#

MAU DAPAT JODOH? BEGINI CARANYA!!! By: Bang Ical_ Kelas Online Pranikah

Post a Comment

Program dakwah nikah adalah hal yang urgent karena ini akan berpengaruh tentang bagaimana kedepannya umat islam di Indonesia.

Saat ini banyak kejadian hamil di luar nikah yang tidak menjadi hal tabu padahal menikah bukan hanya tentang menyatukan dua orang tapi juga menyatukan dua keluarga yang ingin mempunyai keberlanjutan keturunan yang didapatkan dengan cara yang halal

Pernikahan adalah hal yang ghaib, untuk itu bagi yang belum menikah maka harus bisa menampilkan pola berfikir untuk memaksimalkan potensi waktu yang ada. Jangan  sampai waktu berjalan tetapi tidak bisa dimanfaatkan untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Karena sebetulnya, belum hadirnya jodoh itu adalah kesempatan dari Allah SWT agar kita bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi, sebuah bentuk cinta Allah agar kita bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Di saat pandemic banyak keluarga yang mengalami ketidaksiapan dalam menerima keadaan, karena seringkali orang yang melakukan pernikahan itu terkesan terburu-buru dan kurang memiliki bekal.

Jadi kuncinya adalah bagaimana caranya agar bisa memanfaatkan waktu yang Allah hadirkan kepada kita agar bisa digunakan sebaik mungkin. Hari ini mungkin merasa jodoh saya mana? Maka setelah mendapatkan ilmu bisa saja berbalik.

Ada factor yang harus disyukuri, bisa jadi ini adalah cara Allah SWT memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Karen banyak yang sudah berumah tangga lalu memiliki banyak problematika yang akhirnya memutuskan untuk bercerai. Banyak orang yang berdoa untuk dihadirkan jodoh tapi setelah menikah malah berfikir lebih baik menjomblo lagi.

 

Menikah dengan cara apapun juga pasti akan menemui problematika dalam rumah tangganya, dari situlah kita perlu tahu bagaimana caranya agar menikah itu ditempuh dengan jalan yang diridhai Allah dan akhirnya menjalani dengan semudah dan sebaik mungkin sesuai syariat.

Tidak ada yang tidak mungkin sejauh Allah berkehendak dalam Kun Faya Kun nya Allah. Tinggal bagaimana caranya kita untuk bisa melibatkan proses ini, yang Allah berikan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.

Urusan dakwah adalah salah satu bentuk mencintai Rasulullah dengan cara dakwah ilmu nikah. Yakinlah bahwa kita adalah harapan dari orang tua kita.

Bisa jadi banyak hal yang belum dipelajari sebelum menikah sehingga dalam pernikahannya menjadi kurang siap. Ketika tidak siap ilmu dan mental serta tidak memiliki pembimbing dari hal-hal yang dianggap sepele lalu menjadi masalah yang besar.

Pada usia yang mana kita merasa sudah merasa ingin dan perlu nikah maka juga harus mempelajari tentang fikih nikah. Setiap orang yang dihadirkan oleh Allah SWT ke dunia ini tentunya memiliki dua hal yaitu memiliki kelebihannya dan kekurangannya masing-masing. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing pasangan dalam urusan rumah tangga ini bisa menjadikannya sebagai ladang amal sholeh. Tidak semua orang diciptakan cantik / tampan / memiliki fisik yang lengkap, namun tidak ada yang diciptakan dalam keadaan tidak sempurna dalam pandangan Allah SWT.

Iman dan amal sholeh kita harus ditingkatkan. Jadikan tugas dalam kelas pranikah online ini sebagai sarana untuk mencari perhatiannya Allah SWT. Hadirkan sepenuh hati dan panca indra dalam menuntut ilmu. Ikatlah ilmu dengan tulisan.

Penciptaan kita di dunia ini sebenarnya sudah sangat sempurna hanya saja kita sering tidak paham potensi yang kita miliki. Sering kali kita melihat dari penampilan fisik atau yang terlihat saja.  Kita diperbolehkan memilih seseorang dari factor fisik, harta, dan nasab tapi kalau mau beruntung maka pilihlah yang karena agamanya. Jadi jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah. Allah seringkali menginginkan kita untuk melakukan sesuatu secara istiqomah.

Syndrom Pranikah Islami:

·         Pasif dalam mengembangkan diri : banyak yang baru belajar lalu minta ta’aruf. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan dimana ekurangannya bisa dibenahi dan kelebihannya bisa dioptimalkan sebagai jalan untuk beramal sholeh. Seringkali potensi dirinya belum dimunculkan, kesiapan diri belum muncul lalu inginnya langsung lanjut ta’aruf. Akhirnya sering mengalami penolakan. Harus terus istiqomah  dalam memperbaiki dengan niat ikhlas dan semangat. Allah ingin agar kita lebih baik dari sebelumnya dan segigih mungkin

·         Banyak ilmu yang dipelajari tapi kurang di praktekkan. Misal memperbaiki postingan ig misal tidak suka perokok maka posting bahwa kita mencari Ikhwan yang tiak merokok

·         Tidak mempunyai tujuan yang jelas

·         Tidak tahu harus mulai dari mana persiapannya. Banyak yang tidak paham bahwa banyak ilmu yang harus dipersiapkan. Paling pertama yang harus dipersisapkan adalah diri kita yang harus diperbaiki.

·         Tidak tahu posisi persiapannya saat ini sudah sejauh mana. Seringkali jodoh belum hadir karena kita belum siap.

·         Tidak punya perencanaan cadangan persiapan pernikahan

·         Mental gratisan untuk hal-hal persipan diri

·         Ingin buru-buru bisa menikah. Kebanyakan ingin segera menikah karena dalam rumah tangga itu pahalanya banyak, mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi.

·         Tidak punya pembimbing nikah. Rata-rata orang yang berhasil itu memiliki pelatih. Perlu adanya perencanaan harian, mingguan, bulanan, 3 bulanan, tahunan mengenai aktivitas dalam hidupnya dan pencapaian yang ingin diraih.

·         Tidak cukup mengevaluasi diri. Perlu lakukan evaluasi harian, mingguan, bulanan, dll.

·         Keterbatasan diri

Yang perlu dipelajari dalam persiapan mendapatkan jodoh yaitu kenali hukum-hukum nikah dalam Islam agar selanjutnya bisa tetap menata langkah, kenali tentang kaidah sekufu.

Jika dirasa menikah sudah menjadi wajib hukumnya maka harus melakukan persiapan yang berbeda dari hukumnya masih sunnah karena sudah banyak waktu yang terlewat.

 Cobalah kalau ngaji bawa bingkisan roti kecil untuk anak-anak guru ngajinya sebagai bentuk kecintaan kita kepada guru ngaji kita. Lalu mintalah kontaknya agar bisa sering berhubungan. Cara dapatkan jodoh yaitu ubah hubungan dengan para ulama untuk membimbing. Untuk akhwat yang ingin dekat dengan ustadz maka mintalah nomor istrinya

 

Perbaiki:

1.       Hubungan dengan Allah SWT

2.       Sikap kepada Al-Qur’an

3.       Sikap kepada Orang Tua

4.       Sikap kepada Guru Ngaji/Ustadz/Ustadzah/Murobi/ Murrobiyah

5.       Sikap kepada keluarga, lingkungan dan para duafa

Pelajari  tentang:

1.       Ta’aruf

2.       Fase Kesiapan Mental

3.       Faktor yang bisa mensukseskannya

Alat Bantu Magnet Jodoh/Pesona/ Kemuliaan

1.       Memiliki Ilmu-ilmu:

a.       Ilmu Kesehatan, perawatan diri, dan pasangan

b.       Ilmu cara menghitung masa subur, tes Kesehatan pranikah

c.       Ilmu tentang gizi, makanan, dan masak memasak

d.       Ilmu komunikasi suami istri, anak sudah menikah dengan orang tua, menantu dan mertua, orang tua dan anak

e.       Ilmu tentang tempat tinggal

f.        Ilmu tentang ekonomi/keuangan rumah tangga islam

Kenali Kendala Menikah

1.       Diri Sendiri : misal penyakit, masa lalu, mental, keilmuan

2.       Lawan jenis: mental

Ilmu Fiqih Nikah

1.       Hukum pernikahan

2.       Wanita yang haram dinikahi

3.       Memilih calon pasangan

4.       Khitbah

5.       Rukun Nikah

6.       Syarat Nikah

7.       Sunnah-sunnah Ketika menikah

8.       Wali nikah

9.       Saksi nikah

10.   Ijab Qabul

11.   Walimatul Urs

12.   Kewajiban Suami Istri

13.   Mahar

14.   Nafkah

15.   Jima

16.   Perkawinan Para Nabi

17.   Pernikahan bermasalah

18.   Pembatasan Kehamilan

19.   Talak

20.   Fasakh

21.   Khulu

22.   Ilaa

23.   Li’an

24.   I’Sar

25.   Riddah

26.   Nusyuz

27.   Iddah

28.   Rujuk

29.   Dzhihar

30.   Poligami

Sejak dalam kandungan kita dijaga dan diperjuangkan. Jadikanlah pernikahan kita sebagai sarana untuk berbakti kepaada orang tua yaitu dengan mencarikan calon menantu terbaik bagi orang tua kita. Untuk itu kita tidak boleh asal-asalan dalam memilih calon pasangan kita.

