psoriasis kulit dan bukan untuk mengobatinya. Bahan kimia ini harus digunakan secaara hati-hati terutama pada bagian wajah, dekat mata, dan selaput lendir.

Coal-tar Dyes tidak diperbolehkan untuk digunakan bagi ibu menyusui dan hamil. Pada beberapa kasus, penggunaan Coal-tar Dyes oleh ibu hamil dan menyusui berpotensi untuk membuat janin menjadi cacat. Selain itu, bahan ini tidak boleh diaplikasikan pada area genital atau rektal.

Paraben

Saat mengecek komposisi yang terkandung dalam produk-produk perawatan kulit, sering kali dijumpai paraben di dalamnya. Paraben biasanya terdapat pada krim, losion, dan deodorant. Pada dasarnya penambahan komposisi ini berfungsi untuk menjaga kualitas produk untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Paraben ini sering ditulis dengan nama lain seperti para-hydroxybenzoate, methylparaben, propylparaben, butylparaben, ethylparaben, 4-hydroxy methyl ester benzoic acid, dan 4-hydroxybenzoate. Selain pada produk kecantikan, paraben juga digunakan dalam produk-produk farmasi dan pangan.

Jika sering menggunakan kosmetik yang mengandung paraben maka akan membuat kulit menjadi lebih sensitif. Selain itu paraben adalah zat kimia yang bisa mengganggu fungsi endokrin, menyebabkan kanker payudara, alergi, iritasi, dan masalah reproduksi.

Struktur paraben menyerupai hormon estrogen sehingga tubuh mengaggapnya sebagai zat merugikan yang bisa mengganggu fungsi endokrin. Sehingga kulit menjadi berjerawat, terjadi gangguan perkembangan dan neurologis, serta menyebakan pubertas dini bagi kaum hawa.

Kelima zat diatas dapat digunakan sebagai indicator keamanan suatu produk. Pasalnya bahan kimia yang aman dalam kosmetik tidak akan menyertakan zat-zat tersebut. Apalagi jika penggunaannya dalam jumlah besar yang melampaui kadar keamanannya.

 

 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment