#

ADAB DAN ILMU DALAM BERUMAH TANGGA

Post a Comment

 

ADAB & ILMU DALAM BERUMAH TANGGA

Ustadz Dr. Wido Supraha , M.Si

Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah MUI Pusat,

Pendiri Sekolah Adab Insan Mulia & Dosen

 

Resume ini saya dapat dari mengikuti zoom meeting pada kegiatan Kelas Pranikah Online yang di selenggarakan oleh @akademipranikah.id . Banyak hal menarik yang bisa saya petik dari acara tersebut, semoga juga bisa bermanfaat bagi teman-teman 😊. Disini saya hanya menuliskan poin-poin penting tanpa memberikan penjelasan lebih. Semoga bisa dipahami ya.

  1. Bermula dari kekayaan hati yang nantinya akan membuat kekayaan yang dzahir.
  2. Wahai para Istri carilah bukan sekedar suami tapi carilah imam dan pendidikmu dan anak-anakmu
  3. Seorang anak butuh nama yang baik untuk memotivasi dirinya agar menjadi orang yang baik
  4. Agar bisa menjadi keluarga yang solutif/ teladan maka keluarga kita harus stabil
  5. Menikah adalah sunah rasul, menikah adalah cara Allah mengangkat derajat kita dengan ujian-ujian pada pernikahan. Semua kelelahan itu harus dinikmati, Dengan semangat pemenang maka kejarlah kelelahan sampai kelelahan itu lelah mengejar kalian karena kalian telah menemukan ritme yang tepat bersama pasangan untuk menghadapi segala ujian itu.

 

TAHAPAN HIDUP MANUSIA

Manusia hidup dalam tahapan-tahapan:

  1. Perbaiki diri (hal ini dilakukan seumur hidup dan ini parallel dengan tahap selanjutnya): sosok yang memenuhi 10 kualifikasi yaitu adab Qur’ani, jasadnya kuat, akhlaknya mulia, wawasannya luas, ekonominya mandiri, aqidahnya bersih, ibadahnya benar, semangatnya konsisten, waktunya terjaga, urusannya teratur, kehadirannya bermanfaat .
  2. Berkeluarga/ Bangun Keluarga Islami untuk menyempurnakan agama sehingga punya motivasi yang lebih baik. Jangan sampai setelah menikah jadi berhenti berdakwah, hilang dari peredaran, dll. Jadi niatkan untuk beribadah untuk Allah SWT. Dahulukan apa yang jadi hak Allah, maka Allah akan menambahkan hak kita. Lalu jadilah keluarga solusi/ keluarga teladan yang bisa mengajak memperbaiki agama mereka
  3. Bimbing masyarakat
  4. Bebaskan negara
  5. Perbaiki Tatanan Negeri
  6. Pastikan Aset Umat untuk Umat
  7. Menjadikan Islam sebagai guru peradaban

Jadi berkeluarga itu berada pada tahap awal

 

KELUARGA STABIL

  1. Menyamakan visi dan misi
  2. Satu prioritas program kerja yang realitas
  3. Harus berbagi tugas dalam mengelola rumah tangga sefleksibel mungkin. Berbagi tugas ini sebagai dampak cinta karena mengasihi sepenuh hati dengan senang hati. Menikah itu harus menampilkan ketenangan (Sakinah) dengan cara menemukan format komunikasi suami istri (5W +1 H) karena sebelumnya kita tidak kenal pasangan kita. Hal ini (gaya komunikasi dengan pasangan) harus ketemu/disepakati karena ini tantangan 5 tahun awal pernikahan dan akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga selanjutnya. Lihat ayat Ramadhan ayat 183-187 >>> 5 x Allah mengulangi masalah ranjang. Disini perlu ada evaluasi, betapa penting urusan ranjang karena urusan ranjang adalah benteng terakhir untuk memperbaiki komunikasi.
  4. Keluarga yang memiliki keseimbangan antara bekerja dan bermain.  -----Wahai para suami kenapa engkau tidak cemburu ketika istrimu diantar oleh suami orang lain (missal gojek) sedangkan kamu ada disitu. Padahal si istri merasa sakit hati dengan hal itu. -----
  5. Seimbang antara apresiasi dan hukuman
  6. Tidak saling cemburu antar anak-anak
  7. Saling percaya (trust). Kalo punya suami: beri makanan terbaik, berikan kamar terbaik, biarkan suami sibuk dengan urusan pribadi/ berikan kepercayaan padanya (Kulepas kau dengan tawakal kepada Allah, semoga Allah menjaga kau. Semoga engkau pulang dengan rezeki yang halal, aku siap untuk menahan  lapar tapi aku tidak siap untuk menahan siksa dari Allah)
  8. Berikan nafkah batin yang terjaga. ----- Meskipun kau (istri) sudah siap berangkat kerja tapi jika suamimu meminta maka penuhilah. Bagi suami ketika tertarik melihat wanita lain maka segeralah kamu kembali kepada istrimu. Mawaddah itu mencintai karena fisik. Para suami biasakan memanggil istri dengan wahai ayat Allah. Agar kita sadar bahwa ayat Allah itu perlu dimuliakan ------
  9. Keluarga harus harmonis

*Saat taaruf juga harus memperhatikan tentang hal ini*

 

 

KUNCI HARMONISASI

  1. Menghadirkan kegembiraan pada setiap kegiatan. Salah satunya dengan tersenyum, bercanda, dll
  2. Ciptakan selalu momen kebersamaan. Bisa dilakukan dengan hal-hal ini: Makan malam bersama. Nabi makan malam bersama istrinya. Hal ini agar hati kita bisa bersama, bisa dengan tutup handphone + ajak komunikasi, -----Iman yang sempurna ditandai dengan akhlak yang terpuji.----- untuk mengukur akhlak terpuji yaitu: sebaik-baik suami adalah yang baik pada istrinya (indikatornya diantaranya: juluran tanganmu ke mulut istrimu (dalam kondisi sehat dan sakit) itu bernilai sedekah), Tahajud berjamaah (kejarlah gelar yang ada dalam alquran diantaranya yaitu taqwa, ulul albab, dll.),  Halaqah Qur’an. Misal setiap Bada Subuh. Camping, dll
  3. Ciptakan momen untuk saling bercerita. Istri itu cuma dirumah jadi tidak bertemu orla maka suami harus pahami ketika iya bercerita banyak pada suaminya. Temukan kesepakatan dalam hal bercerita agar semua nyaman.
  4. Selalu prioritaskan pasangan hidup, setelah itu baru anak. Betapapun sibuk dengan anak maka prioritaskan pasangan hidup kita. Karena anak pada saatnya nanti akan pergi.
  5. Ingatkan selalu prioritas keluarga (missal acara keluarga) sebelum teman
  6. Menjaga intonasi suara dan buat candaan khas. Laki-laki kalau intonasi istrinya tinggi maka tidak usah dilawan (Sayyidina Umar dimarahi istrinya, kata Umar aku bersabar karena aku tahu betapa sulitnya menjadi seorang istri. Kalau suami mulai tertarik dengan wanita lain. Lihat saat istrimu tertidur, betapa banyak yang dia usahakan untuk kebahagiaan RT)
  7. Fleksibilitas bertanggung jawab
  8. Catatan Keuangan Terpisah. Orang yang paling berhak untuk engkau infaqi adalah yang terdekat denganmu. Jadi kalau suami punya hutang pada istri  harus dilunasi, begitu juga sebaliknya. Laki-laki kasih 3 amplop: amplop makan (jika ada sisa karena efisiensi maka laporkan pada suami),  amplop apresiasi, dan amplop jajan(jika belum bisa kasih maka setidaknya niatkan dulu saat kasih amplop)
  9. Rumah tangga yang terpisah dari orang tua. Maksudnya pisah itu dengan jarak yang agak jauh misal 21 km dari rumah ortu. Biarkan orang tua bahagia di usia tua, jangan bebani dengan mengurus anak kita. Apa yang kita tegakkan pada rumah kita belum tentu ditegakkan di rumah orang tua. Maka dari itu carilah tanah yang luas dulu, meskipun nanti berawal dengan membangun rumah yang sederhana.

 

Q N A

  1. Apakah suami istri punya batasan privasi? Atau halal jika menanyakan hal-hal itu, missal minta pin hp, password sosmed dll ? Karena saya orangnya cemburuan || Sebaiknya tidak di password, dosa adalah sesuatu yang kalian ingin meninggalkan dan takut kalau perbuatanmu itu ketahuan. Toh prinsip bersosmed itu untuk berbagi nikmat berdakwah, jangan jadikan sosmed sebagai tembok ratapan.
  2. Bagaimana cara menjaga komunikasi agar tidak bosan? Jika kita adalah anak tunggal dan orang tua kita hidup sendiri apakah saya boleh mengajak ortu tinggal satu rumah dengan kita? || Ciptakan momen yang berbeda, rubah aktivitas kita dengan pasangan / ciptakan tantangan-tantangan baru, ciptakan proyek-proyek bersama (proyek sedekah, proyek dagang bersama, proyek cara mendidik anak yang variatif, cari tempat yang baru, biasakan memberi hadiah, biasakan berlaku romantis pada pasangan). Tetap memiliki rumah yang terpisah itu lebih baik, dan sering-seringlah menjenguk. Kecuali sudah dikaji bersama dan mendalam, dan suami istri tidak baperan serta siap untuk tidak menceritakan permasalahan kita ke ortu atau sosmed. Karena yang tahu permasalahan rumah tangga kita adalah kita dan pasangan. Maka jangan sampai permasalahan itu sampai keluar
  3. Jangan sampai ketika kita setelah menikah ibadah kita malah menurun. Bagaimana agar wanita setelah menikah agar bisa menjaga kualitas ibadah (missal menjaga sholat wajib, puasa sunah, tahajud, dll)? Tips islam untuk menjaga keharmosian dengan keluarga besar? || Temukan visi dan misi berkeluarga. Visinya yaitu masuk surga bersama pasangan dan anak cucu kita; membahagiakan Nabi (karena Nabi bangga dengan jumlah umatnya yang banyak di hari kiamat). Membahagiakan suami itu wajib, puasa sunah itu sunah. Jadi jangan sampai berfikir bahwa melayani suami itu pahalanya kecil.  Setelah menikah masing-masing harus tetap melakukan pembinaan diri (missal agendakan bermajelis, perjalanan spiritual bersama, sibukkan program kerja yang ilmiah dan religius, jangan jadikan rumahmu seperti kuburan). Mertua kita adalah ortu kita, mintalah nasehat, beri hadiah, berkata baik, jangan bawa baper kata-kata yang tidak sesuai dengan kita (hidup ini jangan dibawa baper karena intonasi, logat, pemahaman kita berbeda)
  4. Sejauh mana harus mendahulukan pasangan daripada anak? || Membesarkan anak bukan hanya tugas istri. Laki-laki & perempuan saling membantu untuk bertaqwa. Kalau punya anak jangan terlalu banyak digendong, karena anak tdk bisa tidur sebelum mencium kulit kita dan atur waktunya (jangan sampai kita diatur anak, tapi kita lah yg harus mengatur manajemen waktu anak)
  5. Bagaimana cara mengetahui gaya komunkiasi pasangan taaruf dengan batasan komunikasi yang harus dijaga? || Jadikan sosmed sebagai spionase untuk mengetahui jejak digitalnya.
  6. Jika posisi mendapati suami yang hanya pulang 1 minggu/1 bulan/1 tahun sekali lalu bagaimana cara membangun komunikasi dengan pasangan? || Yang terbaik adalah istri ikut kemanapun suami pergi. Menikah itu untuk bersama suami. Bagaimanapun LDR itu tidak baik. Karena suami kita butuh kita. Wanita bisa ditinggalkan 3 / 4 bulan. Tidak hanya laki-laki, perempuan pun bisa goyah.
  7. Bagaimana jika suami enggan untuk melakukan sesuatu & berprinsip seperti air mengalir|| Sampaikan bahwa hidup tidak boleh seperti air yang mengalir. Jangan menggunakan filosofi seperti air mengalir. Kita ketika meninggal ingin mencapai surga dengan istri kita atau tidak? Hidup itu harus direncanakan.
  8. Bagaimana agar keluarga yang kita bina supaya bisa menjadi keluarga teladan dan apa yang harus dipersiapkan sebelum menikah? Bagaimana menciptakan komunikasi saat LDR || Siapkan dan kuatkan iman, adab, dan ilmu maka akan dimudahkan dalam beramal. Lakukan video call setiap hari dengan pasangan agar komunikasi tidak terputus. Carilah pasangan yang kaya jiwanya, karena orang yang kaya jiwanya nya yang akan bertahan membersamai kita

 

Devie
Perkenalkan, saya adalah de vie. Dalam terjemahan di google translate, de vie berarti kehidupan. Jadi, saya adalah kehidupan :D Pembaca blog ini saya sebut dengan panggilan Vie alias Viewers :) So kita samaan dong :D

Related Posts

Post a Comment