Akun sosmed harus bisa menampilkan personal brandingnya. Rahim akhwat hanya boleh dititipi calon anak dari laki-laki yang hebat maka bersabar lah dalam keridhaan Allah, insya Allah nanti akan Allah balas. Perempuan dilindungi dalam Islam dengan sekufu.  Kita tidak boleh asal-asalan karena Allah hanya memberikan kita kehidupan Cuma 1 kali. Kalau kita ridha di jalan Allah, terus memperbaiki diri, maka insya Allah Allah Maha sebaik-baik penghitung dan pembalas. Harus ada standar dalam memilih pasangan.

Tolak ukur sudah siap atau belum itu apa? Tahu rukun nikah?Apakah tahu tentang khitbah. Masalahnya kesiapan itu perlu dievaluasi apakah benar-benar keiapan itu memang sudah ada. Belajar tentang pernikahan itu tidak ada selesainya. Kalau bisa siapkan pengetahuan tentang pernikahan di awal maka itu lebih baik sebagai persiapan berumah tangga. Karena rumah tangga adalah amanah.

Jika perempuan berilmu lewat liqo dan laki-laki berilmu lewat kitab kalsik bersama gurunya. Islam itu luas dan tidak cukup jika ditampung 1 orang saja. Belum banyak yang tidak fanatic dan membuka kekayaan ilmu terlebih dahulu. Siap belajar untuk menerima berbeda pasangan, berbeda narasumber, dll kalo kita siap untuk menerima perbedaan pada pasangan maka itu akan memperkaya ilmu. Sebetulnya hadirnya pasangan yang bisa menghadirkan kekayaan ilmu itu bisa sebagai anugerah jika kita bisa menyikapi dengan elok. Akan tetapi jika kita tidak bisa menyikapi dengan elok maka harus mencari yang sama. Kalau bisa menyikapi dengan elok maka tidak masalah karena yang penting adalah sama syahadatnya. Yang berbeda itu jika yang satunya niat nikahnya As Sunnah dan yang satunya niat menikahnya mutah, itu yang berbeda dan tidak bisa disatukan. Masalah sekufu itu yang penting kita dan pasangan bisa sama-sama upgrade diri dengan saling belajar.

Ketika sudah banyak yang mengajukan ta’aruf tapi ilmu agamanya masih dibawah kita dan sholat subuh masih kesiangan, disaat inilah kita dituntut untuk menempatkan diri pada lingkungan yang lebih luas. Bukan menurunkan standar tapi perluaslah silaturahmi dan pergaulan serta upgrade ilmunya sehingga bisa bertemu dengan yang 1 gelombang. Sehingga setelah menikah

Ta’aruf itu perlu ada usatdz dan ustadzah serta pembimbing nikah. Setelah menikah itu kadang orang berubah, kalo si pasangan kenal dengan ustadz/ustadzahnya Ketika ada masalah maka bisa meminta lewat pembimbing nikah agar memberikan nasihat kepada pasangannya. Bisa direncanakan sejak sebelum menikah bahwa setelah menikah ada jadwal rutin untuk mengunjungi/silaturahim ke pendamping nikah/ ustad/ustadzah si pasangan kita dengan membawa bingkisan kecil. Menghadapi pasang surut pernikahan bisa lewat nasehat gurunya Kalau pasangan kita belum seperti yang kita harapkan tapi bisa komitmen mengupgrade diri trus menerus maka pelajarilah bersama. Waktu kita ijab qabul maka yang perlu disadari adalah kita sedang mengambil amanah dari Allah SWT dan orang tuanya. Jika kita paham dengan keadaanya seperti itu dia memiliki kelebihan maka ada kesempatan untuk upgrade diri.

Bagaimana jika si perempuan minder karena penididikannya lebih tinggi dari laki-lakinya. Minder itu permainan setan, perbanyak istighfar, harusnya dengan S2 itu jadi bersyukur, kelbihan-kelebihan dan kesempatan disyukuri. Pendidikan adalah amanah dan patut disyukuri, kalo Ikhwan minder berarti dia negative. Jangan sampai kita mau sama orang yang minder. Pasangan yang sholeh dan sholehah itu membawa ketenangan dan ngga mungkin itu dibawa oleh pasangan-pasangan yang negative.

Sudahi masa lalu yang kelam, kejar masa depan sehingga Ketika kita dipanggil pulang kita berada dalam keadaan terbaik dan menang bersama keluarga kita sampai ke surganya. Tergesa-gesa itu permainan setan. Sholat kit aitu sebetulnya kita sedang diajari tentang hidup bahwa kita selalu menginginkan yang terbaik, insya Allah jika Allah sudah tetapkan yang terbaik maka insya Allah nikahnya lebih bahagia. Jangan pacarana, lebih baik jalan sendiri-sendiri untuk menjaga kehormatan diri dan yakinlah kita ingin menempuh jalan terbaik. Takutlah jika jodoh dijemput dengan cara yang tidak di ridhai Allah. Kalau belum jodoh juga jika dipaksakan pun tidak akan bisa.

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment