MENULIS BERBUAH
SURGA
_Dwi Rahayuningsih,
S.Si_Tugas 10_Kelas Jurnalistik 1_Bengkel Diri Level 2_
MENULISLAH
“Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala,
tapi satu tulisan bisa menembus ratusan bahkan jutaan kepala” (Sayyid Al-Kutb)
KENAPA HARUS MENULIS ?
- Sebagai muslim, menulis bukan untuk mencetak buku
supaya best seller supaya populer, banyak penggemar dan untuk keuntungan
materi. Tapi menulis untuk menabur kebaikan, dakwah, melawan kesesatan,
dan kebodohan.
- Menulis merupakan sarana untuk menyampaikan ilmu,
gagasan, pemahaman, dan konsep pengetahuan yang dikuasai. Dalam islam kita
diperintahkan ketika kita mempunyai ilmu maka sampaikanlah walaupun hanya
1 ayat. Agar gagasan atau pemahaman dari diri kita, bermanfaat bagi orang lain maka kita bisa
menuliskannya
MANFAAT MENULIS
- Menjaga ilmu >>> Ilmu laksana buruan dan
catatan adalah talinya. Maka ikatlah urusanmu (ilmumu) dengan tali yang
kuat.” (Imam Syafi’i)
- Mengasah otak. Karena dalam menulis kita senantiasa
berfikir menggunakan otak kita agar cerita ini menarik dan bisa diterima
pembaca.
- Menjadi obat hati. Ketika seseorang sedang
emosional lalu dia menulis maka
tulisannya akan lebih mudah menyentuh pembaca.
- Sebagai perekam jejak sejarah. Penting bagi kita
menulis peristiwa yang nantinya bisa menjadi jejak sejarah bagi anak cucu
kita.
- Sebagai media dakwah dan media belajar.
- Mendapatkan keuntungan materi.
- Amal Jariyah (memanjangkan umur dan mengalirkan
pahala)
IDE
- Untuk menangkap ide agar menjadi tulisan itu
dibutuhkan kepekaan dalam memahami kepekaan alam dan peristiwa yang ada
disekitar kita.
- Sumber ide bisa berasal dari pengalaman pribadi,
pengalaman orang lain, membaca buku, riset, fakta, peristiwa sekitar,
merenung, dan berimajinasi
LANGKAH MENJAGA KONSISTENSI DENGAN 30 MENIT
MENULIS
- Menyiapkan
alat tulis
- Atur
pewaktu
- Mulailah
menulis tanpa henti selama 30 menit. Tuliskan apapun yang terfikir selama
30 menit.
- Berhenti
menulis pada waktu yang telah diatur. Tidak boleh kurang atau lebih dari
30 menit itu.
- Editing
- Simpan
tulisan
- Buat
jadwal khusus dan jangan menunggu waktu luang untuk menuangkan ide kita
menjadi tulisan
TUGAS 300 KATA
BERBEDA
Hari ini seperti biasanya, kami
duduk ditempat yang berbeda dengan gaya yang berbeda. Kami berasal dari
daerah yang berbeda, sudah tentu kebiasaan dan kesukaan kami pun berbeda. Kami
berkumpul untuk mengerjakan sebuah projek yang merupakan gabungan dari
inspirasi kami semua. Pagi ini sedikit berbeda karena hari ini kami berkumpul dengan personel yang
lengkap setelah semalam satu persatu dari kami mulai berdatangan ke villa.
Projek pekerjaan dari perusahaan kali ini memang fresh idea dengan
menggabungkan orang yang belum kenal untuk menghasilkan produk dari gabungan
inspirasi kami semua dengan batasan waktu yang telah ditentukan.
“Hey ini kenapa ngga ada yang bikin minuman buat semuanya si? Masa iya aku
yang bikin. Aku ini lebih tua dari kalian. Kalian yanh muda dong yang bikin.”
celetuk Bue kesal.
“Pada mau minum apa?”tanya Amu sambil menghela nafas.
“Kaya gitu aja tanya. Kalo pagi tu siapin kopi, teh, sama gorengan dong. Males banget si cuma bikin kaya
gitu doang juga.” sahut Bue secepat kilat.
Yang lain hanya diam dan sekedar memberikan persetujuan dengan kedipan dan
anggukannya. Amu ditemani Bai mulai ke dapur dan membuat beberapa minuman
dengan takaran yang sama sembari menyiapkan Snack untuk beradu dengan
racikan-racikan larutan itu. Setelah semuanya dihidangkan di meja, satu persatu
dari kami mengambil minuman itu dan memberikan pendapatnya.
“Amu, Bai, makasih ya. Gue jadi ke enakan ni haha. Besok lagi sering-sering
ya haha” Cay mengangkat segelas minumannya dari meja.
“Besok lagi ngga usah bikinin aku. Aku enek kalo minum kemanisan gini. Aku
ngga suka. Aku besok bikin sendiri aja.”Asqy meletakkan gelasnya kembali ke
meja.
“Nah gini enak ni. Pas bener dah ada lawannya begini mah.” Bai mulai
menikmati miliknya.
“Lah minum Lo mana Amu? Lo ngga bikin? Kok udah abis, ngga kebagian dong
Lo?” tanya Cay bingung.
“Ngga, aku ngga suka minum dan kebiasaan kaya gitu. Nanti kalo pengen minum
mah tinggal ke dapur, lagian kalo boleh milih mah aku ngga minum kaya gitu.”
Amu pergi meninggalkan ruangan itu.
“Udah biarin aja, dia mah makanan dan minumnya yang aneh-aneh. Segala
rempah direndem aerlah, makanannya yang
harus beginilah begitulah BLA BLA BLA
pokoknya dia mah ribet. Gua mah ogah kalo disuruh begituan. Kaga ada
enak-enaknye.”Pai ikut bersuara.
Pesan yang ingin disampaikan
- Setiap manusia itu unik dengan segala sesuatu yang
dia miliki. Misalnya dari minuman dan makanan saja kita memiliki selera
yang berbeda. Entah selera itu berdasarkan kesukaan, kebiasaan,
pengetahuan, atau justru berdasarkan kebutuhan yang berbeda.
- Adat yang dimiliki suatu keluarga belum tentu sama
dengan adat/kebiasaan yang dimiliki keluarga yang lain. Perbedaan ini juga
bisa saja menjadi masalah jika terjadi dalam sebuah pernikahan. Mungkin
ini salah satu sebabnya, kenapa sebaiknya ketika sudah menikah maka
seseorang sebaiknya tidak serumah dengan orang tua atau mertua. Ketika pasangan suami istri berada di
rumahnya sendiri (baik kontrak atau sudah memiliki rumah dengan SHM nya)
maka mereka bisa menerapkan prinsip “Rumahku Aturanku” disitulah mereka
bisa mengeksplore keinginan, harapan, cita-citanya baik itu berupa pola
asuh anak, rutinitas harian, cara bersikap, cara merespon dll tanpa
intervensi dari pihak luar. Bukan tidak mau menerima saran, hanya saja
dengan demikian maka si pembuat keputusan bisa lebih tenang tanpa
intervensi pihak luar.
Post a Comment
Post a Comment