#

Sembari Menanti Kepastian

Post a Comment

 



Sembari Menanti Kepastian

 

Sore ini akun Instagram Prinsip berkolaborasi dengan Ustadz Zaky A Rivai mengadakan webinar yang berjudul Persiapan Menuju Kepastian. Sebelumnya aku pernah menghadiri kajian offline pada tahun 2019 di Jakarta yang dinarasumberi oleh Ustadz Zaky A Rivai ini. Dari acara itu, aku jadi dapet banyak insight baru yang menginspirasi pemikiran-pemikiran berikutnya. Beruntungnya juga, acara yang kali ini diadakan oleh Prinsip tidak dipungut biaya. Jadi kita cukup registrasi dan mengikuti webinar via zoom.

Tentang Menikah

Ketika ditanya tentang persiapan menikah biasanya aka nada yang berpandapat bahwa harus memantaskan diri terlebih dahulu. Seolah-olah yang harus memantaskan diri hanyalah bagi mereka-mereka yang akan melagnsungkan pernikahan saja. Padahal dalam title apapun, kita tetap harus berusaha memantaskan diri. Baik itu sebagai seorang anak, orang tua, guru, atau profesi apapun itu.

Jodoh

Siapa sih yang masih awam dengan kata jodoh? Tentu kata ini sudah sangat familiar ya. Meskipun familiar tapi masih banyak yang gamang soal hal satu ini. Bagaimana tidak, dia ada tapi seolah tidak pernah ada karena belum terlihat oleh kita. Yang jelas, menurut materi dari Ustadz Zaky bahwa jodoh kita itu sudah pasti dan sudah tertulis di lauhul mahfudz.

 Jika kita ditakdirkan untuk berjodoh dengan A maka kita akan tetap mendapatkan A. Nah yang diikhtiarkan yaitu kondisi si A yang seperti apanya inilah justru seharusnya menjadi fokus dari ranah ikhtiar manusia. Kalau kita menginginkan si A dengan akhlak yang baiknya maka kita sebagai jodohnya juga harus mengikhtiarkan agar memiliki akhlah yang baik pula. Begitu pula ketika kita mempersiapkan diri sebagai anak yang baik maka insya Allah nantinya kita akan menjadi orang tua yang baik pula.

Kemapanan Sebelum Menikah

Ketika akan memutuskan untuk meikah biasanya dari pihak calon pengantin akan menanyakan mengenai kemapanan. Lalu muncullah pertanyaan, apakah mapan itu penting? Menurut Ustadz Zaky, kemapanan itu penting. Namun, definisi kemapanan bukanlah hal yang rigid. Hal inilah sebetulnya yang membuat sesorang bisa menetapkan tingkat kemapanan yang dimaksudkan. Seseorang dibebaskan untuk memiliki standar kemapanannya masing-masing.

Guidance Menuju Pernikahan

Pernikahan memang bukan hal yang bisa dianggap remeh. Maka dari itu kita perlu mempersiapkan pernikahan. Mempersiapkan pernikahan ini bukan hanya tentang hal-hal teknis. Kita perlu mempersiapkan diri menjadi insan terbaik di mata Allah SWT. Persiapan ini pulalah yang nantinya akan menguatkan seseorang ketika mengarungi kehidupan berumah tangga. Betapa kita harus benar-benar memahami bahwa hanya Allah SWT tempat memohon dan berlindung. Sehingga apapun yang terjadi  nanti, kita selalu dikuatkan oleh Allah SWT.

Ketika kita sudah menggantungkan apapun hanya kepada Allah SWT, hati ini akan lebih tenang. Setenang ketika kita yakin bahwa cukup Allah SWT saja bagiku, biarkan yang lain menjalankan peran mereka masing-masing. Seyakin bahwa Allah SWT yang paling sayang aku. Tidak mungkin Allah SWT memberikan hal yang tidak baik pada hama-Nya yang Dia sayangi.  Lalu berharap nantinya ketika kita meninggal dalam kondisi dimana Allah SWT ridha terhadap kita dan kita ridha pada Allah SWT. Karena bagaimanapun kita harus mengingat bahwa tugas hamba adalah beribadah kepada Allah SWT.

Seperti yang kita ketahui bahwa menikah adalah solusi untuk menghindari zina. Tapi ketika dirasa belum mampu menikah maka disarankan untuk berpuasa. Sebagaimana orang yang sedang berpuasa dan menanti berbuka puasa. Begitu pula orang yang tengah menanti pernikahan. Ketika orang sedang mengidam-idamkan pernikahan, ia akan menyusun daftar panjang kriteria yang diinginkan. Setelah pernikahan itu terjadi, maka dia mencukupkan dirinya dengan apa yang ditakdirkan untuknya sebagaimana orang saat berbuka puasa. Sebanyak dan selezat apapun hidangan yang ada, maka dia akan cukup dengan hidangannya saat berbuka. Jadi, jika kita tidak lulus dalam bab puasa maka besar kemungkinan kita tidak lulus dalam bab pernikahan.

Sebagaimana tertera pada HR. Muslim bahwa sejatinya manusia akan melakukan zina majazi baik itu berupa zina mata, zina tangan, zina pendengaran, zina kaki, zina telinga, zina hati / berangan-angan  menjadi pasangan seseorang, dll. Kemudian akan dibenarkan atau tidaknya dengan zina hakiki dimana bertemunya kemaluan antara laki-laki dan perempuan. Untuk itu bagi orang yang sudah menikah, ketika tertarik dengan lawan jenis maka bersegeralah untuk menemui istrinya. Tertarik dengan lawan jenis itu hal yang wajar. Namun tindakan berikutnya yang diambil itulah yang menentukan.

Setelah Menikah

Orang yang sudah menikah akan memiliki amunisi energi yang lebih besar. Hal ini sangat dimungkinkan ketika keduanya dapat menjadi super tim. Keberadaan tim yang super inilah, diharapkan dapat membuat pernikahan sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Jika sebelumnya tidak ada teman hidup untuk berbagi suka dan duka, kini pasangan halal tersebut sudah memiliki belahan jiwa yang siap mendampinginya. Dimana hal ini bisa menciptakan peluang kehidupan yang lebih baik.

Ketika pasangan tersebut yakin mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik. Maka hal berikutnya yang menjadi target keluarganya yaitu meningkatkan amal. Meningkatkan amal akan sangat mempengaruhi keharmonisan kehidupan rumah tangga. Pasalnya, ketika kedua belah pihak baik laki-laki dan perempuan terus mendekatkan diri kepada Allah. Maka sejatinya mereka saling mendekatkan diri diantara keduanya. Tapi ketika salah satu menjauh dari Allah SWT maka sejatinya dia juga tengah menjauhkan diri dari pasangannya.

Harapan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan amal ini tentunya semata-mata karena ingin menggapai surga bersama keluarga. Beberapa ciri-ciri pasangan yang ingin menciptakan sekeluarga sesurga yaitu bertambah kebahagiaan, lebih bertanggung jawab, lebih semangat ibadah, jauh lebih fokus kepada kemajuan peradaban, menjauhkan diri dari hal unfaedah, dan lebih dekat kepada Allah SWT dengan banyak beramal, beribadah dan bersedekah.

Pada akhirnya, satu hal pasti yang bisa kita lakukan yaitu hanya meminta kepada Allah SWT. Jadi, sembari menuju kepastian menikah maka persiapkanlah diri kita menjadi insan terbaik di mata Allah SWT. Sungguh kita hanya akan lelah ketika mempersiapkan diri untuk mendapat pujian dari orang lain. Jadi lebih baik kembali saja kepada Allah.

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment